news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pengamat Sebut Keberadaan Ikon Wisata Dapat Dongkrang Kunjungan Wisatawan

2 Agustus 2021 8:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesona Telaga Dringo di Dieng yang mirip Ranu Kumbolo. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Pesona Telaga Dringo di Dieng yang mirip Ranu Kumbolo. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki bayak destinasi wisata menarik yang menjadikannya sebagai identitas suatu wilayah. Identitas wilayah ini biasanya dibuat dengan sebua ikon pariwisata.
ADVERTISEMENT
Salah satunya Tugu Monas yang menjadi ikon pariwisata Jakarta. Keberadaan ikon wisata ini tentu menjadi daya tarik yang mengingatkan wisatawan pada tempat tersebut.
Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Chusmeru, mengatakan keberadaan ikon wisata di suatu daerah merupakan hal yang penting karena dapat meningkatkan angka kunjungan wisatawan.
"Dalam industri pariwisata, ikon wisata menjadi sangat penting, karena akan menjadi petunjuk awal bagi wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah dan pada akhirnya dapat menarik minat wisatawan dan meningkatkan angka kunjungan," katanya Chusmeru, seperti dikutip Antara.
Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Dia menjelaskan ikon wisata bisa berupa pemandangan yang menakjubkan, bangunan bersejarah, nama jalan yang melegenda, tempat yang unik, adat dan tradisi, hasil kerajinan, maupun kuliner khas daerah.
ADVERTISEMENT
"Untuk menyosialisasikan mengenai ikon wisata, pemerintah daerah perlu melakukan promosi secara masif baik secara konvensional maupun di media sosial," katanya.
Chusmeru mengatakan, meski populer di kalangan wisatawan, wilayah Banjarnegara hingga kini belum memiliki ikon wisata. Padahal menurutnya, Jembatan Khayangan di Kawah Sikidang, Dataran Tinggi Dieng, sangat berpotensi menjadi ikon wisata di wilayah Banjarnegara.
"Terlebih lagi Jembatan Khayangan masuk dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2021 kategori destinasi unik," katanya.
Wisatawan menikmati embun beku yang muncul akibat penurunan suhu hingga minus tujuh derajat celcius di kompleks Candi Arjuna, di dataran tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (25/6/2019). Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Menurut dia, jika Jembatan Khayangan dapat memenangi ajang API 2021 maka destinasi tersebut akan dapat memiliki ikon baru pariwisata di wilayah setempat.
"Untuk dapat menjadi pemenang, Pemkab Banjarnegara perlu melakukan promosi Jembatan Khayangan secara masif di media sosial. Selain itu, Jembatan Khayangan perlu terus dipercantik dengan tetap dijaga keindahan dan keunikannya, sebab, tidak tertutup kemungkinan Jembatan Khayangan akan menjadi spot foto yang menarik," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan pihaknya terus memperkuat strategi pengembangan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng sebagai salah satu destinasi unggulan di wilayah setempat.
Kawasan Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Dia menjelaskan strategi tersebut meliputi pembuatan peta jalan, penyusunan program inovasi dan berkreasi serta menggencarkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
Selain itu pihaknya juga terus menggencarkan promosi wisata baik secara konvensional maupun digital. Dia berharap berbagai upaya yang telah dilakukan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng.
"Pemkab Banjarnegara memang berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor pariwisata," katanya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).