Ini Pulau Berbahaya di Amerika yang Jadi Asal Mula Penamaan Bikini

2 April 2020 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wisatawan Pakai Bikini Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wisatawan Pakai Bikini Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Nama bikini pastinya enggak asing lagi buat kamu yang senang liburan ke pantai atau berenang di laut. Pakaian renang two piece ini punya material yang ringan, serta ukuran yang kecil, sehingga bisa diselipkan di dalam tas ransel atau kopermu yang berat.
ADVERTISEMENT
Baju renang ini dibuat oleh seorang desainer asal Prancis, Louis Reard. Reard kemudian memamerkan karyanya tersebut ke publik pada Juli 1946 silam di Piscine Molitor, sebuah kolam renang populer di Paris.
Seiring waktu, bikini hadir dalam berbagai warna dan gaya untuk menemani traveler wanita menikmati liburan mereka. Di luar dari kegunaan dan modelnya yang beragam, tahukah kamu kalau nama bikini berasal dari pulau yang sangat berbahaya?
Ilustrasi traveler berenang santai di pantai Foto: Shutter Stock
Ya, nama bikini diambil dari sebuah pulau di Kepulauan Marshall, Amerika Serikat, bernama Bikini Atoll. Bikini Atoll atau Atol Bikini merupakan sebuah wilayah terpencil di Samudra Pasifik.
Dilansir South China Morning Post, pada tahun 1946 sampai 1958, Bikini Atoll dijadikan sebagai media simulasi untuk 23 uji coba senjata nuklir yang dilakukan Amerika Serikat. Dilansir Britannica, Bikini Atoll merupakan kawasan yang terdiri dari 20 pulau karang kecil dengan ketinggian rata-rata hanya sekitar 2, 1 meter di atas permukaan air surut.
ADVERTISEMENT
Luasnya bahkan tak sampai 5 km persegi. Di antara 20 pulau tersebut, yang paling luas adalah Pulau Bikini dan Eneu atau Enyu. Dulunya, sebelum Perang Dunia II meletus, Bikini Atol lebih dikenal sebagai Escholtz Atoll.
Peta kawah yang tercipta dari bom atom di Atol Bikini. Foto: Arthur C. Trembanis/Carter DuVal/University of Delaware
Dalam laman Brookings dijelaskan bahwa pada tahun 1954, ilmuwan AS melakukan uji coba perangkat termonuklir yang diberi nama Castle Bravo. Karena terburu-buru, para ilmuwan itu rupanya salah perhitungan dan menyebabkan kontaminasi nuklir AS terbesar.
Kesalahan perhitungan itu membuat Castle Bravo menghasilkan 15 ton Trinitrotoluena (TNT). Kekuatannya lebih kuat 1.000 kali dibandingkan dengan bom nuklir yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945.
Dalam penelitian terpisah, para ilmuwan mengungkapkan bahwa di beberapa bagian Kepulauan Marshalls, tempat pengujian bom atom dilakukan, memiliki tingkat radiasi yang lebih tinggi dibandingkan bencana Chernobyl akibat kecelakaan reaktor nuklir yang terjadi di Uni Soviet pada tahun 1986.
Uji coba bom atom di Bikini Atoll, Kepulauan Marshall, AS pada 25 Juli 1946 Foto: Shutter Stock
Tingkat radiasi di Bikini Atoll sangat kuat. Padahal, dulunya pulau karang ini merupakan tempat yang indah dan sering dijadikan sebagai destinasi liburan. Namun, setelah dijadikan sebagai lokasi uji coba, seluruh warga diungsikan dan tak diperbolehkan pulang.
ADVERTISEMENT
Pulau ini dianggap tidak layak dijadikan sebagai tempat tinggal manusia. Pada awal 1970an, unsur radioaktif cesium 137 ditemukan telah mencemari rantai makanan berbasis darat.
Sejak saat itu penduduk pulau memutuskan untuk pindah dan tak kembali bermukim di Bikini Atoll sejak eksodus kedua pada tahun 1978. Mereka takut, anak-anaknya tak sengaja mengkonsumsi buah kelapa yang mereka temukan saat bermain atau secara tak sengaja memasukkan sesuatu yang berasal dari pulau ke dalam mulutnya.
Papan selamat datang di Bikini Atoll Foto: Wikimedia Commons
Pada tahun 1996, Bikini Atoll dibuka sebagai situs scuba diving untuk wisatawan. Di dalam lautnya, kamu bisa melihat terumbu karang dalam berbagai jenis, ukuran, warna.
Ukuran terumbu karangnya pun diklaim memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang terumbu karang di daerah lain. Aneka jenis ikan, mulai dari yang berukuran kecil hingga yang besar seperti hiu juga bisa kamu temukan di bawah lautnya.
Situs uji coba nuklir di Bikini Atoll Foto: Wikimedia Commons
Alasannya sederhana, karena kawasan ini jarang dimasuki oleh manusia. Sehingga alam bawah lautnya lebih terjaga. Tidak ada bahaya radiologis bagi pengunjung yang ingin jalan-jalan di Bikini Atoll.
ADVERTISEMENT
Selama makanan yang dikonsumsi berasal dari luar pulau, kamu bisa hidup dengan nyaman. Tingkat radiasi yang cukup rendah dianggap memungkinkan untuk pariwisata, tetapi tidak untuk bermukim.
Wah, ngeri-ngeri sedap, ya, pulau yang satu ini. Tertarik mengunjunginya?
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!