Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat singgah ke pulau ini, umumnya wisatawan domestik maupun mancanegara akan berkunjung ke Devil's Tears, objek wisata yang menghadirkan keindahan juga terkadang petaka sekaligus.
Jangan bayangkan kalau Devil's Tears Nusa Lembongan sebagai pantai berpasir putih. Karena keindahan Devil's Tears tidak terletak pada hamparan pasir putihnya, melainkan deburan ombaknya.
Bukan sembarang ombak, penyuguh utama indahnya Devil's Tears Nusa Lembongan adalah ombak-ombak yang keras menghantam karang, lalu menimbulkan semburan air laut ke udara. Air laut yang terhantam itu kemudian akan kembali ke asalnya sambil menciptakan pemandangan yang bukan hanya menawan, tapi juga menyegarkan.
Itulah mengapa tebing-tebing karang ini dinamakan Devil’s Tears atau yang bisa diartikan sebagai 'Air Mata Iblis'. Nama yang cukup menyeramkan, namun menyuguhkan keindahan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Pesona keindahan yang mengancam nyawa
Keindahannya tersebut lah yang membuat banyak . Tak hanya menjadi lokasi wisata, saking indahnya, Devil's Tears kerap jadi lokasi perburuan foto yang spektakuler, sehingga banyak wisatawan yang berbondong-bondong hanya untuk berfoto semata. Devil's Tears bahkan jadi salah satu lokasi favorit bagi mereka yang melakukan prewedding.
Namun, belum lama ini kejadian cukup memilukan terjadi di tempat ini. Dalam sebuah video yang viral di sosial media Twitter memperlihatkan bagaimana seorang turis wanita yang hampir menjadi korban dari keganasan ombak di Devil Tears.
Turis wanita tersebut mengalami insiden tidak menyenangkan akibat terhempas oleh ombak di Devil's Tears. Beruntung turis tersebut hanya mengalami luka-luka ringan saja.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu wisatawan yang pernah mengunjungi Devil's Tears yaitu Riris Hagel, tempat ini memang memiliki hempasan ombak yang cukup berbahaya bagi wisatawan. Ia juga bercerita bagimana keganasan ombak yang ada di sekitar objek wisata ini.
"Waktu itu aku enggak berani dekat-dekat, jadi teman-temanku aja yang pernah foto di situ. Aku hanya liatin dari jauh aja. Bahayanya itu karena terlalu kencang hempasan ombaknya, jadi yang mau foto sebaiknya jangan terlalu dekat.
Kita aja yang jaraknya jauh masih berasa hempasan angin ombak yang menghantam karang," cerita Riris saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, Riris juga bercerita bahwa minimnya papan pemberitahuan dan tidak adanya pembatas di sekitar objek wisata menjadi salah satu faktor kenapa banyak wisatawan yang seolah berani menantang maut di Devil's Tears. Ia juga mengatakan sebaiknya wisatawan yang ingin mengunjungi Devil's Tears dapat menggunakan jasa para pemandu yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
"Saranku sih harus benar-benar punya guide yang paham areanya karena di sana wisatawan tuh kayak enggak di kasih batasan-batasan untuk jarak pengambilan foto dan lainnya. Baiknya dikasih pembatas seperti pagar yang kokoh dan papan pengumuman batas langkah atau jarak gitu," tambah Riris.
Salah satu guide yang ada di Bali yaitu Putu Reza juga mengungkapkan hal yang sama. Bahwa tak sedikit wisatawan yang berani menantang maut demi eksis di media sosial.
"Spot foto yang dicari wisatawan adalah memang ketika ombak besar itu mengantam tebing agar terlihat indah di foto, namun mereka sering mengabaikan bahaya itu sendiri demi sosial media," ujar Putu Reza saat dihubungi kumparan melalui aplikasi pesan instan WhatsApp belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Reza juga mengungkapkan kalau sebaiknya wisatawan memperkirakan jarak aman saat ingin berfoto di Devil's Tears, seperti tidak terlalu dekat dengan pinggir tebing dan lautan lepas. Bahkan, menurutnya ombak di Bali itu akan bisa sangat besar ketika Hari Raya Purnama atau pas bulan purnama.
"Seharusnya wisatawan juga menjaga jarak dan memperkirakan atau mengukur tingkat bahayanya sendiri-sendiri seberapa mereka harus berdiri di tebing agar tidak tersapu ombak," ungkap Reza.
Devil's Tears juga diketahui telah memakan korban, pada 2018 lalu turis asal China tewas terseret ombak setelah asyik ber-selfie di sekitar tebing. Wisatawan asal China yang bernama Liang Wanchang tersebut meninggal dunia setelah terjatuh dari tebing Devil's Tears pada Minggu (10/6/2018).
Sayang, walau dianggap cukup berbahaya dan kerap memakan korban, Devil's Tears tetap menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan di Nusa Lembongan . Karena itulah, kamu sebaiknya tidak terlena saat berada di tempat ini.
ADVERTISEMENT
Sebab nyatanya, di balik pesonanya yang mengagumkan, keganasan ombak di Devil's Tears juga dapat mengintai keselamatan bahkan nyawa para wisatawan sewaktu-waktu.