news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Hal tentang Greysia/Apriyani, Ganda Putri Peraih Emas Pertama di Olimpiade

2 Agustus 2021 18:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu saat melawan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan pada pertandingan final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu saat melawan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan pada pertandingan final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Atlet Ganda putri Indonesia, Greysia Polii (33) dan Apriyani Rahayu (23) baru saja mencetak sejarah di Olimpiade Tokyo 2020. Bertanding di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Jepang, Greysia/Apriyani mengalahkan atlet China, Qingchen/Yifan, dalam dua permainan berturut-turut dengan skor 21-19 dan 21-15 pada Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
Bagi bulu tangkis Indonesia, ini merupakan sejarah baru. Sebab sejak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona pada 1992, baru kali ini kategori ganda putri meraih medali emas.
"Saya benar-benar tak bisa bicara apa-apa sekarang. Kami di sini dan berhasil menang medali emas. Rasanya tak bisa diungkapkan," ungkap Greysia Polii dalam pernyataan resmi seperti dikutip dari situs resmi Olimpiade.
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia menangis usai berhasil mendapatkan medali emas bulu tangkis ganda putri pada upacara Olimpiade Tokyo 2020. Foto: Alexander Nemenov / AFP
Greysia/Apriyani sendiri merupakan pasangan ganda putri yang terhitung baru. Keduanya baru dipasangkan pada 2017. Meski begitu, mereka selalu tampil cemerlang dan berprestasi di berbagai pertandingan dunia.
Untuk kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai fakta menarik tentang pasangan ganda putri ini, kumparanWOMAN telah merangkumnya. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Perwakilan Indonesia pertama yang raih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020

Ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu memperlihatkan medali emas yang berhasil mereka raih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Kemenangan Greysia/ Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020 ini merupakan sebuah sejarah besar. Keduanya menjadi perwakilan pertama dari Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 ini. Tak hanya itu, pasangan ini juga menjadi ganda putri pertama Indonesia yang berhasil menyabet medali emas di ajang Olimpiade sejak bulu tangkis dipertandingkan pertama kali pada Olimpiade Barcelona 1992.
ADVERTISEMENT
Selama ini, hanya tunggal putri, tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran saja yang berhasil meraih emas di ajang Olimpiade. Namun berkat kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, kini ganda putri Indonesia juga menyumbang medali emas untuk Tanah Air.

2. Olimpiade Tokyo 2020 jadi debut pertama Apriyani main di ranah Olimpiade

Menurut situs Badminton World Federation (BWF), Apriyani menduduki posisi nomor enam dunia di kategori ganda putri. Selama berkarier sebagai pemain ganda putri, perempuan 23 tahun ini telah memenangkan 181 dari total 263 pertandingan. Dari semua pertandingan, Olimpiade Tokyo 2020 ini merupakan debut pertama pertandingan olimpiade bagi Apriyani.
Selebrasi ganda putri Indonesia Greysia Pollii/Apriyani Rahayu saat melawan ganda putri China Chen Qingchen/Jia Yifan pada pertandingan final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Hamad I Mohammed/REUTERS
Sebelumnya, ia sudah bertanding di Kejuaraan Dunia Junior 2014 di Malaysia, Kejuaraan Dunia Junior 2015 di Peru, Kejuaraan Asia Junior 2015-2016, BWF International 2015-2016, BWF Grand Prix 2017, BWF Super Series 2017, BWF World Tour 2018-2012, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan Greysia Polii, Apriyani tampil pertama kali di Kejuaraan Beregu Sudirman Cup 2017. Keduanya juga banyak memenangkan beberapa pertandingan bersama. Beberapa di antaranya adalah Juara Thailand Open Grand Prix Gold 2017, Juara France Open Super Series 2017, Juara India Open HSBC WTS 500 2018, Asian Games 2018, BWF World Championship 2019, Juara Thailand Open 2021, dan yang paling anyar adalah Olimpiade Tokyo 2020.

3. Greysia Polii pernah didiskualifikasi di Olimpiade London 2012

ADVERTISEMENT
Ini bukan kali pertama Greysia bertanding di ajang Olimpiade. Ia pernah bermain di Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016. Pada 2012, ia bersama pasangannya Meiliana Jauhari pernah bermain di Olimpiade London 2012. Sayangnya kala itu Greysia/ Meiliana didiskualifikasi di babak penyisihan Olimpiade.
Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Meiliana Jauhari meninggalkan lapangan usai didiskualifikasi pada Olimpiade London 2012 di Wembley Arena, London, pada 31 Juli 2012. Foto: Michael Regan/Getty Images
Hal ini terjadi karena keduanya memanipulasi hasil pertandingan fase grup. Ini dilakukan agar mereka tak mendapat lawan berat di babak perempat final. Greysia/ Meiliana tidak sendirian kala itu, pasangan dari Korea Selatan dan China juga turut didiskualifikasi karena masalah yang sama.
ADVERTISEMENT
Jelas momen tersebut membuat Greysia merasa begitu down. Namun ia mengaku banyak belajar dari kejadian tersebut. "Begitu banyak orang, bukan hanya saya telah melalui kesulitan dan momen tak terlupakan. Saya kira Olimpiade London mengajari saya untuk tidak pernah menyerah pada impian," ungkap Greysia Polii seperti dikutip dari situs BWF.

4. Ganda Greysia Polii/ Apriyani Rahayu baru dibentuk pada 2017

Sebelum bertanding bersama, baik Greysia maupun Apriyani sudah banyak malang melintang di dunia bulu tangkis Indonesia. Greysia sendiri mengawali kariernya sebagai atlet ganda putri dan campuran. Greysia bergabung dengan tim Piala Uber Indonesia pada 2004. Pada 2008, ia berpasangan dengan Nitya Krishinda dan pada 2012 ia bermain dengan Meiliana Jauhari.
Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat juara French Open 2019 di Stadion Coubertin, Paris, pada 29 Oktober 2017. Foto: THOMAS SAMSON / AFP
Sempat ingin gantung raket beberapa kali karena cedera, pada 2017 Greysia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu. Berbeda usia 10 tahun, ternyata pasangan ini bertanding begitu dinamis. Bersama-sama, keduanya meraih banyak prestasi di berbagai pertandingan hingga akhirnya membawa pulang medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
ADVERTISEMENT

5. Kompak dan saling mendukung

Ganda Putri Indonesia Greysia Pollii (kiri) dan Apriyani Rahayu berpelukan setelah mereka berhasil meraih untuk nomor bulutangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Senin (2/8). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
Sebagai pasangan ganda putri, Greysia/Apriyani merupakan tim yang cukup kompak. Setelah meraih kemenangan, keduanya tetap tak berhenti saling mendukung dan memuji. Istilah women support women benar-benar bisa kita lihat dari pasangan Greysia/Apriyani.
Apriyani pun turut mengapresiasi rekan mainnya itu dan mengucapkan terima kasih. "Kamu terus bertahan melewati setiap tantangan yang kita lewati karena medali emas ini, momen ini adalah yang kita tuju selama ini. Terima kasih banyak Greysia," ungkap Apriyani.