Sensasi Menginap di Rumah Pohon yang Tersembunyi di Tengah Hutan Bakau

1 Februari 2025 9:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Tempat tidur di Oshom Bali. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tempat tidur di Oshom Bali. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
ADVERTISEMENT
Saat masih kecil, traveler mungkin pernah bermain atau mencoba tinggal di rumah pohon. Entah itu rumah pohon buatan orang tua atau di wahana permainan, rasanya sangat menyenangkan bisa bermain di sana.
ADVERTISEMENT
Kini, kenangan atau memori masa kecil tersebut tersimpan manis di benak masing-masing. Merindukan memori manis masa kecil atau ingin mengulang kembali seperti apa rasanya tinggal di rumah pohon? Hotel atau penginapan di Bali ini wajib kamu masukkan wishlist liburan.
Oshom Bali di Nuanu. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Terletak di kawasan Nuanu Creative City, Oshom Bali mengajak para tamunya untuk menginap di atas rumah pohon sama seperti memori di masa kecil.
Bedanya, kalau dulu rumah pohon yang kita tinggali berdimensi lebih kecil dan mungkin sederhana, di sini kamu bakal disuguhkan rumah pohon dengan fasilitas lengkap layaknya hotel berbintang.
Atas undangan familiarization trip dari Nuanu beberapa waktu lalu, kumparan berkesempatan untuk merasakan pengalaman menginap di rumah pohon ini. Alaminya nuansa penginapan ini sudah kami rasakan saat pertama kali menginjakkan kaki di lobby. Nuansa kayu den warna putih mendominasi area ini.
Area lobby Oshom Bali. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Kalau biasanya lobby hotel menjadi satu dengan bangunan atau gedung hotelnya sendiri, lobby hotel ini justru terpisah dengan bagian bangunan hotel atau kamarnya. Ya, karena konsep kamarnya yang berbentuk tree house atau rumah pohon, enggak heran kalau lobby-nya memang terpisah.
ADVERTISEMENT
Area kamarnya sendiri justru tersebar dan berada di tengah-tengah area hutan bakau. Untuk menghubungkan setiap kamarnya, terdapat jembatan kayu yang saling terhubung antara satu sama lain.
Oshom Bali sendiri menawarkan 11 suites mewah dan tujuh tree house atau rumah pohon. Akomodasi ini menawarkan dua pilihan pemandangan yaitu laut atau hutan mangrove.
Tempat tidur di Oshom Bali. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Bagi yang tidak ingin menginap di tree house, kamu bisa memilih kamar suite. Akan tetapi, kalau kamu ingin berada lebih dekat dengan alam atau ingin membangkitkan kembali memori masa kecil, kamu bisa menginap di kamar bertipe tree house seperti yang diinapi kumparan.
kumparan mendapatkan kamar tree house nomor enam yang lokasinya sedikit menjorok ke dalam area hutan mangrove. Meski sedikit ke dalam, kami justru merasa lebih berada dekat dengan alam sebab sepanjang perjalanan menuju ke kamar kami sudah disambut dengan suara tonggeret yang saling bersautan.
ADVERTISEMENT

