Bicara soal Impian dan Tekanan Perempuan Urban di Buku Rusunothing

30 November 2019 12:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buku Rusunothing karya Ratri Ninditya. Foto: Dok. Ratri Ninditya
zoom-in-whitePerbesar
Buku Rusunothing karya Ratri Ninditya. Foto: Dok. Ratri Ninditya
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian perempuan, Jakarta menjadi kota tempat mereka meraih impian, terutama dalam hal berkarier. Tetapi seiring berjalannya waktu, para perempuan urban seakan menjadi robot yang menjalankan rutinitas atau kesibukan harian yang justru menyita waktu dan membuat mereka kehilangan waktu untuk menikmati hidup.
ADVERTISEMENT
Melihat fenomena tersebut, Ratri Ninditya, blogger sekaligus penulis puisi dari Komunitas Bunga Matahari, meluncurkan buku bertajuk Rusunothing yang membahas soal perempuan urban yang terjebak dalam rutinitas sehari-hari dengan dalih mengejar impian.
Lewat buku kumpulan puisi pertamanya, Ratri Ninditya atau yang lebih akrab disapa Ninin ini bercerita tentang perempuan urban di Jakarta yang berusaha mengejar segala macam impiannya. Namun mereka justru terjebak dalam rutinitas yang tiada henti. Berikut penggalan sebuah puisi yang ditulis Ninin dalam buku terbarunya:
"Dunia ini terkutuk
dan semua orang adalah pecandu
tanggal 25
waktunya pesta."
Peluncuran buku Rusunothing karya Ratri Ninditya. Foto: Avissa Harness/ kumparan
“Saya ingin menggambarkan kehidupan perempuan urban, lebih tepatnya menggambarkan kegelisahan soal impian perempuan Jakarta yang saya sebut sebagai perempuan ‘budiman’ karena berusaha mewujudkan segala impiannya yang berubah menjadi kewajiban yang menyesakkan,” ungkap Ratri Ninditya pada acara peluncuran buku Rusunothing pada Kamis (28/11) di Kinosaurus, Kemang, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Rusunothing berusaha untuk menunjukkan bahwa di luar rutinitas kita sehari-hari sebagai pekerja perempuan, masih ada banyak hal yang bisa dilakukan. Mulai dari hal-hal sepele seperti mengerjakan laundry hingga beragam hal lainnya seperti menikmati hidup atau sekadar ‘berpesta’ setelah gajian.
Namun bagi yang menyukai puisi-puisi romantis, mungkin Anda akan sedikit kecewa dengan buku bersampul pink dan bergambar gantong ikan ini. Sebab buku kumpulan puisi karya Ninin ini menyuguhkan puisi apa adanya dengan bahasa yang bold, nyeleneh, santai, namun tidak kehilangan ketegasan dalam setiap baitnya.
Bagi Ladies yang penasaran dengan buku puisi perdana dari Ninin, Anda bisa mendapatkannya di toko buku dengan harga Rp 55 ribu.