Beauty Changemakers: 7 Tokoh Global yang Membuat Gebrakan di Industri Kecantikan

23 Agustus 2022 19:45 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan beauty changemakers yang membuat gebrakan di industri kecantikan. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deretan beauty changemakers yang membuat gebrakan di industri kecantikan. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Industri kecantikan merupakan industri yang dinamis dan selalu berubah. Ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan zaman, perubahan preferensi orang-orang, bergesernya standar kecantikan, hingga perkembangan teknologi.
ADVERTISEMENT
Jika dulu industri kecantikan masih cenderung seragam, kurang ramah lingkungan, dan kurang inovatif. Namun kini, seiring berjalannya waktu, dunia kecantikan sudah berubah menjadi lebih baik. Dalam membentuk industri kecantikan menjadi seperti sekarang ini, ada sejumlah tokoh penting yang membuat gebrakan berarti.
Ada yang berani mendorong inklusivitas untuk seluruh beauty junkie, ada yang mengembangkan industri kecantikan dengan konsep yang ethical dan ramah lingkungan, hingga menciptakan tren kecantikan baru yang bisa diterima oleh mayoritas penikmat dunia kecantikan.
Ladies, penasaran dengan sepak terjang para tokoh pencipta gebrakan tersebut? Simak profil dan kisah singkat tujuh beauty changemakers yang sudah kumparanWOMAN rangkum berikut ini.

1. Rihanna

Rihanna siap rilis kosmetik. Foto: REUTERS/Mario Anzuoni
Saat ini, Rihanna bukan hanya seorang ikon di dunia musik, tetapi juga ikon di industri kecantikan global. Lewat jenama kosmetik Fenty Beauty dan jenama lingerie Savage x Fenty, Rihanna berhasil mendobrak standar kecantikan dan mendorong semangat inklusivitas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari situs resmi Fenty Beauty, Rihanna terinspirasi untuk menciptakan lini makeup yang inklusif setelah menyaksikan adanya warna kulit yang tidak direpresentasikan dengan baik oleh produk-produk yang sudah ada di pasar. Akhirnya, lewat produk Pro Filt’r Soft Matte Longwear Foundation, ia menghadirkan 50 shades untuk 50 warna kulit berbeda. Gebrakan Rihanna yang bisa menjembatani beragam warna kulit tidak berhenti sampai foundation saja; ia menciptakan blush on, contour, lipstik, hingga highlighter yang bisa diaplikasikan oleh puluhan warna kulit yang berbeda.
Rihanna rilis Fenty Beauty Foto: Instagram/@fentybeauty
“Makeup ada buatmu agar kamu bisa bersenang-senang dengannya. Makeup seharusnya tidak memberikan tekanan untukmu. Makeup seharusnya tidak membuatmu merasa mengenakan seragam,” tegas Rihanna, sebagaimana dikutip dari situs Fenty Beauty.
Sementara lewat Savage x Fenty, Rihanna mendobrak standar kecantikan lewat body positivity. Rihanna ingin perempuan merasa percaya diri dengan penampilannya sendiri, terutama ketika mereka mengenakan lingerie (pakaian dalam perempuan). Jenama lingerie Rihanna ini menawarkan ukuran pakaian dalam yang sangat variatif, seperti bra dari ukuran 30A hingga 46DDD.
ADVERTISEMENT

2. Anita Roddick

Anita Roddick, pendiri The Body Shop Foto: Dok. The Body Shop International
Bagi Ladies pencinta skin care, kamu mungkin sudah tidak asing dengan nama Anita Roddick. Anita adalah pendiri dari jenama kosmetik ramah lingkungan The Body Shop. Dikutip dari situs resmi The Body Shop, Anita mendirikan The Body Shop di Brighton, Inggris, pada 1976 silam.
Ketika industri kecantikan merupakan industri yang kurang ramah lingkungan, Anita memiliki visi dan misi untuk menciptakan skin care, body care, dan makeup dengan konsep yang ethical, bersumber dari alam, dan ramah lingkungan. Tak hanya itu, The Body Shop juga mengedepankan konsep cruelty-free alias tidak melakukan pengujian produk terhadap hewan.
Selain bertujuan menciptakan kosmetik yang ramah lingkungan, Anita juga mendorong The Body Shop untuk menjadi wadah bagi para perempuan merasa cantik dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.
Anita Roddick, pendiri The Body Shop saat bertemu perempuan pembuat Shea Butter di Ghana, Afrika Barat. Foto: Dok. The Body Shop International
“Menurut saya, seluruh praktik bisnis akan meningkat jauh lebih baik lagi jika mereka diarahkan dengan prinsip-prinsip yang ‘feminin’,” Kata Anita Roddick, sebagaimana dikutip dari situs resmi The Body Shop. Kini, setelah puluhan tahun hadir untuk perempuan di seluruh dunia, The Body Shop bisa dikatakan masih menjadi merek kecantikan yang memimpin dalam isu perubahan lingkungan dan gebrakan oleh Anita ini juga diikuti oleh lebih banyak perusahaan di industri kecantikan
ADVERTISEMENT

