Virus Corona di China, Bikin Ekonomi Pariwisata Dunia Merugi

28 Januari 2020 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung meluncur di atas patung es di Festival Dunia Es dan Salju Harbin 2020 di Harbin, China. Foto: AFP/NOEL CELIS
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung meluncur di atas patung es di Festival Dunia Es dan Salju Harbin 2020 di Harbin, China. Foto: AFP/NOEL CELIS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dampak penyebaran Virus Corona yang berasal dari Wuhan, China, kian menambah korban jiwa. Tercatat saat ini, virus tersebut sudah menelan korban jiwa hingga 106 orang warga China.
ADVERTISEMENT
Virus corona yang terus mewabah ini tentu membuat dunia khawatir, bukan hanya penyebaran virus yang terus merajalela, tetapi juga pada sektor ekonomi pariwisata. Khususnya untuk negara-negara yang bergantung dengan pemasukan turis asal China.
Dengan memberlakukan larangan penuh terhadap puluhan juta penduduk China akibat virus Corona, membuat pemasukan industri pariwisata banyak negara anjlok. Hotel, maskapai penerbangan, kasino, dan operator kapal pesiar merupakan sektor yang paling dirugikan akibat kondisi tersebut.
Pesawat China Airlines mendarat di bandara Pudong Shanghai. Foto: AFP
Apalagi situasi mencekam ini terjadi bersamaan dengan perayaan Tahun Baru Imlek, salah satu musim perjalanan wisata terbesar di Asia. Bahkan, destinasi wisata populer China, Disneyland Shanghai terpaksa ditutup demi mencegah penyebaran virus corona yang mewabah di China
Apa yang terjadi di China saat ini tentu menjadi tamparan keras untuk ekonomi pariwisata dunia. Pada tahun 2003, China telah menyumbang 4,3 persen dari output ekonomi dunia. Bahkan, menurut Data Dana Moneter Internasional, pada tahun 2019 China menyumbang 16,3 persen dari sektor pariwisata.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2019, sekitar 134 juta penduduk China bepergian ke luar negeri, angka tersebut naik 4,5 persen dari tahun sebelumnya. Menurut Lembaga Penelitian Pariwisata China, pada perayaan Imlek tahun ini diprediksi 7 juta warga China bepergian ke luar negeri. Sedangkan, tahun sebelumnya penduduk China yang bepergian ke luar negeri hanya 6,3 juta orang.
Sedangkan negara yang biasa menjadi tujuan wisata wisatawan China adalah
Ilustrasi Kasino di Macau. Foto: Shutter Stock
Hong Kong, Thailand, Jepang, dan Vietnam. Namun, penduduk China banyak berbelanja di kota-kota seperti London, Milan, Paris, dan New York.
Kementerian Ekonomi dan Industri Pariwisata Tiongkok juga mengatakan bahwa sejauh ini kondisi tersebut menjadi ancaman besar untuk negara tetangga, seperti Thailand dan Hong Kong. Tidak hanya itu, ia juga juga memprediksi bahwa perekonomian pariwisata AS dan Eropa juga akan ikut terdampak, jika wabah Corona tidak dapat diselesaikan dalam waktu cepat.
ADVERTISEMENT
Thailand, negara yang banyak menjadi pilihan destinasi wisata liburan Tahun Baru Imlek diprediksi mengalami kerugian pendapatan dari wisatawan mancanegara hingga $ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 22 Triliun.
Di Bangkok, banyak toko obat yang kehabisan masker, saat ini pemerintah setempat mengumumkan akan membagikan masker dan membuat pengumuman bahwa Jalur kereta api di bandara akan didisinfeksi.
Tembok Besar China. Foto: Pixabay
Pengunjung China daratan ke Macau, pusat kasino di Tiongkok, turun hingga 80 persen pada Minggu (26/1). Ini juga merupakan penurunan drastis untuk perekonomian pariwisata daerah, yang bergantung dengan pendapatan dari Kasino.
Saat ini, di China sudah lebih dari 2.000 orang yang telah terjangkit virus corona. Jika dihitung berdasarkan tingkat nasional dan penyebaran ke berbagai negara, jumlah pasien yang terinfeksi wabah mematikan ini mencapai 4.000 orang.
ADVERTISEMENT