Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Sebagai destinasi wisata super prioritas, Likupang , Sulawesi Utara punya keelokan yang tak perlu diragukan lagi. Salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara tersebut, menyimpan pesona alam yang eksotis. Sayangnya, nama Likupang belum terlalu santer terdengar dan masih kalah masyhur dibandingkan saudaranya, Bunaken. Beberapa infrastruktur juga masih dalam tahap pembangunan dan masih terus dikebut hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Namun jangan salah, meski pembangunan masih terus berlangsung, Likupang sudah punya sederet atraksi wisata yang siap dikunjungi saat kamu berlibur ke sana. Kadispar Minahasa Utara, Audy F Sambul menyatakan ada beberapa desa wisata hingga pulau-pulau kecil tak berpenghuni yang menawarkan pengalaman menarik bagi wisatawan.
“Jadi pertama ada desa wisata yaitu Desa Bahoi itu ekowisata di situ. Di situ kita sudah lengkap dengan homestay juga ada hutan mangrove dan ada spot diving,” ujar Audy dalam acara Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional Kemenpar di Tomohon, Sulut, beberapa waktu lalu.
Desa Bohai memang dikenal dengan spot hutan mangrovenya yang sangat dijaga oleh penduduk setempat. Ada sebuah jembatan cantik yang menghubungkan desa ini ke pesisir pantai. Uniknya jembatan tersebut dibangun tanpa merusak hutan mangrove. Jembatan dibuat mengikuti arah pertumbuhan mangrove.
ADVERTISEMENT
Selain itu kondisi bawah laut di perairan Bohai juga masih bersih tidak tercemar. Tak heran, perairan ini punya ragam terumbu karang hidup yang mempesona. Konon, keindahan spot diving di Bohai tak kalah dengan yang ada di Bunaken.
Selain Desai Bphai, ada juga Desa Wisata Serawet yang ada di daerah Likupang Barat. Desa yang masih dalam tahap pengembangan tersebut juga dianugerahi oleh hutan mangrove.
“Ada yang unik, mungkin pernah makan kue yang namanya dodol dibuat dari beras ketan. Justru di desa ini yang dibuat jadi dodol adalah buah pohon mangrove, Desa Serawet, Kecamatan Likupang Barat,” cerita Audy.
Ada pula Pulau Bangka, salah satu pulau kecil yang ada di Sulawesi Utara. Jika Pulau Lihaga merupakan pulau kecil tak berpenghuni, Pulau Bangka justru sudah lebih siap dari segi akomodasi. Wisatawan yang hendak liburan ke Pulau Bangka tak perlu khawatir sebab di sini sudah ada delapan resort.
ADVERTISEMENT
“Pulau yang sudah siap ada Pulau Bangka, kita punya 8 resort yang memang sudah banyak dikenal dan menjadi langganan dari wisatawan Eropa,” ujarnya.
Selain Pulau Bangka, wisatawan juga bisa mengunjungi Pulau Gangga. Di sana sudah ada dua resort yang siap menyambut para wisatawan.
“Pulau Gangga maupun Pulau Bangka itu seperti Bunaken. Dikelilingi karang-karang yang bagus dan menjadi spot diving yang baik diselami,” ujar Audy.
Menurut Audy, hampir semua desa yang memiliki garis pantai, bisa dipastikan juga memiliki spot diving yang indah. Bahkan karena saking banyaknya, Audy mengaku pihaknya tak tahu pasti jumlah keseluruhan spot diving yang ada di Sulawesi Utara.
“Banyak sekali spot-spot diving. Totalnya spot diving, kalau secara jumlah memang belum diinventarisir. Namun hampir setiap desa yang ada pantainya punya spot diving,” tutup Audy.
ADVERTISEMENT