Berada di Rumah Pohon

Lemari atau tempat penyimpanan di Oshom Bali. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Setelah berjalan kaki sekitar beberapa meter, tibalah kumparan di rumah pohon sekaligus kamar tempat kami menginap. Salah satu keunikan lain dari kamar ini adalah kuncinya yang masih dengan kunci manual alias belum menggunakan kartu elektronik.
Namun begitu masuk kamar kamu bakal dimanjakan dengan segala fasilitas yang ada mulai dari kasur berukuran king size, mini bar, lemari untuk menyimpan pakaian, kamar mandi dengan shower dan closet duduk, ruang membaca, hingga tempat bersantai.
Tak hanya itu, ada juga mesin pembuat kopi, iPad, hingga layanan Wi-Fi gratis. Oh iya, untuk fasilitas lain di luar kamar tersedia pula area balkon yang dilengkapi dengan kursi atau meja untuk bekerja atau bersantai serta sofa untuk beristirahat atau sekadar bermalas-malasan.
Restoran Oshom di Bali. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Selain itu, yang bikin betah adalah view atau pemandangannya yang menghadap langsung ke hutan bakau. Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana dengan gigitan nyamuk? Kamu tidak perlu khawatir sebab kasur atau ruang tidur di hotel ini juga sudah dilengkapi dengan kelambu yang biasanya akan diturunkan menjelang sore hari.
ADVERTISEMENT
Selama menginap, kumparan juga tidak mengalami gigitan nyamuk dan lainnya. Hanya saja karena lokasinya yang berada di area hutan, serangga-serangga kecil seperti kupu-kupu atau yang lainnya mungkin bisa kamu temukan di perjalanan atau di area luar kamar.
Area kamar mandi dengan shower di Oshom Bali. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Untuk kasurnya sendiri menurut kumparan, sangat nyaman. Hanya saja ada satu hal yang mengganjal yaitu tidak tersedianya tirai di sekitar jendela yang ada di kamar mandi karena memang esensinya kamu diajak berada di alam. Namun, kamu tidak perlu khawatir sebab jendela-jendela tersebut sudah diposisikan sedemikian rupa sehingga tamu lain tidak bisa mengintipmu di dalam kamar.

Fasilitas di Kamar

Bicara soal fasilitas, hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap. Jika lapar, tersedia fasilitas room service seperti layanan antar makanan ke dalam kamar dan juga fasilitas lainnya yang semua bisa dilakukan lewat chat WhatsApp ke resepsionis hotel. Sebab, ketika pertama kali check-in, semuanya dilakukan via online.
ADVERTISEMENT
Setelah mengisi data dan juga nomor telepon, barulah staff hotel akan menghubungimu melalui WhatsApp baik untuk pemesanan kamar, layanan tur, buggy car dan sebagainya.
Oshom Bali. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Untuk menu makanannya sendiri bervariasi mulai dari breakfast, lunch/dinner serta makanan tradisional Indonesia ataupun minuman mulai dari yang non-alkohol hingga alkohol. Harganya sendiri berkisar mulai Rp 100 ribu.
Bagi kamu yang ingin menonton film atau layanan entertaintment lainnnya, kamu bisa menggunakan iPad yang disediakan pihak hotel.
Di kamar juga tersedia snack yang tersedia secara gratis/berbayar serta layanan mini bar khusus berbayar.
Untuk fasilitas lain seperti restoran, lokasinya bisa kamu akses di dekat area lobby. Restoran Oshom Bali menawarkan pemandangan langsung ke area Pantai Nyanyi yang indah.
ADVERTISEMENT
Mie goreng, salah satu menu tradisional Indonesia di restoran Oshom. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Di pagi hari kamu bakal disuguhkan dengan panorama sunrise yang memukau. Sedangkan di sore harinya, kamu bisa menikmati panorama sunset dan juga alunan musik dari DJ yang biasanya hadir saat event atau waktu tertentu.
Setelah sarapan atau makan siang kamu juga bisa mengakses Pantai Nyanyi dari restoran ini.
Sementara itu, selama menginap tersedia pula berbagai aktivitas menarik yang bisa kamu ikuti di Nuanu mulai dari wellness, wisata edukasi, hingga mengikuti workshop karya seni dan budaya.
Pengunjung yang sedang memberi makan Alpaca. Foto: Gitario Vista Inasis/kumparan
Semua fasilitas tersebut bisa kamu nikmati di Nuanu yang menawarkan sederet atraksi wisata menarik bagi wisatawan.
Jika ingin bertemu atau mengenal lebih dekat hewan Alpaca, kamu bisa pergi ke Pacha Alpaca. Sedangkan jika ingin berpesta atau party bareng sahabat kamu bisa pergi ke Luna Beach Club. Sedangkan, jika ingin melihat pameran atau menikmati karya seni interaktif kamu bisa mampir ke Labyrinth Art Gallery atau Aurora Media Park.
ADVERTISEMENT
Untuk menginap di sini kamu perlu merogoh kocek sekitar Rp 3,3 juta per malamnya. Tertarik untuk menginap?