Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
5 Hal tentang Greysia/Apriyani, Ganda Putri Peraih Emas Pertama di Olimpiade
ADVERTISEMENT
Atlet Ganda putri Indonesia, Greysia Polii (33) dan Apriyani Rahayu (23) baru saja mencetak sejarah di Olimpiade Tokyo 2020. Bertanding di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Jepang, Greysia/Apriyani mengalahkan atlet China, Qingchen/Yifan, dalam dua permainan berturut-turut dengan skor 21-19 dan 21-15 pada Senin (2/8).
ADVERTISEMENT
Bagi bulu tangkis Indonesia, ini merupakan sejarah baru. Sebab sejak bulu tangkis dipertandingkan di Olimpiade Barcelona pada 1992, baru kali ini kategori ganda putri meraih medali emas.
"Saya benar-benar tak bisa bicara apa-apa sekarang. Kami di sini dan berhasil menang medali emas. Rasanya tak bisa diungkapkan," ungkap Greysia Polii dalam pernyataan resmi seperti dikutip dari situs resmi Olimpiade.
Greysia/Apriyani sendiri merupakan pasangan ganda putri yang terhitung baru. Keduanya baru dipasangkan pada 2017. Meski begitu, mereka selalu tampil cemerlang dan berprestasi di berbagai pertandingan dunia.
Untuk kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai fakta menarik tentang pasangan ganda putri ini, kumparanWOMAN telah merangkumnya. Simak selengkapnya di bawah ini.
1. Perwakilan Indonesia pertama yang raih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020
Kemenangan Greysia/ Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020 ini merupakan sebuah sejarah besar. Keduanya menjadi perwakilan pertama dari Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 ini. Tak hanya itu, pasangan ini juga menjadi ganda putri pertama Indonesia yang berhasil menyabet medali emas di ajang Olimpiade sejak bulu tangkis dipertandingkan pertama kali pada Olimpiade Barcelona 1992.
ADVERTISEMENT
Selama ini, hanya tunggal putri, tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran saja yang berhasil meraih emas di ajang Olimpiade. Namun berkat kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, kini ganda putri Indonesia juga menyumbang medali emas untuk Tanah Air.
2. Olimpiade Tokyo 2020 jadi debut pertama Apriyani main di ranah Olimpiade
Menurut situs Badminton World Federation (BWF), Apriyani menduduki posisi nomor enam dunia di kategori ganda putri. Selama berkarier sebagai pemain ganda putri, perempuan 23 tahun ini telah memenangkan 181 dari total 263 pertandingan. Dari semua pertandingan, Olimpiade Tokyo 2020 ini merupakan debut pertama pertandingan olimpiade bagi Apriyani.
Sebelumnya, ia sudah bertanding di Kejuaraan Dunia Junior 2014 di Malaysia, Kejuaraan Dunia Junior 2015 di Peru, Kejuaraan Asia Junior 2015-2016, BWF International 2015-2016, BWF Grand Prix 2017, BWF Super Series 2017, BWF World Tour 2018-2012, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Bersama dengan Greysia Polii, Apriyani tampil pertama kali di Kejuaraan Beregu Sudirman Cup 2017. Keduanya juga banyak memenangkan beberapa pertandingan bersama. Beberapa di antaranya adalah Juara Thailand Open Grand Prix Gold 2017, Juara France Open Super Series 2017, Juara India Open HSBC WTS 500 2018, Asian Games 2018, BWF World Championship 2019, Juara Thailand Open 2021, dan yang paling anyar adalah Olimpiade Tokyo 2020.
3. Greysia Polii pernah didiskualifikasi di Olimpiade London 2012
ADVERTISEMENT
Ini bukan kali pertama Greysia bertanding di ajang Olimpiade. Ia pernah bermain di Olimpiade London 2012 dan Olimpiade Rio 2016. Pada 2012, ia bersama pasangannya Meiliana Jauhari pernah bermain di Olimpiade London 2012. Sayangnya kala itu Greysia/ Meiliana didiskualifikasi di babak penyisihan Olimpiade.
Hal ini terjadi karena keduanya memanipulasi hasil pertandingan fase grup. Ini dilakukan agar mereka tak mendapat lawan berat di babak perempat final. Greysia/ Meiliana tidak sendirian kala itu, pasangan dari Korea Selatan dan China juga turut didiskualifikasi karena masalah yang sama.
ADVERTISEMENT
Jelas momen tersebut membuat Greysia merasa begitu down. Namun ia mengaku banyak belajar dari kejadian tersebut. "Begitu banyak orang, bukan hanya saya telah melalui kesulitan dan momen tak terlupakan. Saya kira Olimpiade London mengajari saya untuk tidak pernah menyerah pada impian," ungkap Greysia Polii seperti dikutip dari situs BWF.
4. Ganda Greysia Polii/ Apriyani Rahayu baru dibentuk pada 2017
Sebelum bertanding bersama, baik Greysia maupun Apriyani sudah banyak malang melintang di dunia bulu tangkis Indonesia. Greysia sendiri mengawali kariernya sebagai atlet ganda putri dan campuran. Greysia bergabung dengan tim Piala Uber Indonesia pada 2004. Pada 2008, ia berpasangan dengan Nitya Krishinda dan pada 2012 ia bermain dengan Meiliana Jauhari.
Sempat ingin gantung raket beberapa kali karena cedera, pada 2017 Greysia dipasangkan dengan Apriyani Rahayu. Berbeda usia 10 tahun, ternyata pasangan ini bertanding begitu dinamis. Bersama-sama, keduanya meraih banyak prestasi di berbagai pertandingan hingga akhirnya membawa pulang medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
ADVERTISEMENT
5. Kompak dan saling mendukung
Sebagai pasangan ganda putri, Greysia/Apriyani merupakan tim yang cukup kompak. Setelah meraih kemenangan, keduanya tetap tak berhenti saling mendukung dan memuji. Istilah women support women benar-benar bisa kita lihat dari pasangan Greysia/Apriyani.
Apriyani pun turut mengapresiasi rekan mainnya itu dan mengucapkan terima kasih. "Kamu terus bertahan melewati setiap tantangan yang kita lewati karena medali emas ini, momen ini adalah yang kita tuju selama ini. Terima kasih banyak Greysia," ungkap Apriyani.