Yogyakarta Uji Coba Pembukaan Tiga Destinasi Wisata

14 September 2021 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemandu wisata melintas di samping papan pengumuman pencegahan COVID-19 di obyek wisata Tebing Breksi, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (12/6).  Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemandu wisata melintas di samping papan pengumuman pencegahan COVID-19 di obyek wisata Tebing Breksi, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (12/6). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Yogyakarta memulai uji coba pembukaan tiga destinasi wisata secara terbatas mulai Selasa (14/9). Ketiga destinasi wisata yang akan diuji coba sebelum dibuka kembali untuk wisatawan, yakni Gembira Loka Zoo di Kota Yogyakarta, Taman Tebing Breksi di Kabupaten Sleman, dan Hutan Pinussari Mangunan di Kabupaten Bantul.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharjo, menuturkan uji coba pembukaan destinasi wisata tersebut mengacu pada Surat Edaran (SE) Kemenparekraf yang diterima pada Sabtu (11/9).
Candi Ratu Boko Foto: Dok. PT TWC
"Syarat utama melakukan uji coba kan yang sudah punya sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability)," ujar Singgih seperti dilansir Antara, Selasa (14/9).
Selain tiga destinasi wisata tersebut, Candi Ratu Boko di Kabupaten Sleman sebetulnya telah memiliki sertifikat CHSE, termasuk memenuhi standar cakupan vaksinasi, serta prosedur operasional standar pembukaan destinasi wisata.
Bupati Sleman Sri Purnomo (kiri) meninjau obyek wisata Tebing Breksi di Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (12/6). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
Namun, mengingat Candi Ratu Boko berada dalam satu manajemen dengan Candi Prambanan, maka PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko (TWC) memberikan kesempatan pada destinasi lain untuk mendapatkan pengalaman uji coba.
"Jadi kami merekomendasikan Taman Tebing Breksi yang masih satu kabupaten dengan Ratu Boko," ujar Singgih.
ADVERTISEMENT
Dispar DIY bersama tiga destinasi wisata yang ditunjuk telah melakukan persiapan teknis sejak SE Kemenparekraf diterima. Kemudian dilanjutkan uji coba internal pada Senin (13/9) untuk memastikan alur keluar-masuk wisatawan, SDM yang bertugas mengawasi pemindaian kode QR aplikasi PeduliLindungi, serta proses reservasi wisatawan melalui aplikasi Visitingjogja.

Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata Menggunakan Aplikasi Visitingjogja

Ilustrasi aplikasi Android. Foto: Rami Al-zayat via Unsplash
Wisatawan yang hendak memasuki destinasi wisata, kata Singgih, wajib melakukan pemesanan terlebih dahulu melalui Visitingjogja, karena ada pembatasan pengunjung disesuaikan daya tampung atau "carrying capacity" destinasi wisata.
"Jadi untuk memastikan mereka (wisatawan) bisa masuk," katanya.
Pemesanan melalui Visitingjogja juga bertujuan agar pembayaran bisa dilakukan secara nontunai, serta menghindari penumpukan di loket destinasi wisata.
"Ini bagian yang kita dorong untuk melakukan aktivitas kepariwisataan yang sehat," ujar Singgih.
Ilustrasi Jalanan Malioboro, Yogyakarta. Foto: Shutter Stock
Selain itu, Dispar DIY juga masih berupaya menyusun standardisasi menghitung "carrying capacity" masing-masing destinasi wisata bersama dinas kesehatan, unsur kepolisian, serta Satgas COVID-19 setempat.
ADVERTISEMENT
"Sehingga ini akan dipahami secara bersama-sama, tidak sepihak. Saya juga tidak ingin nanti 'carrying capacity' secara hitung-hitungan sudah memenuhi, tapi dilakukan pembubaran karena pemahaman yang berbeda," ujar Singgih.
Meski demikian, Singgih memastikan bahwa selama masa uji coba, kuota pengunjung destinasi wisata dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas normal.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)