PPKM Darurat, Seluruh Objek Wisata di Gunung Kidul Ditutup Sementara

2 Juli 2021 9:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gunung Kidul, Yogyakarta Foto: fatimahstsh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gunung Kidul, Yogyakarta Foto: fatimahstsh
ADVERTISEMENT
Pemerintah memutuskan untuk kembali menarik rem darurat dengan memberlakukan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali pada 3-20 Juli 2021. Seiring diberlakukannya kebijakan tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, memutuskan untuk menutup sementara seluruh objek wisata untuk mengantisipasi naiknya kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan semua pemangku kepentingan, sebelum ada kebijakan penutupan objek wisata ini," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Harry Sukmoni, seperti dilansir Antara, Jumat (2/7).
Wisataean bermain pasir putih di pantai Ngadong Kabupaten Gunung Kidul. Foto: Sutarmi/Antara
Ia mengatakan berdasarkan pengumuman Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tentang PPKM Darurat, Kamis (1/7), langsung dilakukan koordinasi dengan pelaku wisata dan pemerintah desa yang mengelola objek wisata untuk mempersiapkan rencana penutupan.
Saat ini, Pemkab Gunung Kidul sedang menyusun draf kebijakan rencananya penutupan yang akan tertuang dalam keputusan bupati.
"Adanya keputusan berlandasan hukum ini bisa dipatuhi, dan memiliki sanksi mengikat. Sehingga kalau ada objek wisata yang masih buka, menjadi tanggung jawab pelaku wisata tersebut," katanya.
Ilustrasi Gunung Kidul, Yogyakarta Foto: Dok. Wikimedia Commons
Lebih lanjut, Harry mengakui sejak diberlakukannya surat keterangan bebas COVID-19 dengan menunjukkan surat hasil antigen kepada wisatawan, jumlah kunjungan turun drastis. Petugas juga tidak segan-segan meminta wisatawan yang tidak dapat menunjukkan bebas COVID-19 langsung diminta putar balik, meski wisatawan dari jauh.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari laporan petugas, Pada Selasa (29/6) jumlah wisatawan yang berkunjung sekitar 1.289 orang, Rabu (30/6) hanya 597 orang kunjungan di destinasi wisata.
"Kami tidak mempermasalahkan tidak adanya pemasukan dari PAD wisata, yang terpenting kesehatan dan keselamatan jiwa. Yang jelas ini untuk kebaikan semua dalam masa pandemi ini agar pengendalian lebih maksimal," katanya.
Di Kabupaten Gunung Kidul dalam satu bulan terakhir terjadi lonjakan jumlah kasus. Penambahan harian di atas 150 kasus per hari, dan puncaknya pada Rabu (30/7) sebanyak 311 kasus. Hal ini sangat memprihatinkan, sehingga dipandang perlu adanya langkah cepat untuk menekan laju pertambahan COVID-19.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)