Menpar: SDM Unggul Jadi Kunci Suksesnya Pembangunan Pariwisata

19 Agustus 2019 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
`Menpar Arief Yahya saat upacara HUT ke-74 RI di Gedung Sapta Pesona Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
zoom-in-whitePerbesar
`Menpar Arief Yahya saat upacara HUT ke-74 RI di Gedung Sapta Pesona Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu faktor kunci berhasilnya pembangunan pariwisata di Indonesia, hal ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Dirinya mengatakan bahwa Indonesia butuh SDM yang bisa bekerja keras dan berdedikasi tinggi sehingga kelak akan membawa kemajuan bangsa.
ADVERTISEMENT
“Dengan semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 dan kegotongroyongan, kita harus bekerja keras untuk memajukan SDM di segala bidang, termasuk pariwisata, agar dapat berkompetisi di era persaingan global,” kata Arief dalam keterangan resmi yang diterima kumparan beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Arief pun menginginkan sebuah sinergi yang kuat untuk melahirkan banyak SDM unggul demi membangun sektor pariwisata yang berhati Indonesia dan berideologi Pancasila.
Selain SDM, Kementerian Pariwisata juga memiliki Wonderful Indonesia (WIn-Way) sebagai cara untuk memenangkan persaingan dengan jurus jitunya yaitu 3S (Solid, Speed, dan Smart).
com- Presiden Jokowi dan Menpar Arief Yahya Foto: Dok. Kemenpar
Lebih lanjut, ia mengatakan Kemenpar juga memiliki strategi untuk meningkatkan kualitas SDM sehingga bisa berdampak memajukan sektor pariwisata Indonesia.
Sebagai salah satu contohnya seperti di kalangan dosen yang telah dilakukan sertifikasi sebagai CHE (Certified of Hospitality Educator). Sertifikasi tidak hanya untuk lulusan dan dosen, tapi juga untuk institusinya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, untuk institusi pendidikan pariwisata bisa menggunakan Center for World University Ranking (CWUR) untuk program Studi Hospitality, Leisure, Sport, and Tourism.
Sementara itu, terkait SDM, Presiden Joko Widodo menegaskan akan memberikan prioritas pembangunan SDM sehingga kualitas pendidikan akan terus ditingkatkan.
Milenial Tourism Corner di Tomohon Foto: Dok. Kemenpar
“Ada lima poin Visi Presiden Jokowi yaitu Pembangunan Infrastruktur, Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Investasi, Reformasi Birokrasi dan Efektivitas serta Efisiensi Alokasi dan Penggunaan APBN yang kesemuanya ini menjadi pedoman kita dalam mengembangkan sektor kepariwisataan,” papar Arief.
Pembangunan SDM pariwisata harus menjadi perhatian semua, utamanya dalam menjadikan lulusan sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia menjadi SDM unggul yang memiliki daya saing dalam keahlian dan keterampilan di bidang industri pariwisata di tingkat internasional.
ADVERTISEMENT
Selain itu, memunculkan talenta dan entrepreneurship utamanya untuk mengelola Destinasi Super Prioritas yang banyak mendatangkan investor dari dalam dan luar negeri.
Labuan Bajo Foto: Dok. Kementerian Pariwisata
Arief turut mengimbau kepada para stakeholders pariwisata agar melihat kenyataan perilaku konsumen yang sudah sangat digital dan semakin dominannya millennial travellers dalam komposisi wisman.
Sebagai contoh, sekitar 70 persen travellers melakukan search dan share melalui media digital dan lebih dari 50 persen inbound travellers kita adalah milenial yang digital savvy.
“Mereka adalah segmen yang penting karena tak hanya ukuran pasarnya besar dan terus bertumbuh tapi juga influencing power-nya luar biasa. Big and loud,” kata Arief.
Oleh karena itu, agar menjadi lebih riil, Kemenpar mengaplikasikan dengan konsep Tourism 4.0 yakni pariwisata untuk milenial (millennial tourism) yang memang seluruh aspeknya hidupnya sudah tergantung pada digital. Intinya, milenial menuntut adanya pengalaman digital dari setiap titik di dalam consumer journey.
Ilustrasi Bermain Smartphone Foto: Shutter Stock
“Karena itu mau tak mau kita harus membangun ekosistem pariwisata dimana digital ‘experience’ harus hadir di setiap titik dalam ‘traveller journey’. Untuk mewujudkannya memang harus membangun platform dan infrastruktur teknologi 4.0,” imbuh Arief.
ADVERTISEMENT
Namun inisiatif ini membutuhkan biaya yang amat besar dan perencanaan jangka panjang yang matang serta melakukannya dengan bertahap.
“Untuk mewujudkan Tourism 4.0, saya memulainya bukan dari membangun infrastruktur teknologinya atau hard aspect karena memang investasinya mahal dan bersifat jangka panjang, tapi justru dari SDM atau soft aspect. Itu sebabnya Rakornas I tahun 2019 sengaja mengambil tema pengembangan SDM pariwisata untuk menyongsong era Tourism 4.0,” pungkasnya.