4 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Menggunakan Pelembap Kulit

Ilustrasi kesalahan yang sering dilakukan saat menggunakan pelembap kulit. Foto: Shutterstock

Ladies, berbicara tentang menggunakan lotion atau pelembap, ini merupakan kegiatan yang dilakukan banyak perempuan dalam keseharian. Kegiatan ini meliputi mengaplikasikan pelembap di kulit kering atau wajah. Sebagian besar dari kamu pasti sudah akrab dengan hal ini.

Meskipun sudah menjadi kebiasaan, faktanya ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat seseorang mengaplikasikan pelembap di kulit untuk mencapai tingkat kelembapan yang maksimum.

Jika seseorang cukup sering melakukan kesalahan dalam pengaplikasian pelembap, kulit bisa saja gatal, iritasi, dan berjerawat. Lantas, apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? Berikut penjelasannya seperti kumparanWOMAN rangkum dari Realsimple.

1. Memakai pelembap di kulit yang kotor

Kesalahan pertama yang banyak dilakukan perempuan adalah menggunakan pelembap pada kulit yang kotor. Pelembap membantu melindungi lapisan kulit bagian luar dan bersifat mengunci.

Kulit terluar berfungsi untuk melindungi kulit agar terhindar dari bakteri, alergen, dan iritan. Jadi, jika mengoleskan pelembap ke kulit yang kotor, kita akan mengunci semua hal buruk dan membuat kulit rentan iritasi. Saat kondisi lembap, kulit juga mudah menyerap. Jadi, selalu gunakan pelembap segera setelah mandi.

2. Tidak mengaplikasikannya pada kulit yang rawan jerawat

Ilustrasi kesalahan yang sering dilakukan saat menggunakan pelembap kulit. Foto: Unsplash/ @ostshem

Sebagian orang sangat takut mengaplikasikan pelembap saat mereka berjerawat. "Banyak pasien khawatir bahwa pelembap akan semakin menyumbat pori-pori mereka dan memperburuk jerawat," kata Charles Puza, MD, dokter kulit bersertifikat asal Amerika Serikat.

Namun, jika kita tidak melembapkan kulit sama sekali, ini akan menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak. Secara tidak langsung siklus breakout pada jerawat akan berlanjut.

“Tidak semua produk pelembap bersifat sama, ada beberapa pelembap yang bisa digunakan untuk melawan jerawat dan menambah kelembapan,” ujar Charles. Dia merekomendasikan produk pelembap yang bebas kandungan minyak dan memerangi jerawat dengan asam salisilat. Aturan pakainya adalah selalu mengoleskan pelembap, tapi pakai pelembap yang berbeda di area rawan jerawat.

3. Menggunakan pelembap yang sama siang dan malam

Secara umum, rutinitas perawatan kulit siang dan malam tidak boleh sama. Kecuali kamu menggunakan serum tambahan, pagi hari membutuhkan pelembap dengan antioksidan dan SPF, sedangkan malam hari berfokus pada perbaikan kulit.

"Secara pribadi, saya merekomendasikan menggunakan pelembap kombinasi dengan SPF 30 di pagi hari dan pelembap yang lebih tebal dan lebih menghidrasi di malam hari," kata Charles. "Pelembap yang lebih kental di malam hari berfungsi membantu menghidrasi kulit setelah serum retinoid dan digunakan secara teratur."

4. Tidak sabar dengan hasilnya dan tidak konsisten

Banyak orang sering kali tidak sabar akan hasil yang diperoleh dari produk pelembap yang baru digunakan. Faktanya, kesabaran adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

"Kamu perlu memberikan waktu setidaknya empat hingga enam minggu untuk mengetahui manfaat dari produk pelembap sebelum menarik kesimpulan tentangnya," kata Charles.

Jika suatu produk langsung menyebabkan iritasi, kamu pun harus hentikan penggunaannya.

Banyak orang juga tidak dapat menahan godaan untuk membeli produk pelembap baru, padahal konsistensi sangat dibutuhkan dalam menjalani perawatan kulit.

“Kamu perlu memberikan waktu untuk sebuah produk untuk bekerja secara maksimal dan menjadikannya sebagai rutinitas. Berganti-ganti produk kecantikan tidak akan memberikan hasil yang maksimal,” kata Charles. Setelah menemukan rutinitas skincare yang cocok untukmu, pastikan untuk tetap konsisten melakukannya setiap hari.

Penulis: Adonia Bernike Anaya