Tips Memilih Lokasi Kemah yang Tepat agar Petualanganmu Tetap Seru

5 Juli 2018 7:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berkemah (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berkemah (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Berkemah bisa jadi pilihan seru untuk menghabiskan akhir pekan. Apalagi jika kamu mencari lokasi kemah sendiri, bukan di bumi perkemahan umum yang serba ada.
ADVERTISEMENT
Ya, biasanya toilet umum dan warung-warung makanan tersedia di sekitar bumi perkemahan. Barangkali kurang menantang bagimu yang mencari sensasi petualangan.
Berniat mencari lokasi kemah sendiri? Sebaiknya perhatikan baik-baik kondisi tempat di mana kamu akan mendirikan tenda. Berikut enam hal yang harus kamu perhatikan:
1. Dekat dengan Sumber Air Bersih
Meski tak ada toilet umum, tentu kamu tetap butuh mandi dan memenuhi ‘panggilan alam’ lainnya. Tidak mungkin kamu terus-terusan mengandalkan tisu basah, kan? Oleh karena itu, hal pertama yang harus kamu pertimbangkan adalah sumber air bersih.
Bisa sungai, danau, atau air terjun, dan yang penting air mengalir. Sumber air bersih juga penting untuk mengisi persediaan air minum dan mencuci bajumu.
2. Kontur Tanah yang Datar
Ilustrasi berkemah (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berkemah (Foto: Pixabay)
Cari kontur tanah yang datar untuk mendirikan tenda. Pililh pula yang kering, karena tanah yang lembap cenderung konduktor terhadap sengatan petir.
ADVERTISEMENT
Jauhi tanah yang berkerikil dan bergelombang karena akar tanaman. Tentu tidak nyaman tidur di atas permukaan yang tidak rata, bukan?
3. Jauh dari Bahaya Hewan Liar
Penting untuk melakukan riset mengenai lokasi kemahmu. Kamu bisa bertanya-tanya pada penduduk lokal soal keamanan spot itu dari binatang liar.
Tanya apakah di sana dekat sarang ular, kawanan monyet yang mengganggu, atau jalur lalu lalang binatang buas. Bagaimanapun, kamu harus siap dengan kemungkinan terburuk.
4. Tidak Menghalangi Jalur Pendaki
Pendaki Rinjani. (Foto: Dok. rinjaninationalpark.com)
zoom-in-whitePerbesar
Pendaki Rinjani. (Foto: Dok. rinjaninationalpark.com)
Sesama petualang harus saling menghargai. Salah satu caranya adalah dengan tidak mendirikan tenda di jalur pendakian.
Jika kamu membangunnya di sana, kamu akan mengganggu pendaki lain. Sebaliknya, privasi dan ketenanganmu juga akan terganggu oleh lalu lalang mereka.
ADVERTISEMENT
5. Tidak Berada di Dasar Lembah atau Ngarai
Ilustrasi berkemah. (Foto: Pixabay/Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berkemah. (Foto: Pixabay/Unsplash)
Kondisi geografis juga sangat penting kamu perhatikan. Sebaiknya jangan mendirikan tenda di dasar lembah atau ngarai, karena udaranya akan sangat dingin dan lembap di malam hari.
Perhatikan juga kondisi angin. Jika angin di kawasan itu sangat kencang, bangunlah tenda di antara pepohonan. Angin kencang bisa dengan mudah merubuhkan tendamu.
6. Memiliki Privasi yang Cukup
Kebanyakan pendaki mendirikan tenda di puncak bayangan atau lereng gunung. Memang seru jika ada tenda tetangga di kanan-kirimu.
Kamu akan merasa lebih aman dan bisa berbagi cerita dengan mereka.
Namun, sebaiknya jangan terlalu dekat. Jika mereka berisik, memasang musik kencang hingga tengah malam, tentu mengganggu waktu istirahatmu.
ADVERTISEMENT
Utamakan privasi dan tujuanmu bersatu dengan alam.