Strategi Kemenparekraf agar Wisman Lebih Lama Tinggal di Indonesia

13 November 2019 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan sedang memotret Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan sedang memotret Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Indonesia kini jadi salah satu negara yang semakin dilirik oleh wisatawan mancanegara. Setiap tahunnya, wisman yang datang berlibur ke Indonesia terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Pada 2018 lalu, tercatat sekitar 18 juta wisman mengunjungi beberapa destinasi wisata di Indonesia, seperti Bali, Lombok, Yogyakarta, hingga Labuan Bajo.
Hal inilah yang kemudian menjadi fokus utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menuturkan bahwa saat ini dirinya fokus untuk membuat pariwisata menjadi penyumbang devisa nomor satu di Indonesia.
Salah satu caranya adalah dengan membangun bandara yang bagus dan bisa menampung pesawat berbadan besar.
"Ini (membangun bandara) juga dalam rencana kita. Landasan yang bisa menerima pesawat long haul," ujar Wishnutama, saat ditemui kumparan dalam Rapat Koordinasi Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Rabu (13/11).
Ilustrasi runway bandara Foto: Pixabay
Lebih lanjut, Tama, begitu panggilan akrab Wishnutama, mengatakan bahwa dengan terakomodirnya pesawat long haul, maka wisatawan bisa lebih lama tinggal di Indonesia, dan pengeluarannya menjadi lebih besar.
ADVERTISEMENT
"Wisatawan terbang jauh pasti spending-nya lebih besar, karena stay di sini lebih lama. Dengan membangun airport yang bagus, yang memadai dapat mengundang wisatawan lebih jauh lagi," lanjutnya.
Sementara itu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata lama menginap wisatawan mancanegara pada hotel klasifikasi bintang di Indonesia mencapai 2,71 hari. Angka ini lebih tinggi dibanding lama menginap wisatawan domestik yang tercatat hanya 1,64 hari.