Untitled Image

Sederet Perayaan Kebudayaan di Singapura untuk Momentum Liburanmu Berikutnya

14 Oktober 2021 18:40 WIB
·
waktu baca 12 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Parade Chingay 2018. Dok. Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Parade Chingay 2018. Dok. Shutterstock
Singapura bukan hanya tentang gedung-gedung menakjubkan dengan teknologi mumpuni, atau ingar-bingar perkotaan yang seakan tidak pernah tidur. Di balik itu semua, ada pesona lain yang membuat banyak orang jatuh hati kepada Negeri Singa. Apa lagi kalau bukan kekayaan budayanya.
Kembali sejenak ke masa lalu, dulu Singapura merupakan pusat perlintasan dagang terbesar di Asia Tenggara. Pedagang dari berbagai negara pun datang dan pergi, ada pula yang menetap dan akhirnya melebur dengan warga lokal yang telah lama tinggal.
Hingga saat ini, Singapura dihuni oleh masyarakat dari berbagai etnis, mulai dari Melayu, Tionghoa, India, Arab, hingga campuran seperti Peranakan. Keberagaman ini juga membuat tiap distrik punya ciri khas berbeda. Misal, saat kamu berkunjung ke Chinatown, atmosfer yang dihadirkan akan terasa jauh berbeda daripada saat berkunjung ke Little India.
Ada cara lain juga yang bisa kamu lakukan untuk membaur langsung dan mengenal lebih dekat bagaimana berbagai budaya yang ada di Singapura bisa saling menyatu dan berdampingan melalui festivalnya.
Ya, Singapura menjadi tuan rumah bagi serangkaian festival budaya yang dirayakan hampir setiap bulannya. Dari Januari sampai Desember, Singapura adalah destinasi yang pas untuk memperluas khazanah budaya selagi liburan!

Januari-April

Perayaan Festival Thaipusam di depan Sri Srinivasa Perumal Temple. Foto: Shutterstock
Tidak perlu menunggu terlalu lama dari awal tahun, di pertengahan Januari atau awal Februari, kamu bisa melihat kentalnya budaya umat Hindu di Singapura lewat Festival Thaipusam yang berlangsung selama dua hari. Festival ini dirayakan untuk memohon berkat sekaligus penghormatan bagi Dewa Subramaniam atau dikenal juga sebagai Dewa Murugan, penakluk kejahatan yang mencerminkan kebaikan, usia muda, dan kekuatan.
Arak-arakan dimulai sejak dini hari Sri Srinivasa Perumal Temple di Serangoon Road, dan berakhir di Layan Sithi Vinayagar Temple, Keong Saik Road. Jangan lupa persiapkan diri kamu, karena sebagian dari umat Hindu yang ikut akan melakukan hal yang cukup ekstrem, yakni menusuk bagian tubuh mereka seperti dada, punggung, hingga pipi dengan tusukan logam dan membawa kavadi atau altar berdekorasi untuk persembahan kepada sang dewa.
Thaipusam Festival 2020. Dok. Shutterstock
Namun tidak semua mengikuti aksi ekstrem tersebut. Ada beberapa orang yang membawa kavadi tanpa duri atau periuk susu sebagai persembahan yang melambangkan kelimpahan dan kesuburan bagi umat Hindu. Lalu puncaknya, mereka akan melakukan diet vegetarian yang ketat sebulan penuh.
Menghadirkan atraksi yang belum tentu bisa dilihat di tempat lain, tak mengherankan bahwa Festival Thaipusam ini selalu ramai oleh penonton, tak hanya dari pemeluk Hindu, tapi juga wisatawan lokal dan mancanegara. Bahkan saat puncak acara, beberapa ruas jalan akan disterilkan demi kelancaran acara.
Di awal Februari, Singapura juga akan terlihat lebih meriah dengan adanya instalasi megah di pusat perkotaan hingga sudut-sudut distrik untuk menyambut Tahun Baru Imlek. Langkahkan perjalananmu ke NS Square di Marina Bay untuk menikmati semaraknya River Hongbao Festival yang rutin diadakan selama seminggu penuh di akhir Januari atau awal Februari sejak 1987.
