Bukan karena Kurang Tidur, Ini Alasan Utama Kamu Sering Lelah saat Pandemi

22 Juli 2021 18:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bukan karena Kurang Tidur, Ini Alasan Utama Kamu Sering Lelah saat Pandemi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Bukan karena Kurang Tidur, Ini Alasan Utama Kamu Sering Lelah saat Pandemi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ladies, apakah belakangan ini tubuh kamu merasa cepat lelah meski sudah istirahat cukup? Jika mengalami hal tersebut, bisa jadi kamu tidak sedang kelelahan, tapi sedang mengalami trauma.
ADVERTISEMENT
Selama masa pandemi ini, tak sedikit dari kita yang mengalami trauma karena berbagai hal. Mulai dari kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terkasih, terpapar COVID-19, atau sekadar trauma dengan berita buruk yang selalu muncul setiap hari. Kondisi ini membuat kita mengalami berbagai reaksi yang punya dampak kurang baik untuk kesehatan mental.
Ilustrasi Perempuan Stres karena Membaca Berita. Foto: Dok. Shutterstock
Sarah Lowe, psikolog klinis dan asisten profesor dari Department of Social & Behavioral Science di Yale School of Public Health, mengatakan bahwa trauma yang kita alami selama masa pandemi ini membuat kita melakukan pertahanan untuk bisa tetap sehat secara fisik dan mental. Ketika kita secara aktif mengalami pengalaman traumatis, tubuh kita menghasilkan surplus energi atau energi lebih untuk memerangi stres mental dan fisik.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi ini, tubuh akan masuk dalam mode bertahan. Kalau kita tidak punya waktu untuk memulihkannya, otomatis cadangan energi kita akan habis secara perlahan. Alhasil, tubuh akan mudah mengalami kelelahan. Menurut Sarah Lowe, ini juga bisa berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh hingga mengganggu kesehatan sistem pencernaan kita.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tonya Hansel, profesor asosiasi dari Tulane University School of Social Work yang fokus pada kesehatan mental dan trauma dalam bencana, seseorang tidak akan memiliki waktu dan tidak bisa mengutarakan masalah kesehatan mentalnya ketika mengalami musibah, sebab mereka hanya memikirkan bagaimana cara untuk melaluinya.
"Kondisi mentalnya baru bisa kita ketahui setelah bencana berlalu," ungkap Tonya Hansel.

Cara untuk mengatasi kelelahan karena trauma

Menurut laporan Huffpost, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelelahan karena trauma. Salah satunya adalah dengan melakukan sleep hygiene. Berikan tubuh waktu untuk beristirahat secara keseluruhan.
Ilustrasi Perempuan Tidur Foto: Shutterstock
Selain itu, Sarah Lowe menyarankan agar kita menghindari asupan yang mengandung kafein seperti kopi dan teh, tidak melakukan olahraga sebelum tidur, dan mematikan gadget satu jam sebelum tidur. Saat pagi atau siang hari, pastikan kamu melakukan meditasi atau yoga. Jika tak terbiasa, kamu bisa jalan kaki santai bersama orang terdekat sambil mengobrol. Hindari bekerja secara aktif untuk sementara waktu.
ADVERTISEMENT
"Coba lakukan semuanya dengan santai dan berbaik hati pada diri sendiri. Berikan kesempatan pada tubuh untuk beristirahat dan melakukan pemulihan," pungkas Sarah Lowe.