3. Charles dan James Revson

Salah satu pendiri Revlon, Charles Revson. Foto: AFP
Kakak beradik Charles dan James Revson merupakan pionir dari keberagaman warna cat kuku (kuteks) buat para perempuan di Amerika Serikat. Dilansir PopSugar, pada tahun 1930-an, warna kuteks sangat terbatas; mulai dari warna pucat hingga warna lembut dan tipis. Namun, Charles dan James Revson membuat gebrakan dengan menciptakan kuteks warna merah yang berani.
Charles dan James Revson, bersama dengan seorang ahli kimia bernama Charles Lachman akhirnya mendirikan jenama Revlon. Siapa sangka, kuteks merah karya mereka meledak di pasaran dan membuat brand mereka seketika meroket. Kuteks tersebut pun diberi nama Cherries in the Snow. Dilansir The Guardian, warna kuteks tersebut terinspirasi dari lipstik merah ikonis para aktris Hollywood di masa itu.
Revlon Super Lustrous Fire & Ice. Foto: dok. Revlon
Kemudian, pada 1940-an, Charles Revson kembali berinovasi dan menciptakan tren kecantikan baru: warna lipstik dan kuteks yang senada. Charles menciptakan kampanye “Bibir dan kuku yang matching” setelah ia melihat seorang perempuan mengenakan lipstik dan kuteks yang warnanya tidak senada. Ide yang sederhana, tetapi insightful tersebut sukses membuat Revlon menjadi raksasa makeup di Amerika Serikat pada masanya.
ADVERTISEMENT

4. Huda Kattan

Huda Kattan. Foto: dok. Instagram @hudakattan
Huda Kattan, seorang beauty influencer keturunan Irak, kini menjadi salah satu nama yang paling besar di dunia kecantikan lewat brand miliknya, Huda Beauty. Awalnya, perempuan keturunan Timur Tengah ini memulai kariernya lewat profesi sebagai makeup artist. Kemudian, bersamaan dengan meningkatnya popularitas blog dan media sosial pada tahun 2010, Huda merambah dunia baru sebagai seorang beauty blogger.
Dikutip dari Byrdie, kesuksesannya sebagai seorang beauty blogger membuka jalan bagi Huda untuk mengeksplor industri kecantikan dan mendirikan brand-nya sendiri, Huda Beauty. Dimulai dari ketidakpuasan akan bulu mata palsu yang dijual di pasaran, Huda Kattan pun berinovasi menciptakan bulu mata palsunya sendiri. Usai memamerkan karyanya di blog dan laman media sosial, ternyata para pencinta makeup menerima karyanya dengan antusiasme tinggi.
ADVERTISEMENT
Siapa sangka, Huda Beauty berhasil menjadi sebuah “kekaisaran” yang merajai hati para pencinta makeup. Dilansir Byrdie, beragam makeup yang diproduksi oleh Huda Beauty semakin digandrungi: Foundation yang membuat kulit tampak flawless; eyeshadow dengan pigmentasi tinggi; hingga produk makeup bibir yang sangat populer, sampai-sampai banyak pihak yang memalsukan produknya.
“Kita terus menciptakan produk yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat yang terobsesi dengan kosmetik, dan berkat hal tersebut, perusahaan saya pun terus berkembang,” kata Huda, dikutip dari Byrdie.