River Hongbao Festival 2017. Dok. Shutterstock
Sebanyak 12 lentera raksasa yang melambangkan hewan pada tiap shio, tokoh-tokoh legenda dan mitos Tiongkok—salah satu favorit pengunjung adalah lentera Dewa Keberuntungan—, dan patung lentera lain yang identik dengan Imlek yang serba merah dan emas akan langsung menyambutmu.
Sudah puas melihat-lihat patung lentera raksasa yang instagenik? Istirahat sejenak sambil mengisi perut, yuk! Karena di festival ini, kamu juga bisa menjumpai deretan kios-kios makanan yang didominasi chinese food di kawasan Food Street. Camilan gurih atau dessert legit, makanan berat, hingga minuman menyegarkan, semuanya ada!
Semakin malam, suasana akan makin semarak dengan terangnya lentera, pameran seni, teater, hingga pawai budaya yang menampilkan tarian tradisional dan pesta kostum. Jangan langsung pulang dulu, sebab puncak acara akan ditutup dengan pertunjukkan kembang api yang menerangi langit Singapura.
Menariknya lagi, seluruh panca indera kamu akan dipuaskan dengan berbagai atraksi tanpa perlu merogoh kocek untuk menikmatinya. Makin enggak sabar melihat festival ini, bukan?
Kemeriahan Imlek tak berhenti di puncak acara River Hongbao Festival, sebab masih ada Chingay Parade yang tidak kalah meriahnya. Kenapa meriah? Sebab tidak hanya etnis Tionghoa, pawai yang biasanya diadakan pada pertengahan Februari ini juga menjadi perayaan bagi seluruh etnis di Singapura tanpa adanya sekat pembatas.
Chingay Parade 2018. Dok. Shutterstock
Gelaran ini diadakan sebagai puncak sekaligus menandai akhir Perayaan Tahun Baru Imlek. Selain itu, ternyata ada cerita menarik di balik perayaan tahunan ini.
Chingay Parade digagas hampir lima dekade lalu sebagai kompensasi untuk masyarakat Singapura karena adanya larangan menyalakan petasan. Sebab di Tahun Baru Imlek, menyalakan petasan lazim dilakukan untuk mengusir roh jahat.
Chingay Parade 2012. Dok. Shutterstock
Kembali ke Chingay Parade, sesuai namanya, daya tarik pawai ini adalah pawai akbar ribuan peserta yang memakai berbagai kostum unik dengan atraksi budaya dan kontemporer, arak-arakan barongsai, kendaraan hias, hingga pawai patung lampion raksasa aneka bentuk. Bahkan, tim pawai dari Indonesia juga beberapa kali memeriahkan parade ini, lho!
Bukan hanya itu, acara ini juga biasanya dimeriahkan dengan penampilan spesial dari public figure Singapura maupun luar negeri. Jadi, jangan sampai melewatkan kemeriahan ini saat ke Singapura di bulan Februari!

Mei-Agustus

Suasana jelang Ramadhan dan Idulfitri selalu terasa syahdu di Singapura. Bahkan dari beberapa hari sebelum memasuki bulan suci bagi umat Muslim ini, berbagai pernak-pernik khas Ramadhan sudah mulai terlihat di sudut-sudut kota, terutama di kawasan penduduk Muslim seperti Kampong Gelam, Haji Lane, dan Geylang Serai.
Sebagai pusat komunitas Muslim di Singapura, kamu bisa melihat meriahnya suasana di Kampong Gelam. Sempatkan jalan kaki sambil menikmati indahnya deretan lampu dan dekorasi yang identik dengan hari kemenangan umat Muslim di jalan protokol, lalu lanjutkan dengan berburu takjil khas buka puasa, bazaar perlengkapan Muslim, hingga wisata religi di Masjid Sultan yang ikonik.
