Jalin Hubungan Bilateral, RI-Arab Saudi Gali Potensi Kerja sama Sektor Parekraf

16 Juli 2021 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat memberikan keterangan resmi pada Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (19/4) Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat memberikan keterangan resmi pada Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin (19/4) Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, bertemu dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi secara virtual.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan tersebut, keduanya berencana menjajaki potensi perluasan kerja sama bidang pariwisata dan ekonomi kreatif antara Indonesia dengan Arab Saudi. Peluang kerja sama tersebut mencakup pelaksanaan program internship ke Arab Saudi untuk enam perguruan tinggi negeri pariwisata yang dinaungi Kemenparekraf.
Selain itu, kerja sama tersebut juga dilakukan dalam upaya pemberian dukungan Indonesia dalam upaya pemindahan kantor pusat World Tourism Organization (WTO) dari Madrid ke Riyadh.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menemui pelaku ekonomi dan kreatif di Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa
Sandiaga mengharapkan potensi dan peluang perluasan kerja sama ini akan mempererat hubungan bilateral antara kedua negara, khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
''Saya sangat optimis pascapandemi ini kita bisa menghasilkan kerja sama dan saling berkolaborasi dalam mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kedua negara. Serta dapat membantu mempromosikan dan menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,'' ujar Sandiaga Uno, seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sandiaga juga mengungkapkan peluang kerja sama ini diharapkan dapat menjadi tindak lanjut bagi payung kesepakatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Pasalnya, saat ini belum ada MoU dan perjanjian kerja sama yang aktif di bidang ekonomi kreatif antara Indonesia dan Arab Saudi.
"Draf terbaru MoU pariwisata antara dua negara diterima oleh pihak Indonesia per 2019 dan masih proses review sebelum ditandatangani. Untuk saat ini, belum ada MoU dan perjanjian kerja sama yang aktif di bidang ekonomi kreatif," ujarnya.
Jemaah memakai masker melaksanakan tawaf di sekitar Ka'bah, kompleks Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. Foto: Saudi Press Agency /via REUTERS
Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya, berharap kedua negara dapat pula bekerja sama pada program pertukaran kebijakan promosi dan pemasaran, misalnya pertukaran kemudahan melakukan aktivitas sales mission sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
"Jadi bisa saling bertukar info dalam cross culture program mengenai kebudayaan masing-masing baik Indonesia dan Saudi Arabia. Mempelajari pembuatan kerajinan tangan di Bali misalnya. Dan sebaliknya kami juga ingin mendapatkan pengetahuan mengenai hospitality industries dan pariwisata di Arab Saudi,” ujar Nia Niscaya.
Sementara itu, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Essam bin Abed Al-Thaqafi, mengatakan bahwa wisatawan dari negaranya sangat menyukai Bali sebagai destinasi wisata karena memiliki banyak ragam pantai yang indah. Oleh karena itu, Indonesia sangat sesuai dengan minat wisatawan Arab Saudi.
“Bali sangat disenangi oleh warga Arab Saudi. Semoga sebagai tindak lanjut dari pembahasan kita kali ini, kita bisa melakukan virtual meeting untuk membahas lebih rinci. Dan saya berharap peluang kerja sama ini dapat dituangkan dalam nota kesepahaman,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).