Pegunungan Meratus Berpeluang Besar Jadi UNESCO Global Geopark

22 September 2021 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandangan kawasan hutan lembaga adat desa Pa'au di pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Foto:  Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan kawasan hutan lembaga adat desa Pa'au di pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Geopark Meratus dinilai berpeluang besar untuk mendapatkan pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Pakar geologi, Awang Satyana, mengungkapkan hal ini dikarenakan Pegunungan Meratus punya potensi keberagaman geologi, biologi, dan budaya.
ADVERTISEMENT
"Saya optimistis Geopark Meratus bisa menjadi UNESCO Global Geopark," kata Awang dalam webinar "Memperkenalkan Geopark Meratus ke Dunia", seperti dilansir Antara.
Wisatawan berenang di goa Liang Tapah di Desa Geragata, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Minggu (27/12/2020). Foto: BAYU PRATAMA S/ANTARA FOTO
Pemerintah Kalimantan Selatan tengah mengajukan Geopark Meratus untuk menjadi UNESCO Global Geopark dan penilaian oleh badan PBB tersebut akan dilakukan pada 2022. Kawasan ini sudah mendapatkan status sebagai Geopark Nasional pada 2018.
"Meratus adalah warisan geologi yang luar biasa," kata Awang, yang banyak melakukan penelitian geologi di Meratus.
Pegunungan yang menjadi punggung Pulau Kalimantan ini terbentuk dari subduksi samudera, benturan benua, serta volkanisme tua.
"Ini sangat kompleks dan tidak dimiliki oleh geopark lain," tambah dia.
Pemandu wisata Hendra (kanan) menunjukkan batuan stalagmit di goa Liang Tapah di Desa Geragata, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Minggu (27/12/2020). Foto: BAYU PRATAMA S/ANTARA FOTO
Sebuah Taman Bumi (Geopark), kata Awang, juga harus memiliki manfaat konservasi, penelitian, pendidikan, geowisata dan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
"Aktivitas ekonomi justru sangat disarankan di kawasan geopark, asal sesuai aturan, sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan. Ini dimaksudkan agar masyarakat ikut menjaga kelestarian kawasan tersebut," ujar Awang.

Jika Geopark Meratus Mendapat Pengakuan dari UNESCO

Wisatawan menikmati pemandangan di goa Liang Tapah di Desa Geragata, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Minggu (27/12/2020). Foto: BAYU PRATAMA S/ANTARA FOTO
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira, mengatakan pengakuan Meratus sebagai UGG akan menjadi berkah bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Dengan menjadi UGG, Meratus akan menjadi sorotan dunia. Hutan terlindungi, masyarakat mendapat manfaat ekonomi, serta menjadi bahan edukasi untuk anak-anak.
Warga adat membakar kue lemang untuk ritual Seserahan Hutan di Desa Pa'au, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
"Tujuan akhir dari pengembangan Meratus adalah untuk masa depan anak cucu kita. Meratus adalah masa depan oksigen, sumber air baku serta pengendalian bencana alam," ujar Nurul.
Sementara itu, Kalsel memiliki 74 potensi geosite yang terletak di sembilan kabupaten/kota, di antaranya Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Kotabaru.
ADVERTISEMENT
Berbagai langkah sudah dilakukan untuk mencapai target menjadi UGG, di antaranya dengan perbaikan fasilitas geosite, perbaikan akses, serta sosialisasi ke sekolah-sekolah dan kelompok sadar wisata, katanya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)