Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, Thailand merayakan festival unik yang dikenal sebagai Loy Krathong dan Yee Peng. Dalam bahasa Thailand, Loy memiliki arti "Menghanyutkan" dan Krathong berarti "Pelepah pisang yang telah dihiasi bunga dan lilin".
ADVERTISEMENT
Loy Krathong biasanya diselenggarakan pada pertengahan bulan November. Untuk tahun 2019 kali ini, Loy Krathong dirayakan pada 12-13 November.
Perayaan Loy Krathong di Thailand biasanya dibarengi dengan Festival Yee Peng atau Festival Lampion. Meski memiliki arti yang berbeda, karena dilakukan secara berbarengan, banyak wisatawan yang menyangka bahwa Yee Peng dan Loy Krathong merupakan acara yang sama.
Walaupun memang realitanya, pelepasan lampion dan pelarungan krathong dilakukan secara hampir bersamaan. Beberapa waktu lalu, kumparan berkesempatan untuk menikmati langsung keseruan Loy Krathong dan Yee Peng di Chiang Mai, sebuah kota di kawasan pegunungan Thailand Utara.
Di Chiang Mai, rumah-rumah warga dan juga kuil dihiasi dengan lentera, lampion, serta lilin. Sehingga ketika malam tiba, sepanjang memandang, kamu akan menemukan bangunan-bangunan bersinar dengan indahnya.
ADVERTISEMENT
Wisatawan baik domestik maupun mancanegara bahkan datang ke Chiang Mai hanya demi menyaksikan keindahan festival ini. Jadi, jangan heran apabila penginapan seperti hostel dan guesthouse full booked. Harga tiket pesawat dan bus pun ikut melonjak.
Sesuai dengan namanya Loy Krathong, festival yang satu ini dirayakan dengan melarung krathong di sungai, danau, atau kanal di sekitar pemukiman warga. Krathong dibuat menggunakan pelepah pisang yang dibungkus dan didekorasi dengan daun pisang di sekelilingnya.
Pada bagian atas krathong disematkan bunga berbagai warna dan juga ukuran. Sementara di tengah krathong, ditancapkan sebuah lilin lengkap dengan tiga batang dupa yang telah dibakar.
Sambil melarungkan krathong, masyarakat Thailand biasanya berdoa. Mengucapkan syukur akan berkat yang diberikan oleh dewa maupun dewi di sungai, kanal, dan danau yang dianggap telah membantu memberikan penghidupan pada mereka serta memohon pengampunan apabila mereka memiliki tindak tanduk yang salah.
ADVERTISEMENT
Sedangkan lampion dilepaskan untuk mengucap syukur pada Buddha. Sekaligus sebagai perwujudan melepaskan kegelapan dari kehidupan untuk menyambut masa depan yang lebih cerah.
Datang ke Festival Loy Krathong pastinya tidak akan terasa lengkap tanpa turut serta menerbangkan lampion. Sehingga di setiap sisi jalan, kamu akan selalu melihat wisatawan dan warga sibuk mengabadikan keseruan festival di Thailand ini sembari menyalakan api di lilin yang terdapat di bagian bawah lentera.
Kamu yang ingin turut merayakan Loy Krathong dan Yee Peng, bisa membeli lampion dan sajian pelepah pisang itu di para penjual yang berada di sekitar jalanan. Tentu saja harganya akan lebih mahal, sekitar 50-200 Baht atau setara dengan Rp 23-92 ribu.
ADVERTISEMENT
Tetapi apa salahnya? Toh, tidak setiap hari, kan, kamu melakukannya.
Menariknya, bagi kamu yang backpackeran ke Chiang Mai dan menginap di hostel, terkadang kamu bisa mendapatkannya gratis. Karena beberapa hostel biasanya mengadakan workshop membuat krathong bagi para tamu tanpa dipungut biaya.
Kelamnya langit malam Chiang Mai terasa sungguh syahdu dengan hiasan sinar temaram dari lampion yang melambung tinggi. Sungai, kanal, dan danau terlihat cantik dengan gemerlap cahaya lilin bersama dengan bunga-bunga yang ditata dengan apik. Syahdu sekali, kan?
Nah, buat kamu yang berencana menikmati Festival Loy Krathong, disarankan untuk berjalan kaki sepanjang malam. Bukan hanya karena harga transportasi yang akan lebih mahal dari biasanya, tetapi juga karena padatnya pengunjung akan membuat perjalananmu terasa lebih lama.
ADVERTISEMENT
Selain bisa menerbangkan lampion dan melarung krathong, ketika festival berlangsung, kamu juga bisa menyaksikan parade budaya khas Thailand, lho. Tertarik menyelipkan Chiang Mai dalam rencana liburanmu tahun depan ke Thailand ?