Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Astronaut NASA Ini Ungkap Perawatan Kulit saat di Luar Angkasa, Seperti Apa?
25 Juli 2021 14:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Perawatan kulit merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh setiap perempuan. Disebut demikian, karena kulit yang bersih dan terawat akan memberikan tampilan yang lebih menarik. Selain itu, rutin merawat kulit secara teratur juga bisa mencegah berbagai masalah, seperti jerawat.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal merawat kulit, beberapa dari Anda mungkin kerap atau pernah bertanya-tanya soal cara merawat kulit para astronaut saat berada di luar angkasa. Nah, bagi Anda yang penasaran, seorang mantan astronaut NASA, Joan Higginbotham, pernah membagikan mengenai cara-cara merawat kulitnya di luar angkasa. Joan Higginbotham sendiri adalah seorang insinyur listrik dan mantan astronaut NASA asal Chicago, AS. Ia menjadi perempuan kulit hitam ketiga yang pergi ke luar angkasa pada 2006 silam.
“Astronaut diperbolehkan untuk membawa produk perawatan kulit saat menjalankan misi. Saat itu, saya hanya membawa sedikit produk, karena barang-barang pribadi Anda diatur dengan ketat. Saya hanya membawa sabun wajah, pelembap, alas bedak, perona pipi, maskara, dan lipstik,” kata Joan Higginbotham kepada Women’s Health.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa rutinitas perawatan kulit dan kecantikan ala Joan Higginbotham saat berada di luar angkasa? Simak informasinya seperti dikutip dari Women’s Health berikut ini.
1. Memakai makeup minimalis
Joan mengaku bahwa ia tetap memakai riasan saat berada di luar angkasa. Namun, ia menerapkan makeup minimalis dan hanya memakai beberapa produk setiap harinya.
“Beberapa produk seperti pelembap, alas bedak, dan bedak, sebenarnya bisa digunakan seperti biasa saat di stasiun luar angkasa. Namun, produk yang berbentuk cair itu tidak bisa. Karena produk itu tidak akan menempel pada kulit saya,” terang Joan.
2. Membersihkan wajah dengan kain waslap
Berada di luar angkasa memaksa para astronaut untuk hemat air karena pemakaiannya yang sangat terbatas. Karena hal itulah, Joan pun mengaku bahwa ia hanya menggunakan kain waslap untuk membersihkan wajahnya.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Joan membersihkan wajah dengan kain waslap juga butuh kemahiran. “Saat membersihkan wajah, ada lubang-lubang kecil yang harus kami keluarkan untuk mengeluarkan air. Kami harus menempelkan kain lap dengan benar ke lubang-lubang itu dan membiarkan air meresap ke dalamnya. Jika tidak, gelembung-gelembung kecil air itu akan mengapung di sekitar kabin dan hal itu harus dihindari,” pungkasnya.
Setelah itu, Joan pun akan membersihkan wajahnya dengan sabun batang. Saat menggunakan sabun batang, ia akan mengaplikasikan sabun terlebih dahulu ke dalam lap basah, setelah itu ia akan menggosokkan lap tersebut ke wajahnya.
3. Rutin menggunakan produk pelembap wajah
Saat berada di stasiun luar angkasa, Joan mengaku bahwa kulitnya sering terasa lebih kering dan kasar. Karena itulah, ia pun rutin menggunakan produk pelembap agar kulitnya jadi lembap dan terhidrasi.
ADVERTISEMENT
“Saya harus menggunakan produk pelembap dengan sering, karena jika tidak, kulit akan terasa dan tampak lebih kering,” kata perempuan berusia 56 tahun itu.
4. Memakai krim jerawat
Selain kulitnya jadi terasa lebih kering, Joan juga mengaku bahwa kulitnya jadi lebih sering tumbuh jerawat saat berada di luar angkasa. “Saya sering mengalami jerawat kecil di dahi saya,” kenang Joan.
Namun, Joan mengatakan bahwa ia punya cara jitu untuk mengatasi jerawatnya. Salah satunya dengan mengoleskan krim jerawat. “Saya akan mengoleskan sedikit saja krim di atas jerawat. Karena, beberapa hari kemudian jerawat akan mengering. Itu terjadi karena kurangnya kelembapan (di luar angkasa) yang membuat kulit dan jerawat pun jadi mengering lebih cepat,” ungkap Joan.
ADVERTISEMENT
Ladies, itulah rutinitas perawatan kulit ala mantan astronaut NASA, Joan Higginbotham. Saat merawat kulit di luar angkasa, Joan mengaku bahwa ia melewatkan pemakaian produk sunscreen. Kendati demikian, ia mengaku sangat menyesal karena hal itu membuat kulitnya jadi terbakar.
“Itu adalah sesuatu yang benar-benar saya tidak pikirkan saat itu. Padahal, kami bisa melihat 16 matahari terbit setiap hari. Itu sangat panas dan terik, sehingga Anda harus memakai kacamata hitam. Saya tidak bisa membayangkan berapa banyak matahari yang datang, itu membuat kulit saya terbakar,” tutup Joan Higginbotham.