Suasana Geylang Serai saat Ramadhan dan Idulfitri. Foto: Shutterstock
Kemeriahan juga terasa saat berada di Geylang Serai, salah satu kawasan Muslim terbesar di Singapura. Apalagi ada banyak acara tahunan menarik yang diadakan di sekitar Geylang Serai hingga Lebaran tiba, salah satunya Geylang Serai Hari Raya Light-Up yang mencoba menggabungkan kemeriahan Ramadhan dan Hari Raya dengan kekayaan budaya Melayu.
Biasanya festival ini akan digelar di sepanjang Sims Avenue, Changi Road, dan Geylang Street. Namun akibat pandemi, kemungkinan festival akan diselenggarakan kembali secara hybrid dengan sebagian besar acara diselenggarakan secara virtual. Tenang, penyesuaian ini tidak akan mengubah kemeriahannya, kok!
Saat festival, jantung acara yang paling ditunggu-tunggu adalah pasar malam dengan bazaar sepanjang bulan Ramadhan yang biasanya diadakan di Wisma Geylang Serai. Bagaimana tidak, kamu bisa melihat bagaimana warga Singapura sangat antusias berburu berbagai perlengkapan untuk menyambut Hari Kemenangan, seperti baju Melayu untuk laki-laki yang terdiri dari kemeja koko, celana panjang, dan sarung; baju kurung untuk perempuan berupa blus panjang berpotongan longgar yang dipadu dengan rok; aneka hiasan rumah; dan tentunya kueh-kueh dan permen sebagai hantaran Lebaran.
Vadai, camilan sejenis donat dari India. Foto: Shutterstock
Bila kamu datang ke Singapura bertepatan dengan Ramadhan, jangan ragu juga untuk menyambangi Pasar Geylang Serai. Siapkan perutmu untuk menyantap berbagai jajanan tradisional maupun modern yang dijajakan. Beberapa yang paling populer adalah mee kuah atau mi yang disajikan dalam kuah merah nan pedas, serta sejenis donat dari India bercita rasa gurih, vadai.
Apa lagi ya, aktivitas menarik yang bisa dilakukan di Singapura? Jawabannya adalah kulineran!
Sebagai surganya kuliner di Asia Tenggara, tak sedikit pula orang yang sengaja menyisihkan waktu liburannya untuk benar-benar menikmati berbagai hidangan autentik hingga modern dari Negeri Singa ini. Kamu juga begitu?
Kalau iya, sisihkan waktu di bulan Juli, sebab akan ada satu festival makanan terbesar yang tidak boleh kamu lewatkan, yakni Singapore Food Festival. Diselenggarakan pertama kali pada tahun 1994 oleh Singapore Tourism Board, festival ini bertujuan memamerkan kuliner lokal yang menjadi salah satu kekayaan budaya Singapura.
Ilustrasi pedagang teh tarik di Singapura. Foto: Dok. Singapore Tourism Board
Namanya festival kuliner, tentu kamu bisa mencoba berbagai hidangan nikmat yang mungkin belum pernah dicicipi sebelumnya. Kamu bisa mengikuti tour yang diadakan khusus selama festival untuk mengitari berbagai distrik sambil mencicipi kuliner khas di sana.
Tak sekadar makan lalu pergi, lewat tour ini, kamu akan tahu lebih banyak mengenai cerita di balik sebuah makanan yang tersaji di depanmu. Misalnya saat ke Little India, pernahkah bertanya-tanya kenapa cita rasa makanan India punya rasa yang kuat? Atau penasaran ingin belajar tentang berbagai rempah India dan menikmati hidangan klasik seperti Appam, Pani Puri, Tandoori Chicken, Masala Mutton, Kothu Prata, Ladoo, hingga teh Masala? Kamu akan temukan jawabannya di sana.
Selain tur kuliner, festival tahunan ini biasanya juga diramaikan dengan berbagai acara lain. Mulai dari workshop dan kelas memasak berbagai hidangan Singapura langsung bersama expert, sampai dengan kolaborasi bersama industri F&B lokal untuk membuat bingkisan eksklusif berisi berbagai camilan dan suvenir yang bisa didapatkan selama festival berlangsung.
