Go International, Archipelago Akan Buka Hotel di Kuba dan Arab Saudi

31 Oktober 2019 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Archipelago International Media Day 2019 Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Archipelago International Media Day 2019 Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
ADVERTISEMENT
Archipelago International, perusahaan manajemen hotel yang mengoperasikan portofolio terbesar di Indonesia akan melebarkan sayap untuk go international. "Go Beyond," begitulah kurang lebih keinginan Archipelago International untuk memperluas jangkauannya dalam bidang hospitality.
ADVERTISEMENT
"Kami berekspansi secara global, kami punya hotel di Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Sekarang, kami ingin berkembang melampaui batas. Kami sudah menjadi major player, tapi kami ingin tak hanya di region Asia saja, tapi dunia," ujar Sam HOSO, VP of Sales & Marketing Archipelago International, dalam acara Archipelago International Media Day yang diadakan di Aston Kartika Grogol Hotel & Conference Center, Jakarta, Kamis (31/10).
Pria yang akrab disapa Sam itu menjelaskan, bahwa visi mereka untuk 'Go Beyond' diwujudkan dalam pemilihan negara untuk properti baru mereka. Tak tanggung-tanggung, Kuba dan Arab Saudi menjadi 'labuhan hatinya'.
"Kami bahkan telah memilih dua destinasi yang menantang, Kuba dan Arab Saudi," tambah Sam.
Archipelago International Media Day 2019 Foto: Helinsa Rasputri/kumparan
Seperti yang kamu ketahui, Kuba dan Arab Saudi memiliki beragam peraturan yang cukup 'mengikat'. Namun, justru hal itulah yang membuat Archipelago International merasa tertantang. Apalagi menurut pengakuan Director of Marketing Archipelago International Erika Anggraeni, Pemerintah Kuba sendirilah yang meng-approach dan meminta agar Aston mendirikan properti di negaranya.
ADVERTISEMENT
Padahal jarak antara Kuba dengan Indonesia sendiri tidaklah dekat. Traveling menggunakan pesawat dari Indonesia menuju Kuba akan menghabiskan waktu sekitar 48 jam, karena kamu mesti transit di beberapa tempat sebelum dapat sampai di negara yang terkenal dengan lagu "Havana" tersebut.
"Traveling ke Kuba bisa lebih dari 48 jam, sama seperti Jakarta-Bali sebanyak 15 kali," katanya ketika menyampaikan update terkini Archipelago International dalam kesempatan yang sama.
Rencananya, akan ada tiga properti hotel mewah yang dihadirkan Archipelago International di Kuba. Dua di antaranya membawa brand Grand Aston, yaitu Grand Aston Cayo Las Brujas Beach Resort & Spa dan Grand Aston Varadero Beach Resort. Sementara properti terakhir akan menjadi properti pertama yang membawa nama brand terbaru, Huxley.
El Malecon, Havana, Kuba. Foto: Shutter Stock
Grand Aston Cayo Las Brujas Beach Resort & Spa memiliki pantai pribadi sejauh tiga kilometer, layanan spa ala Ubud, Bali, dan kamar sebanyak 700 unit. Menariknya, properti yang satu ini telah dibuka untuk umum. Sementara Grand Aston Varadero Beach Resort masih dalam konstruksi.
ADVERTISEMENT
Untuk hotel ketiga akan dibuka di Havana, tepatnya di Malecon. Huxley merupakan brand baru yang membawa konsep high end dan up class dengan kamar mencapai 600 unit.
Sejauh ini, Huxley Malecon masih dalam tahap konstruksi dan rencananya akan dibuka pada tahun 2021. Sehingga traveler yang ingin menikmati keindahan, kemewahan, gaya hidup, dan budaya Havana yang memikat di Kuba bisa memilih properti ini.
"Ini akan sangat keren, sangat canggih, dengan desain yang juga sangat mengesankan. Kamu akan merasakan nuansa Kuba yang kental dan juga kehangatan, karena ada banyak hal yang bisa ditemukan di Kuba," jelas Sam lagi.
Pemilihan lokasi Malecon di Havana yang dilakukan Archipelago International pun tak sembarangan. Dalam penuturan Sam, Malecon merupakan tempat yang unik, ditambah Kuba adalah destinasi wisata terbersih dan teraman di Karibia. Kuba juga menjadi salah satu destinasi terbaik yang paling banyak dikunjungi turis asal Prancis dan Jerman.
Suasana Masjidil Haram diambil dari Balcony The Makkah Clock Tower Museum, Mekah, Arab Saudi. Foto: ANTARA FOTO/Hanni Sofia
Untuk Arab Saudi sendiri, Archipelago International akan membawa nama brand Grand Aston, tepatnya Jabal Omar Grand Aston. Bangunan hotel ini didesain dengan gaya yang futuristik, memiliki kapasitas 560 kamar bertipe room dan suites, serta memiliki lokasi yang berdekatan dengan Masjidil Haram.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu saja, Jabal Omar Grand Aston di Arab Saudi juga akan memiliki ruang ibadah berkapasitas 200 ribu umat yang dilengkapi dengan AC. Bangunan hotelnya juga akan terhubung dengan sound system yang berada di dalam area Masjidil Haram, sehingga seluruh tamu hotel bisa beribadah di dalam kamar sambil mendengarkan instruksi dan ceramah dari masjid.
Erika menjelaskan bahwa keputusan untuk membangun Grand Aston di Arab Saudi rupanya tidak memiliki sangkut paut dengan keputusan kerajaan dalam memberikan visa turis bagi wisatawan. Namun, justru pasar sebenarnya yang mereka targetkan adalah inbound masyarakat Indonesia yang tengah umrah di Arab Saudi.
Walaupun ia tak menampik bahwa mungkin saja hotel milik Archipelago International tersebut dapat menarik wisatawan asing lainnya. Sebelum Kuba dan Arab Saudi, Archipelago International telah memiliki hotel di negara Asia lainnya selain Indonesia, antara lain Malaysia dan Filipina.
ADVERTISEMENT