Hampir 2 Tahun Tutup karena Pandemi, Wisata Air Terjun Tukad Cepung Buka Lagi

22 September 2021 8:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Pesona keindahan Air Terjun Tukad Cepung di Bali. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pesona keindahan Air Terjun Tukad Cepung di Bali. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Objek wisata Air Terjun Tukad Cepung yang populer kembali dibuka untuk wisatawan setelah ditutup kurang lebih 2 tahun akibat pandemi. Air terjun yang terkenal akan spot Instagramable-nya tersebut akhirnya dibuka kembali oleh Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, pada Senin (20/9) lalu.
ADVERTISEMENT
"Dari sekian banyak wisata air terjun yang ada di Bali khususnya di Kabupaten Bangli, ternyata Tukad Cepung adalah salah satu objek yang paling diminati oleh wisatawan yang khusus menyukai wisata air terjun," ujar Sedana Arta, seperti dilansir Antara.
Pesona keindahan Air Terjun Tukad Cepung di Bali. Foto: Shutterstock
Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari searching di mesin pencarian Google ketika memasukkan kata air terjun, Tukad Cepung berada di urutan teratas.
"Kita akan terus viralkan sehingga semakin banyak wisatawan yang menyukai air terjun bisa berkunjung ke Tukad Cepung," kata Sedana Arta.
“Tentu hal ini harus dilakukan dengan ketentuan dan prokes yang ketat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Perbekel Perbekel), Ketut Mudiarsa, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bupati Bangli yang telah membuka kembali kawasan wisata Tukad Cepung. Ia berharap dengan dibukanya kembali kawasan wisata ini bisa secara perlahan memulihkan ekonomi masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
"Semenjak beroperasinya wisata Tukad Cepung telah banyak memberi kontribusi kepada desa setempat baik peningkatan pendapatan asli desa, dan juga telah mampu menyerap tenaga kerja desa setempat sehingga masyarakat tidak lagi harus keluar desa untuk mencari pekerjaan," ujar Ketut Mudiarsa.

Akses Menuju Air Terjun Tukad Cepung Masih Terkendala

Meski demikian, ada salah satu kendala yang masih dihadapi, khususnya akses ke air terjun. Kendala tentu ada mengingat lokasi yang masih sulit dijangkau, karena ruas jalan yang belum mampu dilewati oleh bus besar, sehingga hal itu berpengaruh terhadap keinginan wisatawan yang datang.
"Harapan ke depan kondisi tersebut dapat dicarikan solusi mengingat jalur menuju kawasan Tukad Cepung infrastrukturnya masih dibiayai secara swadaya oleh desa setempat,” pinta Ketut. 
ADVERTISEMENT
Terkait dengan kendala transportasi publik, Bupati Sedana Arta, mengatakan akan terus berupaya agar masalah tersebut bisa teratasi untuk percepatan pemulihan ekonomi masyarakat.
"Meski tidak harus hot mix ataupun apabila memungkinkan untuk diperlebar, maka akan diupayakan sementara dirabat beton, yang penting dari sisi kekuatan masih bisa untuk dilalui oleh kendaraan yang mengangkut grup besar wisatawan," pungkas Arta.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)