Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah banyak kita ketahui, kerusakan alam dan lingkungan kian hari kian mengkhawatirkan. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi tersebut. Salah satunya adalah industri fashion .
ADVERTISEMENT
The Waste and Resources Action Programme (WRAP), sebuah badan amal yang bekerjasama dengan pemerintah, pihak bisnis, dan masyarakat untuk meningkatkan efisiensi sumber daya, mencatat setiap tahunnya pakaian seharga 140 juta pounds atau sekitar Rp 2.4 miliaran masuk ke tempat pembuangan akhir.
Selain itu, telah diperkirakan bahwa di tahun 2050 industri mode akan menggunakan 25 persen dari anggaran karbon dunia yang akan menjadikan industri fashion sebagai salah satu industri yang paling banyak menghasilkan polusi setelah industri minyak.
Oleh sebab itu, untuk meningkatkan kesadaran akan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh industri fashion, aktivis lingkungan di Inggris berencana untuk menutup London Fashion Week .
Para aktivis yang tergabung dalam kelompok Extinction Rebellion ini telah melakukan aksi di lima kota besar di Inggris. Mereka menuntut agar British Fashion Council (BFC), pihak penyelenggara London Fashion Week, membatalkan gelaran mode tersebut yang rencananya akan diadakan pada 13 September mendatang. Dalam aksi protesnya, Extinction Rebellion berencana untuk mengumpulkan massa dalam jumlah besar untuk menggagalkan para editor, model, dan pembeli yang akan menghadiri fashion show.
ADVERTISEMENT
“Kami berencana untuk melakukan aksi tanpa tindak kekerasan. Demonstran yang terlibat pasti akan ditangkap. Mari berharap mereka tidak akan dijatuhi hukuman, tetapi jika harus dipenjara, semua sudah mempersiapkan diri,” ungkap Ramon Salgado-Touzon, perwakilan dari Extinction Rebellion Fashion Action Group seperti dikutip dari The Independent.
Meski akan melakukan aksi besar-besaran, Extinction Rebellion tidak akan mengacaukan runway atau lokasi gelaran fashion show. Mereka hanya akan mengacaukan jalannya London Fashion Week dengan menghambat kedatangan para tamu undangan agar tidak bisa tepat waktu dan show menjadi sepi.
“Kita perlu mengubah budaya konsumtif kita. Tidak banyak orang yang tahu bagaimana industri fashion memiliki andil yang besar dalam kerusakan lingkungan,” ungkap Bel Jacobs, salah satu anggota Extinction Rebellion.
Sebelumnya, pada Februari 2019 lalu, Extinction Rebellion telah melakukan aksi ‘gangguan’ saat gelaran London Fashion Week . Mereka memblokir jalanan di sekitar lokasi fashion show yang diadakan di Museum Tate Britain, London, Inggris.
ADVERTISEMENT
“Kami menjadikan London Fashion Week sebagai target karena acara tersebut yang mendorong pergerakan tren global. Namun kami tidak hanya menyasar satu acara atau industri. Ini adalah awal dari Rebellion Extinction untuk menyadarkan budaya yang tidak mempedulikan isu perubahan iklim…,” ungkap Sarah Arnold, salah satu pimpinan Extinction Rebellion kepada The Independent saat melakukan aksi pada Februari lalu.