Strategi Pemprov Jabar Pertahankan Status Geopark Ciletuh dari UNESCO

24 November 2020 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisata Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu Foto: Antara/Novrian Arbi
zoom-in-whitePerbesar
Wisata Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu Foto: Antara/Novrian Arbi
ADVERTISEMENT
UNESCO akan memvalidasi kembali status Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Sukabumi, Jawa Barat, sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan pihaknya siap untuk mempertahankan status tersebut.
"Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola untuk mempertahankan status tersebut. Dan kami siap mempertahankan status dari UNESCO untuk Geopark Ciletuh," kata Dedi seperti dikutip dari Antara, Selasa (24/11).
Air terjun di Geopark Ciletuh, Sukabumi Foto: Shutter Stock
Dedi mengatakan Ciletuh-Palabuhanratu sudah menyandang status UGGp hampir lima tahun. Namun berdasarkan aturan, pada tahun 2021 UNESCO akan melakukan asesmen revalidasi terhadap Geopark Ciletuh untuk status itu.
"Jadi revalidasi ini memang rutin. Lalu tujuannya untuk menilai kelayakan Ciletuh-Palabuhanratu tetap menyandang status sebagai UGGp,” lanjut Dedi.
Dedi mengungkapkan ada 13 rekomendasi yang harus dikerjakan oleh pengelola Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai penambah nilai agar status UGGp tersebut tetap bisa dipertahankan (green card).
ADVERTISEMENT
"Salah satunya adalah penyelenggaraan berbagai event untuk meningkatkan kunjungan di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu," imbuhnya.
Untuk memenuhi syarat itu, pada 21 November 2020 dilaksanakan Exhibition Ciletuh Geopark Run yang terselenggara atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Disparbud Jabar, Dispar Sukabumi, dan Badan Pengelola CPUGGp.
Wisata Geopark Ciletuh-Palabuhan Ratu Foto: Antara/Novrian Arbi
Kegiatan tersebut merupakan pre-event Geopark Run Series yang rencananya akan dilaksanakan Juli tahun depan.
Agenda ekshibisi kali ini diikuti 9 pelari ultra (ultra runner) dan komunitas pelari Sukabumi yang bergabung berlari sepanjang 50 kilometer. Rute yang akan mereka lalui antara lain Simpang Loji-Puncak Dini-Puncak Darma-dan Curug Cimarinjung.
Selain itu, pihaknya pun berencana menggelar kompetisi berselancar bertajuk Surf Fest Pro yang berlokasi di Pantai Cimaja Palabuhanratu. Ada 64 peselancar dari dalam dan luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Acara ini digelar untuk mempromosikan Cimaja sebagai destinasi wisata selancar pilihan untuk peselancar pemula hingga profesional, sekaligus destinasi yang cocok untuk penyelenggaraan lomba selancar tingkat nasional maupun internasional,” ujar Dedi.
Kegiatan, kata dia, diharapkan bisa menciptakan berefek domino dalam perkembangan destinasi wisata dan ekonomi masyarakat sekitar, termasuk mengenalkan olahraga selancar secara profesional.
“Dan tentu dalam acara kami menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Semua protokol kesehatan akan menjadi fokus dan akan dijalankan dengan maksimal,” pungkas Dedi.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)