Hadapi New Normal, KAI Minimalisir Kontak Fisik dengan Pedoman Khusus

29 Mei 2020 15:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seluruh sudut stasiun dibersihkan dengan desinfektan, termasuk pagar pembatas Foto: Dok. KAI
zoom-in-whitePerbesar
Seluruh sudut stasiun dibersihkan dengan desinfektan, termasuk pagar pembatas Foto: Dok. KAI
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau yang lebih dikenal sebagai KAI sudah menyiapkan pedoman new normal untuk melayani seluruh pelanggannya, baik untuk angkutan penumpang maupun barang.
ADVERTISEMENT
Pedoman new normal ini disiapkan untuk menghadapi tatanan normal baru yang berlaku semenjak pandemi. Terlebih dalam waktu dekat, PSBB akan mulai dilonggarkan, dan masyarakat akan beraktivitas seperti biasa dalam kondisi new normal.
VP Public Relations KAI Joni Martinus, dalam keterangan resminya mengatakan bahwa pedoman new normal KAI merupakan bentuk adaptasi pelayanan perkeretaapian, yang menerapkan protokol kesehatan dengan mengurangi kontak fisik.
“Pedoman ini dibuat untuk melindungi pegawai dan pelanggan kami dari kemungkinan terpapar COVID-19 pada masa New Normal,” ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Jumat (29/5).
Petugas layanan penumpang menggunakan pelindung wajah dan masker ketika memberikan pelayanan Foto: Dok. KAI
Joni menerangkan pedoman new normal tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No HK.01.07/Menkes/328/2020, tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
ADVERTISEMENT
Joni mengatakan, pedoman tersebut akan diaplikasikan ketika Kereta Api Jarak Jauh Reguler kembali beroperasi. Saat ini, KAI masih menunggu arahan dari Kementerian Perhubungan dan terus memperhatikan perkembangan penerapan PSBB di berbagai daerah.
Dalam protokol baru tersebut, nantinya kamu hanya bisa melakukan pemesanan tiket secara online. Misalnya melalui aplikasi KAI Access, web KAI, dan mitra penjualan tiket resmi KAI lainnya.
Petugas membersihkan bangku tunggu penumpang di Stasiun Gambir menggunakan cairan desinfektan Foto: Dok. KAI
Loket yang tersedia di stasiun hanya dapat digunakan untuk pembelian go show (tiga jam sebelum jadwal keberangkatan). Dalam proses boarding, penumpang mesti menunjukkan tiket dan identitas pada petugas boarding.
Selanjutnya, petugas boarding akan melakukan pemeriksaan. Apabila pemeriksaan sudah selesai dilakukan, maka penumpang akan melakukan scan tiket secara mandiri.
ADVERTISEMENT
“Langkah ini untuk meminimalisir kontak fisik antara penumpang dan petugas,” kata Joni menjelaskan.
Saat memasuki area stasiun, baik penumpang kereta maupun masyarakat lainnya diwajibkan untuk menggunakan masker dan memiliki suhu tubuh kurang dari 37,3 derajat Celsius.
Pengukuran suhu tubuh bukan hanya dilakukan sekali saja ketika memasuki area stasiun, tapi tiap 3 jam sekali.
Jika ada penumpang yang memiliki suhu tubuh lebih dari 37,3 derajat Celsius atau mengalami gejala COVID-19, maka ia akan dipindahkan ke ruang isolasi dalam kereta.
Penumpang wajib diukur suhu tubuhnya sebelum menggunakan layanan KAI Foto: Dok. KAI
Selama perjalanan, selain menggunakan masker, penumpang juga diharuskan mengenakan face shield yang disediakan oleh KAI. Face shield tersebut wajib digunakan penumpang hingga keluar dari area stasiun kedatangan.
“Bila kondisi penumpang perlu penanganan segera, kami akan menghubungi dokter atau petugas kesehatan di stasiun terdekat yang memiliki fasilitas pos kesehatan,” ujar Joni.
ADVERTISEMENT
Selain itu, petugas juga membersihkan objek-objek yang rawan bersentuhan dengan tangan setiap 30 menit sekali secara bergantian menggunakan disinfektan.
Objek-objek tersebut antara lain pegangan pintu, pengunci pintu, keran air, tombol flush toilet, sandaran tangan, meja lipat, dan benda lainnya.
Petugas yang berpotensi mengalami kontak jarak dekat dengan penumpang dalam melakukan pekerjaannya, akan dibekali APD berupa masker, sarung tangan, dan face shield (pelindung wajah).
Petugas tersebut antara lain petugas loket, customer service, petugas boarding, kondektur, Polsuska, pramugari kereta, dan petugas kebersihan di atas kereta. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dalam bekerja, baik bagi petugas maupun penumpang.
Petugas membersihkan kenop pintu kereta dengan desinfektan Foto: Dok. KAI
Di luar itu, KAI juga tetap membersihkan kereta dan fasilitas stasiun secara intensif menggunakan bahan pembersih yang mengandung disinfektan. Wastafel portabel dan hand sanitizer juga disiapkan di titik-titik yang mudah dijangkau penumpang.
ADVERTISEMENT
Pedoman new normal juga diterapkan pada angkutan barang. Mulai dari melakukan prosedur physical distancing di loket pelayanan barang, menyediakan wastafel portabel dan hand sanitizer.
KAI juga menjaga kebersihan fasilitas angkutan barang, memeriksa barang secara menyeluruh, serta mewaspadai kiriman yang berpotensi membahayakan kesehatan, misalnya hewan atau barang lainnya.
Dalam penuturan Joni, ia mengatakan bahwa pihak KAI tengah mempersiapkan seluruh aspek operasional bisnis perusahaan. Terutama karena PT. KAI sebagai BUMN punya peran signifikan dalam melayani mobilitas masyarakat.
Ia juga mengimbau agar penumpang tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tetap menjaga jarak dengan penumpang lain, membawa hand sanitizer, rajin mencuci tangan, menjaga kesehatan, melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta tak ragu melapor pada petugas jika tiba-tiba merasa tidak sehat.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.