Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hormon tidak seimbang. Ketidakseimbangan hormon itu biasanya terjadi, karena pertambahan usia, kelainan genetik, gaya hidup, hingga pola makan. Jika ketidakseimbangan hormon itu terjadi, maka tubuh pun akan menunjukkan beberapa tanda. Tanda-tanda apa sajakah itu? Melansir Healthline, simak informasinya berikut ini:
1. Siklus menstruasi tidak teratur
Jika Anda tidak memiliki siklus menstruasi yang sama setiap bulan, atau justru mengalami keterlambatan hingga hitungan bulan (padahal belum memasuki masa menopause), bisa jadi Anda mengalami ketidakseimbangan hormon.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kadar hormon estrogen atau progesteron dalam tubuh Anda yang berlebihan atau justru terlalu sedikit. Selain itu, siklus menstruasi yang tidak teratur juga bisa jadi gejala dari sindrom ovarium polikistik (PCOS) --gangguan hormonal yang menyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil di tepi luar.
ADVERTISEMENT
Jika Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur hingga hitungan bulan (padahal sedang tidak hamil dan belum memasuki masa menopause), sebaiknya konsultasikan kondisi ini dengan dokter Anda.
2. Jerawat kronis
Jerawat biasanya tumbuh menjelang menstruasi. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan hormon pada tubuh. Namun, jika Anda mengalami jerawat kronis yang tak kunjung hilang (padahal bukan menjelang siklus menstruasi), bisa jadi pertanda bahwa Anda mengalami hormon yang tidak seimbang.
Salah satu hormon yang berpengaruh pada timbulnya jerawat adalah androgen. Jika produksi kadar hormon itu berlebih, maka bisa menyebabkan beberapa hal; seperti produksi kelenjar minyak yang berlebih, mempengaruhi sel-sel kulit, dan menyumbat pori-pori penyebab jerawat.
3. Vagina kering
Vagina kering biasanya disebabkan oleh rendahnya kadar hormon estrogen. Hormon ini memang berfungsi dalam membantu jaringan vagina tetap lembap dan basah. Jika kadar hormon itu menurun, maka salah satu efeknya adalah terjadinya pengurangan cairan pada vagina atau vagina akan mengalami kering.
ADVERTISEMENT
4. Perubahan pada payudara
Selain membuat vagina jadi kering, penurunan estrogen pada perempuan juga membuat jaringan payudara jadi kurang padat. Sebaliknya, jika hormon tersebut mengalami peningkatan maka bisa mengencangkan jaringan payudara, bahkan bisa menyebabkan benjolan atau kista.
5. Perubahan mood dengan cepat
Ketidakseimbangan hormon juga bisa menyebabkan mood Anda cepat berubah. Hal ini disebabkan oleh hormon estrogen yang mempengaruhi beberapa senyawa di otak; seperti serotonin, dopamin, dan norepinephrine. Ketika hal itu terjadi, maka Anda pun akan mengalami senang atau sedih dalam waktu yang bersamaan.
6. Perubahan berat badan
Kadar estrogen yang terlalu rendah atau tinggi bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Disebut demikian, karena kadar estrogen bisa mempengaruhi tingkat leptin--hormon yang berperan dalam membantu mengatur asupan makanan.
ADVERTISEMENT
Jika kadar hormon estrogen pada tubuh mengalami penurunan, maka Anda pun memiliki kecenderungan untuk makan yang lebih banyak. Secara tidak langsung, kondisi itu pun akan membuat tubuh mengalami peningkatan berat badan secara signifikan.
7. Mengalami gangguan tidur
Insomnia merupakan kondisi yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan tidur. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya tingkat hormon progesteron yang terlalu rendah. Jika kondisi ini terjadi, maka Anda pun akan mengalami gangguan atau kesulitan tidur.