KEK Likupang Diharapkan Jadi Pemicu untuk Dongkrak Pariwisata Sulut

30 November 2019 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pantai Lihaga di Likupang, Sulawesi Utara Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pantai Lihaga di Likupang, Sulawesi Utara Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Selain Danau Toba dan Labuan Bajo yang akan ditargetkan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut) juga masuk ke dalam 5 Destinasi Super Prioritas yang akan dikenalkan ke mancanegara.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Daniel Mewengkang, KEK Likupang diharapkan dapat menjadi pemicu untuk menggerakkan pariwisata di Sulut.
“Sebenarnya itu (KEK Likupang) saya bilang sebagai pemicunya. Sebenarnya Mabili (Manado, Likupang, Bitung), jadi secara keseluruhan kalau nanti tahun depan itu ada 7,5 T untuk mengembangkan pariwisata bukan cuma di situ. Bukan cuma di Likupang ini,” ujar Daniel saat ditemui kumparan di Amphitheater Woloan, Tomohon, pada Jumat (29/11).
Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional di Amphiteater Woloan, Tomohon Jumat (29/11). Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
KEK Likupang seluas 197 hektare ini diharapkan akan menambah daya tarik magnet investasi di Bumi Nyiur Melambai.
“Tidak hanya di Likupang itu, jadi ada point of view-nya untuk lonjakannya dari situ. Kalau kita jalan dari Likupang ke Bitung sudah diperlebar juga. Jadi semua tempat bahkan di Manado kita akan bikin yang namanya Manado Bay, itu untuk persiapan karena kita bukan hanya di Likupang tapi persiapannya ke Bunakennya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pemerintah pusat pun telah menyiapkan dukungan anggaran dari kementerian dan lembaga untuk destinasi super prioritas pada tahun 2020 sebesar Rp773,71 miliar.
Kadispar Sulut Daniel Mewengkang. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Ia pun menambahkan ini merupakan suatu pemikiran bahwa dari semua ini akan bergerak. Efek dominonya dari mana-mana. Mulai dari Likupang ini jadi penopang destinasi super prioritas.
“Jadi itu, yang persiapan ini makanya mamanya Mabili jadi bukan Likupang, tok. Nanti seakan-akan cuma di satu tempat. Kalau cuma satu tempat efek dominonya kan di situ aja. Justru kenapa jadi Mabili namanya efeknya semua untuk Sulawesi Utara,” papar Daniel.
Senada dengan Daniel, Kadispar Minahasa Utara, Audy F Sambul mengungkapkan KEK Likupang diharapkan dapat memberikan efek positif ke daerah sekitarnya.
Kadispar Minahasa Utara, Audy F. Sambul (tengah) Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
“Seperti yang disampaikan Kadispar Sulut. Karena itu merupakan titik awal untuk pengembangan kepariwisataan di Sulut,” ujar Audy.
ADVERTISEMENT
Meski begitu Audy mengungkuapkan KEK Likupang sendiri hanya mencakup satu kompleks Tanjung Pulisan saja. Sedangkan objek wisata di sekitar lokasi KEK itu sendiri sangat banyak.
Masih banyak objek wisata lainnya yang menyimpan potensi untuk dikembangkan seperti salah satunya Pantai Paal.
Pantai Paal di Likupang, Sulawesi Utara Foto: Shutter Stock
“Pada tahun 2020 nanti dengan anggaran sekitar 100 M dari Kementerian PUPR, Pantai Paal akan dibuat menjadi pusat tempat rekreasi lengkap bagi wisatawan yang membanggakan untuk warga Sulut,”
Dia juga mengatakan bahwa Pemprov Sulut saat ini tengah membangun infrastruktur penunjang KEK Likupang tersebut. Salah satunya dengan membangun infrastruktur jalan dari bandar udara (bandara) Sam Ratulangi, Manado ke Likupang, Minahasa Utara sepanjang 31,5 km.
KEK Likupang yang diusulkan oleh PT Minahasa Permai Resort Development (MPRD) memiliki sejumlah rencana pengembangan bisnis seperti pengembangan resort, akomodasi, dan pengembangan desa adat. Selain itu, ada rencana pengembangan Wallace Convention Center dan Marina Park.
ADVERTISEMENT