Mulai 1 April, Japan Airlines Memperbolehkan Pramugari Pakai Celana Panjang

30 Maret 2020 15:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pramugari Swedia Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pramugari Swedia Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Mendengar kata pramugari, pikiranmu pasti akan langsung tertuju pada sosok wanita berseragam dengan rok dan sepatu hak tinggi yang biasa membantu penumpang di pesawat. Agar tampak rapi, biasanya mereka akan menata rambut dan wajahnya supaya terlihat lebih segar.
ADVERTISEMENT
Namun, ada terobosan berbeda yang unik dari Japan Airlines. Dilansir Reuters, maskapai asal Jepang tersebut kini memberikan keleluasaan bagi pramugarinya untuk mengenakan celana panjang dan tidak mengenakan sepatu hak tinggi.
Kebijakan ini diumumkan pada Kamis (26/3) dan rencananya akan berlaku secara efektif pada 1 April 2020 mendatang. Kebijakan ini diberikan sebagai wujud partisipasi Japan Airlines dalam mengikuti kampanye nasional #KuToo.
Pesawat Japan Airlines. Foto: Reuters/Kim Kyung-Hoon
Maskapai penerbangan ini menjadi salah satu perusahaan besar Jepang pertama yang mengumumkan perubahan setelah kampanye #KuToo berlangsung tahun 2019 lalu. Kampanye #KuToo adalah bagian dari gerakan feminisme di Jepang.
Kampanye ini menolak aturan berpakaian yang memaksa perempuan harus mengenakan sepatu hak tinggi di tempat kerja di tengah masyarakat Jepang yang sosial konservatif.
ADVERTISEMENT
Kampanye yang diawali dari petisi online itu berhasil menarik lebih dari 32 ribu tanda tangan. Dengan adanya kebijakan baru ini, 6 ribu wanita yang bekerja untuk Japan Airlines akan dibebaskan untuk memilih alas kaki sesuai dengan kebutuhannya.
"Ini akan jadi pertama kalinya bagi maskapai yang memperkenalkan opsi celana panjang dan opsi tambahan untuk alas kaki," kata Mark Morimoto, juru bicara Japan Airlines pada Reuters.
Pramugari Japan Airlines tengah melayani penumpang Foto: Shutter Stock
Kampanye #KuToo dimulai oleh aktris sekaligus aktivis Yumi Ishikawa. Kata Ku dalam hashtag itu berasal dari kata 'Kutsu' yang berarti sepatu dan 'Kutsuu' yang memiliki arti rasa sakit.
Ishikawa meluncurkan tagar tersebut ketika ia menceritakan pengalamannya wajib mengenakan sepatu hak tinggi saat bekerja di acara pemakaman.
ADVERTISEMENT
"Ini langkah yang besar, apalagi mengingat Japan Airlines adalah perusahaan besar," kata Ishikawa.
"(Kewajiban) ini bukan hanya diterapkan maskapai penerbangan, ada hotel, department store, bank dan perusahaan lain yang menerapkannya. Saya harap, mereka mengikuti (Japan Airlines)," lanjutnya.
Japan Airlines bukanlah yang pertama melakukan gebrakan bagi pramugarinya. Sebelumnya ada pula Virgin Atlantic yang mengizinkan pramugari untuk tak mengenakan makeup saat bekerja.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!