Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Terletak di Desa Ganjuran, Bantul, Yogyakarta, Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus di bangun pada 16 April 1924 silam. Gereja yang berdiri di lahan seluas 2,5 hektare ini memiliki beberapa bangunan, yaitu pastoran, bangunan gereja itu sendiri, dan sebuah candi.
Ya, gereja ini memang memiliki sebuah candi kecil berukuran 10 meter. Sayangnya, pada Mei 2006 lalu, gereja tersebut sempat hancur akibat gempa bumi yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya.
Gereja Ganjuran kemudian dibangun ulang. Uniknya, setelah dibangun ulang, justru terlihat adanya inkulturasi antara agama Katolik dengan kebudayaan Jawa dan Hindu.
Bangunan gereja katolik yang biasanya tampak menjulang tinggi, sama sekali tidak tampak di Gereja Ganjuran. Bangunan gereja justru berbentuk pendopo, persis seperti rumah adat Jawa.
ADVERTISEMENT
Bahkan, nuansa gedung gereja juga sangat ‘njawani’, lengkap dengan ukiran dan dominasi warna hijau dan emas. Sedangkan persis di samping gereja, terdapat sebuah candi yang serupa dengan candi agama Hindu.
Candi yang dibangun tahun 1927 memiliki filosofi tentang kehidupan manusia. Bangunan candi yang paling atas melambangkan surga. Sedangkan patung Yesus yang ada di tengah melambangkan perantara bagi manusia untuk menuju surga.
Di depan candi inilah biasanya para peziarah berdoa. Sebagian peziarah akan menyalakan lilin dan menaruhnya pada kotak yang ada di depan candi. Suasananya yang teduh dan tenang membuat para peziarah bisa merasa lebih khusyuk saat berdoa pada Tuhan.
Uniknya, candi Ganjuran tidak hanya digunakan oleh umat Katolik saja. Candi ini terbuka bagi semua umat manusia yang ingin datang untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Para peziarah bahkan bisa datang kapan pun, karena tempat ini tak dibatasi waktu.
ADVERTISEMENT
Tertarik wisata religi di Gereja Ganjuran, Yogyakarta ?