Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dikenal dengan hasil buminya yang melimpah. Namun selain mengandalkan kehidupan pada hasil pertanian dan perkebunan, warga Kecamatan Sembalun , Lombok Timur juga mencari penghidupan dari sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Salah satu destinasi wisata yang cukup diandalkan masyarakat adalah Gunung Rinjani yang setiap tahunnya mampu menarik ribuan wisatawan. Nasrullah, salah satu warga Sembalun Lawang, menceritakan keberadaan wisata Gunung Rinjani sangat memberikan manfaat bagi warga di Sembalun.
Hal ini dapat diketahui lewat beberapa warga yang kemudian berprofesi sebagai guide, ada yang bekerja sebagai porter, dan ada juga yang menyediakan penyewaan perlengkapan pendakian.
Dengan kata lain, warga bisa meraup pendapatan dari berkembangnya pariwisata Gunung Rinjani. Puncaknya pada 2017, wisatawan yang hendak berkunjung ke Rinjani pun makin membludak. Tentunya kondisi ini menjadi berkah bagi warga Sembalun.
“Sampai-sampai bisa disetop saking banyaknya pengunjung yang sudah ada di daerah Rinjani, sehingga masyarakat kita yang ada di sekitar sangat merasakan dampak atau manfaat dari wisata itu,” cerita Nasrul kepada kumparan, beberapa waktu lalu.
Melihat besarnya potensi pariwisata di daerah itu, beberapa warga kemudian mulai terpikir untuk membangun homestay. Sebab saat itu akomodasi yang ada di Sembalun belum bisa memenuhi serbuan wisatawan yang jumlahnya makin meningkat. Warga Sembalun pun tak ingin melewatkan kesempatan itu.
ADVERTISEMENT
Uniknya, homestay di Sembalun Lawang ini bertajuk geohomestay. Alasannya karena Sembalun merupakan bagian dari Gunung Rinjani yang saat ini sudah berstatus sebagai geopark dunia.
“Saya waktu itu mengajak temen-teman, bagaimana kalau kita jadikan ini kampung wisata sekaligus kita buat homestay. Kita buat rumah kita pribadi menjadi penginapan,” cerita Nasrul.
Gayung bersambut, melalui program Pengembangan Masyarakat, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pun menyalurkan bantuan kepada masyarakat Sembalun Lawang untuk merealisasikan keinginan mereka memiliki homestay.
Bantuan yang diberikan BNI yaitu berupa perlengkapan seperti kasur hingga pembenahan sebagian rumah yang kamarnya akan disulap menjadi homestay. Keinginan warga Sembalun Lawang untuk punya homestay pun akhirnya bisa terwujud.
Namun, tidak hanya berhenti pada bantuan berupa material semata, Nasrul mengaku warga yang akhirnya memutuskan rumahnya diubah menjadi homestay juga mendapat serangkaian pelatihan dari BNI. Pelatihan ini bertujuan agar para pemilik homestay siap dalam menyambut dan melayani wisatawan yang menginap di rumah mereka.
ADVERTISEMENT
“Kami sering diberi pelatihan sama BNI. Pelatihan bagaimana cara kita merawat homestay, bagaimana cara kita menerima tamu yang berkunjung kemudian bagaimana cara kita memberikan pelayanan kuliner untuk mereka makan,” ujar Nasrul.
Seiring berjalannya waktu, ekosistem desa wisata di Sembalun Lawang pun mulai terbentuk. Kini jika kamu datang ke Sembalun , semua warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa akan menyambut kehadiran setiap wisatawan dengan ramah dan hangat.
Jika berlibur ke sini, kamu akan merasa sangat nyaman dan aman seolah seperti pulang ke rumah sendiri.
“Di sini semua anak-anak kecil maupun orang tua kalau ketemu tamu pasti akan menyapa ‘halo’. Biarpun itu wisatawan asing, anak-anak itu tidak takut menyapa. Semua sangat welcome,” ujar Nasrul.
Demi terus menjaga keberlangsungan ekosistem pariwisata di Sembalun, Nasrul mengatakan dirinya dan semua pelaku pariwisata lainnya juga rutin mengadakan pertemuan. Bahkan tak hanya pemilik homestay, urun rembuk tersebut sering kali juga dihadiri oleh masyarakat yang berprofesi sebagai guide dan porter. Apalagi Sembalun Lawang kini punya primadona baru yaitu Bukit Pergasingan.
ADVERTISEMENT
“Kami kumpulkan porter dan guide kemudian kami bicarakan bagaimana perkembangan wisata. Saya mengajak bagaimana sih kita menciptakan suasana yang damai, aman, ramah terhadap para pengunjung. Saya sarankan kepada anak-anak muda, kita tambahkan kesopanan tutur kata atau bahasa atau cara kita menghadapi mereka. Jika kita menerima secara sopan, mereka akan terkesima dan mengenang cara kita,” ujar Nasrul.
Dengan menjaga sikap dan menciptakan suasana yang nyaman, Nasrul berharap setiap wisatawan yang berkunjung ke Sembalun akan mendapat kesan baik. Dari kesan yang baik inilah Nasrul percaya pariwisata di Sembalun bisa makin dikenal luas.