Namun di masa pandemi ini, Singapore Food Festival pun melakukan transformasi dengan mengadakan event virtual. Ada virtual food tours, kelas memasak yang bisa diikuti secara live streaming, kolaborasi chef, hingga limited edition SFF merchandise yang bisa dibeli langsung melalui laman resminya.
Merchandise SFF limited edition. Foto: Facebook/Singapore Food Festival
Yup, pada 2020 lalu, untuk pertama kalinya Singapore Food Festival menggelar berbagai program yang bisa dinikmati dari rumah dengan tema “Rediscover the Foodie in You”. Melalui event ini, Singapura ingin mengajak penonton menemukan kembali passion untuk menjelajah cita rasa.
Melihat antusiasme yang besar terhadap festival kuliner terbesar Singapura ini, terutama di kalangan wisatawan luar negeri, di tahun 2021, Singapore Food Festival kembali diadakan secara virtual. Bertema “Savour Singapore in Every Bite” yang didedikasikan bagi seluruh industri F&B lokal di Singapura.
Tidak tanggung-tanggung, selain menonjolkan berbagai kuliner lokal sebagai highlight-nya, Singapore Food Festival tahun ini juga dihadiri oleh koki kelas dunia dan culinary experts yang untuk menuntun penonton mencicipi cita rasa kuliner Singapura meski dari rumah. Beberapa di antaranya Chef Le Cordon Bleu JP Anglo dari Filipina, Chef Lim Hoe Gern dari Laut, Kitchen Insider: Sustenis, Kok Fah Farm, Nikki Muller, dan masih banyak lagi! Untuk tahu lebih lanjutnya, kamu bisa lihat di sini.

September-Desember

Memasuki bulan September hingga akhir tahun, ada tiga festival besar yang menunggumu. Siapkan perjalanan ke Little India untuk menikmati suasana hangat penuh warna di Festival of Lights atau Deepavali (Diwali).
Festival of Lights atau Deepavali (Diwali) di Singapura. Foto: Shutterstock
Festival ini digelar pada hari ke-15 bulan Kartika kalender Hindu, atau di antara bulan Oktober hingga Desember sebagai perayaan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Ribuan keluarga Hindu dari seluruh penjuru Singapura akan menghias rumah dan toko mereka semeriah mungkin, saling bertukar hadiah, berbagi makanan, dan berdoa atau pooja kepada Dewi Laksmi, dewi kesuburan dan kemakmuran.
Selama Deepavali berlangsung, jalanan protokol, kuil, hingga gedung kantor juga akan dihias warna-warni bunga nan semarak, dipenuhi aroma yang khas, dan ribuan lampu minyak yang memenuhi jalanan Little India.
Kamu juga bisa mengikuti kemeriahan festival cahaya ini seperti warga lokal. Sesekali cobalah memakai sari—pakaian tradisional wanita India— dan percantik kulit kamu dengan tato henna bermotif unik. Lalu lanjutkan aktivitas dengan telusuri jejeran toko dan coba berbagai aktivitas di sana, seperti mencicipi kudapan tradisional yang selalu disantap saat Deepavali. Ada Mithai yakni sejenis kue manis dari kacang-kacangan, serta Ellu Urundai (black sesame balls) yang jadi kudapan wajib di festival cahaya umat Hindu ini.
Festival of Lights atau Deepavali (Diwali) di Singapura. Foto: Shutterstock
Saat malam tiba, nikmati pertunjukan musik yang di bawah langit penuh bintang, sambil duduk-duduk dan menikmati secangkir teh tarik ala kafe yang ada di sepanjang jalan Little India.
Belum puas? Selami kehidupan etnis India di Singapura dengan mengikuti arak-arakan kereta dewa-dewi ke Sri Mariamman Temple, kuil Hindu tertua di Singapura. Jangan lupa pacu adrenalin dengan menyaksikan acara budaya lainnya, yaitu Theemithi. Setelah upacara ritual selesai, kamu akan melihat atraksi ribuan laki-laki berjalan di atas bara yang menyala sebagai simbol persembahan kepada para dewi.
