Seluruh Destinasi Wisata di Kepulauan Seribu Ditutup Selama PPKM Darurat

12 Juli 2021 8:56 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak bermain sepeda di Pulau Untung Jawa, Kepulangan Seribu. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak bermain sepeda di Pulau Untung Jawa, Kepulangan Seribu. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, menutup seluruh destinasi dan objek wisata di Kepulauan Seribu. Hal ini dilakukan seiring berlangsungnya penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlangsung pada 3-20 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
"(Tempat wisata) tutup, sudah peraturan dari Menteri Dalam Negeri, kan. Jadi semua itu kan, wisata 100 persen ditutup," ujar Junaedi, seperti dikutip dari Antara.
Tak hanya menutup destinasi wisata, namun ada pembatasan pelayanan tiket untuk akses masuk dari daratan Jakarta menuju Kepulauan Seribu, seperti di Dermaga Kaliadem maupun Dermaga Marina, Ancol.
"Sebenarnya kapasitasnya, enggak ditutup semua. Hanya melayani kapal carteran, tapi enggak melayani ticketing," ujar Junaedi.
Pulau Macan, destinasi wisata eksklusif yang berisi resor mewah di Kepulauan Seribu. Foto: Shutterstock
Sementara itu, Pemerintah Kepulauan Seribu juga memperbolehkan kegiatan kapal penyeberangan khusus penduduk yang bermukim atau bertugas di Kepulauan Seribu. Ia menyebut, selama PPKM Darurat ada beberapa kapal yang diizinkan untuk mengangkut penumpang yang ingin menyeberang pulau.
"Kalau untuk angkutan masyarakat ada beberapa kapal (yang diizinkan menyeberang)," tutur Junaedi.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kepulauan Seribu juga menerapkan pembatasan pegawai pemerintahan yang bekerja di pulau, yaitu hanya 25 persen. Sementara sisanya tetap bekerja dari rumah.
Kebijakan itu berlaku selama kantor penghubung Gedung Mitra Praja di Sunter, Jakarta Utara ditutup pada Jumat (9/7) hingga Senin (12/7) karena adanya Aparatur Sipil Negara (ASN) positif COVID-19 yang meninggal dunia.
"Yang efisien sekarang hanya 25 persen. Kami berkantor di Pulau Pramuka sampai 13 Juli 2021," pungkas Junaedi.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona).