Geliatkan Ekonomi, Pembangunan Kawasan Wisata Alam Borobudur Highland Dipercepat

24 Juni 2021 10:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Candi Borobudur. Foto: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Candi Borobudur. Foto: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Pengembangan kawasan pariwisata eksklusif bernuansa alam bernama Borobudur Highland tengah digencarkan oleh pemerintah. Destinasi baru ini akan dibangun di pedalaman Bukit Menoreh di wilayah Kabupaten Purworejo seluas 309 hektare.
ADVERTISEMENT
Untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyampaikan bahwa pembangunan Borobudur Highland akan dipercepat.
"Percepatan pembangunan tersebut diharapkan untuk menggeliatkan ekonomi, membangkitkan harapan dan semangat masyarakat," kata Sandiaga, seperti dikutip dari Antara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menemui pelaku ekonomi dan kreatif di Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa
Ia menyampaikan hal tersebut usai melakukan pertemuan dengan Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita dan Bupati Purworejo Agus Bastian, di Objek Wisata Borobudur Highland di perbatasan Kabupaten Kulonprogo dengan Kabupaten Purworejo.
Sandiaga menyebutkan percepatan tersebut antara lain dilakukan dengan pembangunan akses ke Borobudur Highland oleh Kementerian PUPR. Rencananya, pembangunan kawasan wisata itu akan dimulai pada Agustus 2021 dan ditargetkan selesai akhir bulan Desember 2021.
"Kata Pak Bupati kunjungan kami dan penyelenggaraan event di sini membangkitkan semangat masyarakat untuk pulih di tengah pandemi dan tantangan ekonomi saat ini," katanya.
ADVERTISEMENT
Gunung Lancip di Candi Borobudur Foto: Instagram/@jerre_stead
Nantinya, dalam jangka pendek kawasan itu akan digunakan untuk beberapa kegiatan pariwisata, seperti ecotourism dan sport tourism. Sedangkan untuk jangka menengah, rencananya akan dilakukan pembangunan bobobox yang diperkirakan selesai akhir tahun 2021.
Dengan adanya penginapan berbiaya murah di kawasan tersebut, diharapkan dapat menambah pilihan penginapan selain homestay yang saat ini terus dikembangkan.
Tak hanya itu, dalam pengembangan objek wisata ini juga nantinya akan menggunakan nama-nama lokal untuk setiap wahana atau tempat wisata. Hal ini sesuai dengan permintaan dari Kabupaten Purwerejo.
Wisatawan yang sedang menikmati keindahan Candi Borobudur Foto: Dok. Kemenparekraf
"Penggunaan nama-nama lokal ini, sudah kami sepakati untuk menjaga aspek budaya dan alam di kawasan De Lowano Glamping ini," ujar Sandiaga.
Menyinggung suasana di Borobudur Highland ini, Sandiaga menyampaikan bahwa hal tersebut luar biasa karena ada nuansa tersendiri yang tidak ditemukan di daerah lain.
ADVERTISEMENT
"Pak Bupati tadi membayangkan 2-3 tahun ke depan orang akan antre untuk mendapatkan sensasi tinggal di Borobudur Highland ini dan menjadi tujuan destinasi wisata yang pilihan dan setelah di sini penuh baru mencari ke tempat-tempat lain," pungkas Sandiaga.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).