Festival Tujuh Candi Angkat Kisah Relief Candi dalam Sendratari

28 Oktober 2019 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Candi Sambisari di Sleman, Senin (5/11). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Candi Sambisari di Sleman, Senin (5/11). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Festival Tujuh Candi yang digelar Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dari tanggal 25-30 Oktober 2019 menampilkan kisah-kisah yang ada dalam relief masing-masing dalam bentuk sendratari.
ADVERTISEMENT
"Jika selama ini ada Sendratari Ramayana yang mengangkat kisah relief Candi Prambanan, maka kami juga berupaya mengangkat kisah-kisah serupa dalam relief tujuh candi ke dalam bentuk sendratari," ucap Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Aji Wulantara, di Sleman beberapa waktu lalu.
Menurut dia, langkah ini juga sebagai upaya untuk menghidupkan dan mengangkat potensi sanggar-sanggar seni yang ada di masyarakat sekitar candi.
"Ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat sekitar, di mana peninggalan cagar budaya candi juga dapat menumbuhkan potensi pariwisata," katanya.
Rencana pemugaran Candi Kalasan Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Seperti dilansir Antara, Senin (28/10), Festival Tujuh Candi mengambil tempat di tujuh lokasi candi yaitu Candi Barong, Candi Ijo, Candi Sari, Candi Kalasan, Candi Sambisari, Candi Kedulan, dan Candi Banyunibo.
"Dimasing-masing candi dipentaskan sendratari yang berbeda-beda, sesuai cerita sejarah yang melatarbelakangi pendirian situs itu. Tiap candi digali sejarah dari relief dan data yang dimiliki Balai Pelestarian Cagar Budaya kemudian diangkat jadi pementasan," katanya.
ADVERTISEMENT
Pembukaan festival yang diadakan tujuh hari berturut-turut ini telah dilakukan dan dipusatkan di Candi Barong, Kecamatan Prambanan dengan mengusung pementasan sendratari Kalamakara.
Pada hari berikutnya, festival dihelat di Candi Ijo dengan menghadirkan sendratari Uluk-uluk Medang Kawulan. Hari ketiga dan keempat, berturut-turut digelar di Candi Sari dan Kalasan, masing-masing dengan lakon Maha Guru Dharma dan Sang Pemuja.
Sedangkan pada hari kelima dihadirkan pentas sendratari yang digelar di Candi Sambisari dengan mengusung judul Badharing Kasampurnan. Di Candi Kedulan sendiri pengunjung dapat menyaksikan pentas sendratari Balitung Winisudo, kemudian pada hari terakhir di Candi Banyunibo dipentaskan Sendratari Hariti.
Lebih lanjut, Aji mengatakan, dalam menggarap pementasan tari tersebut, dinas merangkul sanggar yang ada di sekitar lokasi candi.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan Festival Tujuh Candi ini sejalan dengan konsep pengembangan kebudayaan di Kabupaten Sleman yang didasarkan falsafah Kiblat Papat, Lima Pancer.
"Konsep ini menekan pada keseimbangan penyebaran pada semua arah mata angin dengan ragam dinamika keseimbangannya. Salah satunya adalah sisi timur yang memiliki ikon kesejarahan masa lampau dengan berbagai peninggalan candi," katanya.