5. Estee Lauder

Estee Lauder. Foto: Getty Images
Estee Lauder bukan semata-mata nama brand; Estee Lauder adalah seorang pebisnis perempuan hebat yang berhasil menciptakan beauty empire berkat bakatnya dalam bisnis dan pemasaran.
Dikutip dari situs resmi Estee Lauder Companies, pada 1940-an, Estee mulai menjual produk skin care dan makeup buatannya di salon-salon kecantikan. Ia secara langsung mendemonstrasikan bagaimana mengaplikasikan produknya dengan baik dan benar di kulit para pelanggan. Trik inilah yang mendorong kesuksesan Estee Lauder: Estee mengetahui apa yang diinginkan perempuan.
ADVERTISEMENT
Bakat Estee dalam pemasaran ditunjukkan lewat kegigihannya dalam memenangkan hati calon pelanggan. Dikutip dari Strategy Story, demonstrasi dan makeover yang ditawarkan Estee dilakukan secara gratis. Tak hanya di salon-salon kecantikan, Estee juga merambah ke hotel, kereta bawah tanah, hingga di jalanan.
Estee Lauder Foto: AFP
Menyadari potensi jual skin care racikannya, Estee pun memutuskan untuk mulai menjual produk krimnya di department store besar AS. Department store pertama yang menjadi targetnya adalah Saks Fifth Avenue di New York City. Benar saja, krim kulit Estee Lauder pun sukses terjual habis dalam waktu dua hari sejak dijual di Saks. Dan kini produk Estee Lauder dapat ditemukan di berbagai departemen store kota besar dunia.
Estee Lauder juga berhasil menjadi salah satu brand luxury dengan skin care berkualitas tinggi. Satu produk yang sangat ikonis adalah Advanced Night Repair Serum, yang digadang-gadang sebagai serum #1 di Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT

6. Pat McGrath

Pat McGrath merupakan seorang perempuan kulit hitam yang berhasil meraih kesuksesan sebagai makeup artist dan pendiri raksasa makeup Pat McGrath Labs. Dikutip dari Byrdie, Pat menjadi makeup artist pertama yang memperoleh gelar Dame (gelar bangsawan Inggris) langsung dari Ratu Elizabeth II. Ia juga masuk ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di tahun 2019 oleh majalah Time.
Selain menjadi seorang perempuan kulit hitam yang sangat sukses di dunia seni tata rias, Pat juga berhasil membuat dobrakan lewat semangat inklusivitas pada produk-produk Pat McGrath Labs. Sebagai seorang perempuan kulit hitam, Pat merasakan sendiri sulitnya mencari produk yang cocok untuk warna kulitnya. Hal ini pun mendorong Pat untuk menciptakan produk-produk yang bisa dipakai oleh semua orang.
ADVERTISEMENT
“Ketika saya masih muda, hampir tak mungkin bagi saya bisa menemukan shade foundation yang cocok untuk saya. Ini merupakan alasan bagi saya menciptakan jenama saya. Sangat penting bagi saya untuk menciptakan produk dan warna yang cocok untuk semua orang, tak peduli usia dan warna kulitmu. Yang penting adalah warna yang konsisten pada semua orang, tak peduli apa shade kulitmu,” ungkap Pat, sebagaimana dikutip dari Byrdie.
Produk makeup dan keluwesan tangan Pat McGrath pun sukses menghiasi wajah para model untuk runway fashion show berbagai rumah mode ternama.

7. Kylie Jenner

Kylie Jenner. Foto: Instagram/@kyliejenner
Di usia muda, anak bungsu Kris Jenner ini berhasil membangun beauty empire lewat jenama Kylie Cosmetics. Raksasa makeup milik Kylie bermula dari produk yang bisa dibilang sederhana: Kylie Lip Kit yang terdiri dari satu liquid lipstick matte dan lip liner. Saat itu, nama Kylie semakin terkenal berkat bibir tebal dan lipstik matte yang ia populerkan.
ADVERTISEMENT
Pada 2016, full matte lips ala Kylie Jenner pun sukses menjadi tren. Para perempuan ingin bisa memiliki bibir tebal ala Kylie, hingga akhirnya mereka berbondong-bondong membeli Kylie Lip Kit. Produk yang awalnya hanya memiliki segelintir shades seperti Candy K, Dolce K, dan True Brown K ini sekarang memiliki hingga 38 shades yang variatif.
Mengintip kantor Kylie Cosmetics Milik Kylie Jenner yang mewah dan bernuansa pink. Foto: YouTube
Di usia yang sangat muda, yakni 21 tahun, Kylie mendapatkan pengakuan sebagai Youngest Billionaire oleh majalah Forbes. Pengakuan ini diraihnya pada 2019 lalu berkat taktik bisnisnya dalam menjual Kylie Lip Kit.
Dengan pertumbuhan bisnis yang sangat menjanjikan, Forbes memperkirakan nilai Kylie Cosmetics mencapai USD 900 juta. Digabungkan dengan harta yang dimiliki oleh Kylie Jenner, maka total harta yang dimiliki Kylie diestimasikan mencapai USD 1 miliar.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, liquid lipstick dengan hasil akhir matte masih sangat digandrungi oleh pencinta makeup. Kendati tren makeup selalu berubah, nyatanya masih banyak perempuan yang setia dengan produk matte lipstick ala Kylie.