Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama , kembali menegaskan bahwa pengembangan pariwisata di Bali ke depannya akan dilakukan berbasis budaya dan kearifan lokal. Hal ini karena Bali dan destinasi wisata lainnya di Indonesia memiliki keunikannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan terbarunya di Instagram, Jumat (15/11), Wishnutama tampak mengunggah foto bersama Prajaniti Hindu Indonesia, PHRI dan BPPD Bali. Wishnutama mengatakan dalam unggahan tersebut bahwa mereka berdiskusi tentang masa depan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
"Kami sepakat bahwa Bali dan destinasi wisata lainnya di tanah air memiliki keunikan tersendiri. Kami juga seiya sekata bahwa pengembangan pariwisata kedepan dilakukan berbasis budaya dan kearifan lokal serta pada saat yang bersamaan bermakna melindungi alam," tulis Wishnutama.
Lebih lanjut, Wishnutama itu meyakini bahwa kebersamaan yang dilengkapi dengan niat akan bisa mendukung pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Saya sangat menyakini, kebersamaan yang dilengkapi dengan niat dan semangat untuk lebih baik akan mendukung pembangunan di segala bidang, termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama menyesalkan pemberitaan tidak akurat yang menyebut dirinya bakal menyulap Bali dan Toba menjadi wisata halal. Pemberitaan tersebut kemudian mengundang polemik di kalangan masyarakat dan pelaku industri pariwisata.
ADVERTISEMENT
Wishnutama menegaskan bahwa persepsi yang muncul atas pemberitaan tersebut juga sangat bertolak belakang dengan pandangan dan komitmennya dalam menghargai budaya, kearifan lokal dan keberagaman.
"Kami tidak pernah mengeluarkan wacana wisata halal di Toba dan Bali dan mengeluarkan pernyataan sebagaimana yang diberitakan. Kami selalu bangga dan mengagumi Bali sebagai sebuah role model pariwisata berbasis budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan toleransi sekaligus sebuah destinasi yang mampu merefleksikan harmoni dalam keberagaman," kata Wishnutama .