Sandiaga Harap Adian Nalambok Bisa Jadi Alternatif Wisata Pilihan di Danau Toba

10 Juni 2021 23:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno mengunjungi salah satu spot wisata di Danau Toba, Adian Nalambok, Kamis (10/6).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno mengunjungi salah satu spot wisata di Danau Toba, Adian Nalambok, Kamis (10/6). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno terus gerak cepat (gercep), geber, dan gaspol dalam pengembangan pariwisata khususnya di 5 Destinasi Super Prioritas (DSP).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan kerjanya ke Danau Toba, pada Kamis 31 Desember 2020 lalu, dirinya berharap agar spot wisata Adian Nalambok ke depannya dapat menjadi destinasi wisata penyangga Danau Toba.
"31 Desember 2020 saya hadir di sini dibawa oleh Pak Ipang Wahid, dan menginginkan satu gerak cepat dan hari ini terwujudkan, saya terima kasih kepada semua yang berpartisipasi, mengizinkan kita bekerja sama dan mengawal proses ini," ungkap Sandiaga sepeti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (10/6).
Sandiaga Uno mengunjungi salah satu spot wisata di Danau Toba, Adian Nalambok, Kamis (10/6). Foto: Dok. Istimewa
Sandiaga mengungkapkan, spot yang terletak persis di punggungan bukit di antara Parapat menuju Balige itu menyimpan potensi wisata. Menurutnya, dari sini wisatawan dapat menyaksikan titik pemandangan Danau Toba yang sangat indah.
Pada lokasi tersebut, ia dapat melihat hamparan luas perbukitan yang mengelilingi Danau Toba dari atas ketinggian.
Menparekraf Sandiaga Uno di Danau Toba Foto: Dok. Kemenparekraf
Persis dari atas Adian Nalambok, terlihat sebuah desa bernama Meat yang terletak di lembah sisi selatan Danau Toba, tepatnya Kecamatan Tampahan, Toba Samosir, Sumatera Utara. Namun sayang, lokasi strategis yang disebutnya sebagai 'death valley viewing spot' itu belum dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Kawasan itu kini hanya berupa sejumlah warung-warung kecil dengan tempat duduk sederhana. Padahal, pemandangan alam yang menjadi teras warung tersebut dinilainya sangat indah.
Foto aerial Danau Toba dari kawasan wisata menara pandang Tele di Turpuk Limbong, Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Minggu (21/2/2021). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
"Ini menunjukkan bahwa Toba ini banyak sekali titik-titik wisata destinasi yang bisa dikembangkan dengan pendekatan lewat keindahan alamnya," ungkap Sandi menunjukkan keindahan pemandangan Danau Toba dari ketinggian.
"Kita juga bisa lihat dari ekonomi kreatifnya seperti membuat warung yang Instagramable, inilah pariwisata yang bisa membuka lapangan pekerjaan di saat pandemi seperti ini dan peluang bagi masyarakat," tambahnya.
Pemandangan Danau Toba dari Huta Ginjang. Foto: Andari Novianti/kumparan
Pengembangan objek wisata Adian Nalambok diungkapkan Sandi menambah pilihan destinasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba.
"Ini harapannya ada satu dari 34 spot menurut Pak Ipang yang pernah dipetakan sebagai spot-spot yang akan menjadi bagian dari travel pattern, dari titik ke titik dalam kunjungan ke destinasi wisata Danau Toba," tambahnya.
Foto aerial Danau Toba dari kawasan wisata menara pandang Tele di Turpuk Limbong, Harian, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Minggu (21/2/2021). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Suksesnya revitalisasi Adian Nalambok lanjutnya, menjadi bukti kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha serta masyarakat dalam pengembangan sektor parekraf di Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Sandiaga Uno pun berharap agar kerja sama dapat terus terjalin dalam merevitalisasi 33 destinasi penyangga DSP Danau Toba.
Sehingga diharapkan dapat secara langsung menciptakan lapangan kerja yang berujung ketahanan ekonomi rakyat yang terpuruk imbas pandemi virus corona atau COVID-19.
"Jika pandemi ini mereda, kita harus mempersiapkan sesuai dengan tugas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)," imbuhnya.
Huta Ginjang. Foto: Andari Novianti/kumparan
Merujuk letak geografis Adian Nalambok, Sandi bakal mengintegrasikan wisata alam mulai dari Bandara Silangit dengan Balige dan Parapat.
"Jadi titik ini, titik Adian Aalambok ini mungkin titik yang paling terdekat selain Hutaginjang, yang bisa dikoneksikan dalam perjalanan dari airport Silangit menuju Balige atau ke Parapat," papar Sandi.
"Nah pengembangannya harus integratif, makanya saya mengajak kolaborasi delapan bupati di delapan kabupaten yang ikut mengelola potensi yang ada di Danau Toba," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terkait status Danau Toba yang kini ditetapkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP).
Dirinya menekankan kepada semua pihak untuk bekerja keras dan bekerja tuntas dalam persiapan, khususnya penerapan protokol kesehatan yang disiplin dan ketat.
"Dan saya mengingatkan sekali lagi, dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin kita bisa bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif, kita bisa bertahan, kita bisa berpihak kepada rakyat dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ungkap Sandi.
"Lihatlah keindahan alam yang menurut saya ini merupakan ciptaan tuhan yang perlu kita lestarikan, ekosistem pariwisata berbasis keindahan, tetapi juga memiliki keberlanjutan, lingkungan harus kita jaga, lestarikan serta kita harus dukung pariwisata dan ekonomi kreatif," tutupnya
***
ADVERTISEMENT
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)