Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Infrastruktur menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan pariwisata. Hal inilah yang tengah digenjot oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk mempercantik Likupang , salah satu dari lima destinasi super prioritas yang dicanangkan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sejak diusulkan menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada 27 Maret 2019 lalu, pengembangan infrastruktur di Likupang terus dikebut.
Adapun infrastruktur yang dimaksud meliputi pelebaran jalan tol, perluasan terminal Bandara Sam Ratulangi, penambahan hotel, serta peningkatan jalan nasional non-tol di Sulawesi Utara. Selain itu pemerintah juga memastikan tersedianya utilitas dasar yang wajib ada, seperti ketersedian listrik, air bersih, dan sistem telekomunikasi.
Kepala Dinas Pariwisata Minahasa Utara, Audy F Sambul mengatakan semua pembangunan infrastruktur tengah berjalan saat ini. Audy berharap pembangunan tersebut dapat selesai secepatnya.
“Ditargetkan memang menurut Kementerian PUPR, infrastruktur jalan di sekitarnya sudah harus selesai pada tahun 2019 ini. Jadi, pelebaran jalannya kalau kita lihat sekarang sudah hampir rampung. Untuk air bersih hasil koordinasi kami dengan Kementerian PUPR rampung pada 2020 itu perintah presiden pada Kementerian PUPR,” ujar Audy dalam acara Sosialisasi Promosi Pariwisata Pada Media Nasional Kemenpar di Tomohon, Sulut, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk urusan listrik, pemerintah provinsi telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Likupang yang kini menjadi penyuplai listrik terbesar untuk Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, serta Gorontalo.
“Untuk Sumber daya listrik kita punya cadangan 15 Mega Watt. Menurut informasi pengelola PLTS itu bahwa itu baru tahap pertama, kemungkinan 2-3 tahun depan akan ditambah lagi tahap kedua. Besarnya mungkin seperti itu ada (15 Mega Watt),” imbuh Audy.
Selain itu untuk memudahkan akses ke pulau-pulau lain, Kementerian Perhubungan juga tengah membangun dermaga tipe jetty di Desa Munte, Minahasa Selatan.
“Kami juga sudah membangun Jetty di Desa Wineru. Pembangunannya sudah hampir selesai. Meski, masih dalam tahap pembangunan, tapi sudah banyak digunakan oleh wisatawan yang akan ke Pulau Bangka dan Pulau Gangga,” papar Audy.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengungkapkan dari segi infrastruktur saat ini memang belum semuanya selesai tapi sudah mengarah ke baik. Sembari menunggu pembangunan fisik, Audy menyatakan pihaknya juga fokus melakukan pengembangan SDM.
Misalnya yaitu dengan memberikan pelatihan-pelatihan pada pemandu wisata, pengelola homestay, ataupun instruktur diving karena ada banyak spot diving di Likupang .
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, Daniel Mewengkang mengungkapkan pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan wisata Likupang membutuhkan dana kurang lebih Rp 21 triliun. Dana tersebut berasal dari pemerintah pusat dan juga investor.
“Infrastruktur sekitar Rp 21 triliun dari pusat sama investor. Jadi targetnya itu segitu sudah dengan investor. Semua termasuk infrastruktur penunjang seperti hotel, akses pendukung, dan sebagainya,” tutup Daniel.
ADVERTISEMENT