4 Cara Menghilangkan Lemak Perut Secara Alami Menurut Penelitian

10 September 2021 17:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lemak perut. Foto: dok. iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lemak perut. Foto: dok. iStock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah ukuran lingkar perut kamu kian bertambah selama pandemi? Jika ya, hal ini memang bisa saja terjadi lantaran beberapa faktor. Selain karena semakin sering berada di rumah dan minim beraktivitas fisik, stres selama pandemi juga bisa memicu peningkatan lemak perut.
ADVERTISEMENT
Penelitian dari American Institute of Stress juga menegaskan bahwa ada korelasi antara lonjakan hormon stres kortisol dengan penambahan berat badan, khususnya peningkatan lemak perut. Dari sudut pandang kesehatan, lemak perut adalah masalah umum semua orang.
Mengutip InStyle, Yasmin Akhunji, MD, dokter spesialis penyakit dalam tiroid di Paloma Health, platform layanan kesehatan yang berfokus pada masalah hipotirodisme (kelainan akibat kekurangan hormon tiroid) juga menyatakan efek samping dari lemak perut berlebih.
“Terlepas dari berat badan kamu, kita tahu bahwa lemak perut meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, stroke, dan bahkan menyebabkan kanker kolorektal (kanker yang tumbuh di usus besar-red)," jelas Yasmin.
Lemak perut berlebih juga merupakan faktor risiko sindrom metabolik yang mencakup kondisi seperti tekanan darah tinggi, gula darah, dan kolesterol. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, bahkan seorang dengan usia muda.
ADVERTISEMENT
Jadi, ada begitu banyak efek samping yang bisa ditimbulkan dari penumpukan lemak perut. Namun, mengurangi lemak perut mungkin menjadi hal yang sulit bagi perempuan dalam kasus tertentu. Perempuan juga cenderung memiliki lemak tubuh lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Selain itu, lemak perut bisa saja bertambah terutama pada masa menopause, ketika kadar hormon turun dan berpotensi membuat metabolisme tubuh menurun. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membakar lemak perut secara alami.
Berikut beberapa kiatnya seperti kumparanWOMAN kutip dari InStyle.

1. Mengatur pola makan

com-Pola makan sehat. Foto: Shutterstock
Cara pertama untuk menghilangkan lemak di perut adalah mengatur pola makan. Kamu perlu mengurangi konsumsi makanan olahan yang mengandung karbohidrat olahan dan gula.
Penelitian Journal of Nutrition menemukan bahwa mengurangi karbohidrat sama dengan menghilangkan lemak. Kamu bisa mengurangi konsumsi karbohidrat dan memperbanyak makanan yang mengandung protein, biji-bijian utuh (whole grain), dan lemak sehat lainnya. Jangan lupa juga untuk mengonsumsi serat, ya.
ADVERTISEMENT
"Ini sangat penting untuk manajemen berat badan, risiko penyakit kronis, dan keteraturan indeks glikemik," kata Jaclyn London, MS, RD, CDN, Kepala Nutrisi & Kebugaran dari Western Winconsin Health. Dilansir dari National Health Service, Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat yang tersedia pada suatu pangan.
"Makanan yang mengandung serat, terutama serat prebiotik, dapat membantu mengoptimalkan sistem biologis di saluran pencernaan kita dari waktu ke waktu dengan menyediakan bahan bakar bagi probiotik tubuh kita sendiri untuk bertahan dan berkembang," tambahnya.
Pola makan yang fokus pada plant-based, termasuk biji-bijian utuh, menurut penelitian dapat memperkecil lingkar pinggang, dibandingkan makanan dengan biji-biji olahan seperti roti dan pasta.
Mempersiapkan makanan sendiri juga lebih baik. Dengan begitu, kamu lebih memperhatikan jenis makanan dan jumlah makro nutrisi yang diperlukan tubuh. Cobalah untuk menghindari sumber gula yang tersembunyi, seperti minuman manis, saus pasta, dan lainnya. Mengonsumsi gula membuat kamu cepat lapar.
ADVERTISEMENT

2. Berolahraga dan menerapkan pola tidur yang baik

Ilustrasi perempuan olahraga di rumah. Foto: Shutter Stock
Menghilangkan lemak di perut adalah soal komitmen menjaga postur tubuh yang baik dengan berolahraga. Tidak masalah jika kita hanya melakukan beberapa gerakan olahraga secara berulang, yang terpenting adalah seberapa sering kita melakukannya.
"Perpaduan antara cardiovascular training (latihan kardio) dan strength training (latihan kekuatan otot) dapat dimasukkan sebagai bagian dari olahraga sehari-hari. Berolahraga setiap hari dapat membantu kita dalam beraktivitas dan membantu kita untuk tidur lebih nyenyak," kata Jaclyn.
Pola tidur yang baik juga penting untuk menjaga berat badan dan kesehatan jantung kita. "Perubahan pola tidur berkaitan dengan perubahan hormonal. Jadi, tingkatkan latihan kekuatan dan kardio kamu untuk dapat membantu membangun massa tubuh tanpa lemak, dan membantu membakar lebih banyak energi saat istirahat, serta berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur kamu," ungkap Jaclyn. Pola tidur yang baik adalah tujuh hingga sembilan jam sehari.
ADVERTISEMENT

3. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih

com-Ilustrasi minum air putih Foto: Shutterstock
Pastikan tubuhmu tetap terhidrasi, karena itu penting bagi kesehatanmu. "Meskipun tidak ada hubungan langsung antara minum air putih dan penurunan berat badan, tetap terhidrasi dengan baik membantu kamu tetap waspada, berenergi, dan membantu segalanya berjalan tetap lancar di dalam tubuh, mulai dari suhu tubuh hingga pencernaan, dan masuk banyak lagi.

4. Kelola stres dan masalah kesehatan mental lainnya

Ilustrasi perempuan stres. Foto: Shutter Stock
Stress eating sudah menjadi sesuatu yang dikenal masyarakat umum. Stres eating adalah kecenderungan untuk makan lebih banyak saat seseorang merasa stres. Bila mengalami hal ini, kamu harus mengetahui cara mengelola stres.
Seperti yang sudah ditulis di atas, ada korelasi antara lonjakan hormon stres kortisol dengan penambahan berat badan, khususnya peningkatan lemak perut.
ADVERTISEMENT
"Ketika hormon kortisol meningkat secara kronis, orang mungkin mengalami gangguan tidur, penambahan berat badan, distrofi otot (penyakit yang menyebabkan otot melemah-red), brain fog (sulit berkonsentrasi-red), perubahan suasana hati, kecemasan, dan kelelahan," jelas Yasmin.
Hal ini dapat dicegah dengan cara menyeimbangkan kadar kortisol dan menjaga hormon tiroid tetap teratur. Untuk mencapai hal ini, mengatur pola makanan yang seimbang, berolahraga dan tidur secara teratur adalah kuncinya.
Penulis : Adonia Bernike Anaya