Masih di bulan Oktober, sambut kengerian perayaan Halloween yang mendebarkan di Universal Studios Singapore, Sentosa Island. Meski Singapura termasuk negara beriklim tropis yang tidak mengalami adanya musim gugur, namun perayaan Halloween di sini tidak kalah meriah.
Minion Monster saat Halloween di Universal Studios Singapore. Foto: Shutterstock
Selama bulan Oktober, tokoh-tokoh karakter di Universal Studios Singapore yang tadinya menggemaskan, akan berubah mengenakan kostum-kostum ala hantu yang menyeramkan. Kamu juga bisa mengikuti beberapa aktivitas menarik yang identik dengan Halloween, salah satunya ikut trick or treat bersama tokoh-tokoh animasi terkenal, seperti Troll hingga Minions dari film Despicable Me.
Uji nyali kamu di Halloween Horror Nights Exhibition yang juga menjadi event Halloween terbesar di Asia Tenggara. Uniknya, Universal Studios Singapore juga kerap mengangkat keseraman hantu-hantu Asia sebagai magnet bagi para pelancong.
Halloween Horror Nights Exhibition di Universal Studios Singapore. Foto: Shutterstock
Belum selesai, akhiri malam hari dengan berjalan santai menikmati langit malam sambil menyantap kudapan ringan dan berswafoto dengan monster-monster yang keluar untuk memburu kamu. Jadi siap-siap, saat langit menjadi lebih gelap, mereka yang menyeramkan akan mendatangi kamu!
Akhirnya, sampailah kita pada festival yang menjadi penutup akhir tahun, yakni Christmas Light Up di Orchard. Dikenal sebagai salah satu kawasan belanja tersibuk di Singapura, sejak November, ornamen lampu LED berbentuk pohon Natal sudah mulai membentang dari Tanglin Mall hingga Plaza Singapura. Membuat suasana jadi lebih syahdu dan damai.
Christmas Light Up di Orchard Road, Singapura. Foto: Shutterstock
Jika kamu berlibur bersama anak, pastikan mampir ke Duplex Carousel. Ajak ia untuk berfoto dengan karakter-karakter Natal yang lucu seperti Sinterklas dan para elf menggemaskan di Singapura.
Menjelang malam, suasana semakin semarak dengan pertunjukan adanya panggung hiburan yang menampilkan pertunjukan menarik. Ada paduan suara Natal, serta berbagai aktivitas interaktif yang digelar sepanjang jalur pejalan kaki dari ION Orchard sampai Wisma Atria.
Ke Orchard Road tentu belum lengkap bisa tidak berbelanja. Jangan khawatir, kamu bisa mencari busana hingga hadiah Natal untuk orang tersayang di event diskon ritel tahunan, Great Singapore Sale.
Lewat event tahunan yang diadakan sejak 25 tahun ini, kamu bisa berburu berbagai fashion item dari brand-brand lokal Singapura dengan harga menggiurkan, produk kuliner lokal, hingga produk-produk seni. Tentunya masih dari pengrajin lokal Negeri Singa.
Lalu yang tidak kalah menarik adalah Orchard Road Fashion Scramble, fashion show yang diadakan di jalanan Orchard yang ramai. Ratusan model akan mengenakan fashion item dari brand lokal maupun internasional. Saking menarik perhatiannya, fashion show ini juga menjadi ajang bagi para desainer muda untuk memamerkan karyanya.
Sudah puas kan, menelusuri berbagai festival di Singapura yang diadakan selama setahun penuh? Kalau kamu, mana festival yang membuatmu penasaran untuk mengikutinya?
Meski kini belum bisa terbang ke Singapura, yuk simpan rekomendasi saat terbaik untuk mengunjungi Singapura untuk liburanmu nanti! Hidupkan kembali Impianmu ke Singapura!
#SingapoReimagine #VisitSingapore
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten