Cara Menjaga Organ Kewanitaan Tetap Bersih saat Menstruasi

16 Mei 2019 4:08 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Menstruasi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Menstruasi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Organ kewanitaan menjadi salah satu organ paling penting bagi perempuan. Karena itu, dalam keseharian, area kewanitaan harus mendapat perhatian khusus agar terhindar dari berbagai ancaman tersembunyi seperti infeksi jamur sampai peradangan.
ADVERTISEMENT
Kebersihan area kewanitaan semakin penting saat perempuan mengalami menstruasi. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) menjelaskan, saat menstruasi vagina mengeluarkan darah kotor dan berisiko menimbulkan infeksi karena jumlah bakteri buruk di area kewanitaan bertambah. Maka itu, penting sekali untuk membersihkan area kewanitaan secara teratur saat menstruasi.
dr. Dwiana berbagi tips bagaimana menjaga area kewanitaan tetap bersih saat menstruasi. Yuk, simak!
1. Membersihkan dengan teliti
Ilustrasi iritasi vagina. Foto: Shutterstock
Saat menstruasi Anda harus membersihkan daerah kewanitaan secara benar dan tepat. Ketika mengganti pembalut atau setelah buang air, Anda harus membersihkan daerah kewanitaan dengan air mengalir. Anda dapat menggunakan shower untuk melakukannya. Tujuannya agar sisa-sisa darah menstruasi tidak menempel di sekitar vagina. Basuh atau lap vagina dari arah depan ke belakang. Ini untuk menghindari perpindahan bakteri dari anus ke vagina.
ADVERTISEMENT
“Paling kotor itu ada di daerah anus karena penuh bakteri e coli contohnya. Itu kalau dari anus masuk ke saluran kemih, bisa langsung infeksi,” jelas Dwiana.
2. Gunakan cairan pembersih
Ilustrasi cairan pembersih vagina. Foto: Shutter Stock
Dwiana menganjurkan untuk tidak takut menggunakan cairan pembersih kewanitaan. Namun yang harus diperhatikan, pemakaiannya harus sesuai dengan kondisi kulit di area kewanitaan. Jika tidak ada sabun khusus kewanitaan, Anda bisa menggantinya dengan sabun bayi, sebab sabun bayi memiliki pH yang hampir sama dengan kewanitaan.
“Daerah kewanitaan memiliki pH 3,5 sampai 4,8 jadi harus sabun yang lebih asam atau mengandung probiotik. Kalau tidak ada sabun khusus, bisa pakai sabun bayi. Jadi jangan takut antiseptik, asal kandungan pH sesuai,” jelas Dwiana saat Media Gathering: Edukasi Menjaga Kebersihan Kewanitaan dalam Rangka Hari Kebersihan Menstruasi 2019 di Lalla Resto, Jakarta Selatan pada Rabu (15/5).
ADVERTISEMENT
3. Mengganti pembalut
Ilustrasi pembalut Foto: Shutterstock
Pembalut berfungsi menyerap darah menstruasi agar tidak luber. Anda tidak perlu menunggu pembalut sampai penuh dengan darah sebab itu akan menjadi tempat bakteri berkembang biak dan bisa memicu infeksi kewanitaan. Usahakan untuk mengganti pembalut setiap 3 sampai 4 jam.
“Biasanya kita beranggapan darahnya cuma sedikit, nanti sore saja gantinya. Ingat, itu sudah banyak bakteri, kalau ke kamar mandi ada flek darah segera ganti pembalut,” kata Dwiana.
4. Konsumsi tablet penambah darah
Ilustrasi menstruasi. Foto: Shutterstock
Biasanya ini dikonsumsi oleh mereka yang memiliki anemia. Jika hemoglobin di bawah 12, itu termasuk tidak normal. Jadi disarankan untuk mengkonsumsi suplemen penambah darah karena saat menstruasi akan mengeluarkan darah yang banyak, biasanya sekitar 10mL hingga 80mL, namun rata-rata mengalami sebanyak 35mL.
ADVERTISEMENT