Lobang Jepang di Bukittinggi: Tahan Ledakan Bom dan Saksi Bisu Kekejaman Jepang

29 Januari 2023 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Lobang Jepang di Bukittinggi. Foto: Budi Winarno/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lobang Jepang di Bukittinggi. Foto: Budi Winarno/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketika pergi ke Bukittinggi, kira-kira ke mana destinasi wisata yang akan menjadi tujuanmu? Salah satu destinasi yang bisa kamu kunjungi adalah Lobang Jepang, yang sarat akan sejarahnya yang begitu kelam dan suram.
ADVERTISEMENT
Lobang Jepang merupakan bunker atau terowongan pertahanan yang dulunya dibangun Jepang pada tahun 1942.
Lubang yang menjadi saksi bisu kekejaman Jepang ini terletak di Taman Panorama, Ngarai Sianok, Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguk Panjang, Sumatera Barat.
Jika kamu berangkat dari pusat Kota Padang untuk menuju ke Lobang Jepang, akan menghabiskan waktu perjalanan sekitar 2 jam menggunakan mobil.

Sejarah Lobang Jepang di Bukittinggi

Ilustrasi Lobang Jepang di Bukittinggi. Foto: cherry-hai/Shutterstock
Pada tahun 1942, Komandan Tentara Pertahanan Jepang saat itu, Letjen Moritake Tanabe, meminta untuk dibuatkan terowongan bawah tanah.
Selain untuk pertahanan, lubang ini juga digunakan untuk menyimpan senjata dan amunisi dari para tentara Jepang yang saat itu tengah berperang.
Bahkan, tempat ini juga dijadikan dapur untuk memasak makanan sehari-hari yang dibutuhkan oleh tentara Jepang. Bentuk dari terowongan ini dibuat layaknya seperti lubang tikus yang memiliki panjang lebih dari 6 km dan lebar 2 meter.
ADVERTISEMENT
Konon, terowongan ini merupakan salah satu yang terpanjang di Asia, lho. Lubang ini dibuat berkelok-kelok dan memiliki 21 ruangan yang terhubung satu sama lain.
Ilustrasi Lobang Jepang di Bukittinggi. Foto: cherry-hai/Shutterstock
Di sana kamu juga bisa melihat secara langsung ruangan-ruangan yang digunakan Jepang untuk penyimpanan amunisi, ruang tidur, ruang pengintaian, ruang pelarian, ruang penyiksaan, ruang sidang, ruang rapat, penjara, dan dapur umum.
Lobang Jepang juga memiliki tempat untuk memutilasi tahanan yang tewas. Hal itu dilakukan demi mempermudah saat membuang jasadnya ke lubang air yang berada di sana.
Menurut kisahnya, tempat ini juga mampu menahan ledakan bom yang memiliki berat 500 kg. Lobang Jepang sendiri dibangun pada tahun 1942 dan baru selesai pada tahun 1945. Selama pembangunannya, lubang ini juga memakan korban jiwa.
Ilustrasi Lobang Jepang di Bukittinggi. Foto: cherry-hai/Shutterstock
Saat akan membangun gua ini, Jepang mendatangkan pekerja dari Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Karena dibangun secara diam-diam, gua ini baru ditemukan pada tahun 1950.
ADVERTISEMENT
Lobang Jepang resmi dibuka sebagai tempat wisata pada tahun 1984. Namun, setelah itu mereka melakukan revitalisasi untuk membuat para pengunjung menjadi lebih nyaman saat berwisata.
Untuk masuk ke lubang ini, kamu harus menuruni 132 anak tangga dengan kedalaman 49 meter. Tertarik berkunjung?