Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Geopark atau Taman Bumi sepertinya akan kedatangan anggota baru. Pasalnya, tahun ini Kelimutu rencananya akan didaftarkan sebagai geopark nasional.
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Ende, Djafar Ahmad, mengatakan bila pemerintah setempat telah bekerjasama dengan Geopark Ciletuh di Jawa Barat untuk mengembangkan Geopark Kelimutu . Dan Bupati Ende, Marsel Petu, pun sudah mengeluarkan surat keputusan terkait geopark.
Bila sudah berskala nasional, pihaknya juga menargetkan pada 2021 mendatang levelnya akan kembali meningkat. Ya, pihaknya ingin memasukkan Geopark Kelimutu ke dalam geopark dunia atau UNESCO Global Geopark (UGG).
“Sehingga nanti NTT memiliki geopark dunia selain yang ada di Jawa Barat, kemudian Bromo di Jawa Timur,” katanya, seperti dikutip dari Antara belum lama ini.
Djafar menambahkan, bila wilayah Geopark Kelimutu akan mencakup 12 kecamatan yang lengkap dengan aspek keragaman geologi, hayati, dan budaya. Untuk di kawasan Kelimutu sendiri terdapat Taman Nasional Kelimutu dengan ikon utama berupa danau tiga warna.
ADVERTISEMENT
Adapun danau tiga warna yang ditemukan pada 1915 itu berada di ketinggian 1.631 mdpl. Yang menjadi keunikan sekaligus daya tarik dari danau tersebut terletak pada airnya yang bisa berubah warna.
Tiga kawah itu terdiri dari Kawah Tiwu Ata Polo yang dipercaya sebagai tempat bersemayam orang yang selalu berbuat jahat. Kemudian Kawah Tiwu Ata Bupu diyakini sebagai tempat bersemayam arwah orang tua yang sudah meninggal. Dan Kawah Tiwu Koo Fai Nuwa Muri, danau tempat bersemayam jiwa muda-mudi yang telah meninggal.
Danau tersebut bisa berubah warna menjadi hijau lumut, merah hati kecokelatan, hitam, hijau toska, biru telur asin, dan sebagainnya. Warga Ende percaya berubahnya warna itu karena merupakan tempat persemayaman arwah leluhur.
ADVERTISEMENT