Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Festival Gilimanuk kembali digelar di DTW Teluk Gilimanuk, Jembrana, Bali. Festival yang digelar pada 22-24 November 2019 itu juga menjadi tujuan Kabupaten Jembrana untuk memperkuat program 'Bali Recovery 2019'.
ADVERTISEMENT
Mengangkat tema 'Light Up the Bay', Festival Gilimanuk 2019 akan menghadirkan beragam atraksi budaya, seperti Senam Sumba, Lomba Sampan Layar, dan Kesenian Pengiring. Ada juga hiburan ala Mang Ayu dan Ivan Castawa, hingga penyerahan hadiah berbagai lomba.
"Kami memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf yang terus mendukung Jembrana dan Bali. Sebab, program Bali Recovery ini sangat penting untuk menaikkan pergerakan wisatawan. Kami optimis, destinasi Jembrana dengan segala potensinya kini makin dikenal oleh publik," ungkap Bupati Jembrana, I Putu Artha, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima kumparan, baru-baru ini.
Festival Gilimanuk 2019 dibuka pada Jumat (22/11) dan langsung dipadati ribuan wisatawan. Mereka nampak antusias menyaksikan acara lomba lukis dan penampilan lukis oleh Komunitas Seni.
Ada pula Tari Penyambutan Cempaka Putih yang dibawakan oleh Sanggar Kumara Widya Suara. Tarian ini menggambarkan keindahan bunga cempaka putih.
ADVERTISEMENT
Bunga tersebut adi representasi dari kesucian, kelembutan, dan keharuman. Gerakan tariannya pun sangat indah.
"Program 'Bali Recovery' sangatlah vital. Muaranya pergerakan besar wisatawan. Dan, Jembrana menjadi destinasi unik dan menarik, koneksinya langsung dengan Jawa Timur. Kehadiran Festival Gilimanuk 2019 akan memberi efek luar biasa. Apalagi warna budaya Jembrana sangat eksotis," Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenparekraf, Muh. Ricky Fauziyani.
Tak hanya itu, dalam festival ini juga tampil Tari Galang Bulan dengan iringan gamelan Jegog. Tari Galang Bulan menjadi gambaran keceriaan kaum remaja Bali saat bulan purnama.
Mereka mengisi malam dengan kegembiraan bersama kerabat lain. Gamelan Jegog juga mengiringi Tari Semara Ratih yang disajikan oleh Sanggar Seni Sukarya.
“Budaya Bali memang adiluhung. Tariannya sarat makna dan nilai. Gerakan dan alur tariannya menjadi gambaran kehidupan masyarakat Bali pada umumnya. Lebih unik, Bali juga memiliki koleksi alat musik dengan alunan nadanya yang indah. Jegog ini menjadi kekayaan musik Bali yang luar biasa,” jelas Ricky.
ADVERTISEMENT
Pembukaan Festival Gilimanuk 2019 makin berwarna dengan tampilnya Lawak Rare Kual, Pengkola Band, hingga show Jun Bintang.