Cara MRT Jakarta Menjaga Keamanan Penumpang Perempuan

28 Desember 2019 10:52 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Stasiun Bundaran HI menyambut calon penumpang pada uji coba publik perdana MRT Jakarta.  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Stasiun Bundaran HI menyambut calon penumpang pada uji coba publik perdana MRT Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
MRT atau Mass Rapid Transportation menjadi salah satu alat transportasi baru yang mendukung penduduk Jakarta dalam beraktivitas. Memiliki rute dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga Bundaran HI, Jakarta Pusat, banyak yang merasa terbantu dengan hadirnya MRT karena lebih mempercepat perjalanan, termasuk para perempuan untuk berangkat kerja ataupun melakukan aktivitas lainnya.
ADVERTISEMENT
Dituturkan oleh Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin, MRT sangat mendukung keamanan perempuan dalam mengendarai MRT sebagai alat transportasi. Kamal memaparkan, MRT memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sangat ketat. Salah satunya adalah pengawasan oleh petugas keamanan yang dimulai dari jarak 200 meter di sekitar stasiun.
Penumpang menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta di stasiun Lebak Bulus. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Selain itu kami juga ada gerbong khusus wanita di jam sibuk. Gerbong ini diadakan berdasarkan masukan dari pengguna MRT perempuan. Tetapi sebetulnya, di gerbong mana pun, MRT terbukti aman dan kami sangat mengapresiasi banyak perempuan yang menggunakan MRT di malam hari walaupun sendirian. Ini yang selalu kami jaga," tutur Kamal saat dihubungi kumparanWOMAN, Jumat (27/12).
MRT Jakarta sendiri merupakan salah satu sarana transportasi yang memberikan fasilitas terbaik untuk perempuan. Mulai dari ruang menyusui hingga kamar mandi untuk ibu dan anak, semuanya dihadirkan di setiap stasiun.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga dari gerakan Selasa Berkebaya masuk ke kereta MRT di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (25/6). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tak hanya itu saja, ada pula Pos Sahabat Perempuan dan Anak. Pos yang juga ada di setiap stasiun ini merupakan klinik yang juga berfungsi sebagai tempat penanganan saat ada penumpang yang cidera sekaligus tempat menerima laporan dari para perempuan untuk mengantisipasi tindakan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan.
"Pos Sahabat Perempuan dan Anak ini baru saja diluncurkan pada awal Desember lalu dengan Gubernur DKI Jakarta. Alhamdulillah belum ada laporan, tetapi kami berharap dengan adanya pos ini perempuan semakin merasa aman dan tidak perlu ragu menaiki MRT," lanjut Kamal lagi.
Tetapi, Kamal dan timnya di MRT Jakarta tak ingin berpuas diri. Justru dengan adanya Pos Sahabat Perempuan dan Anak, pihak MRT Jakarta akan lebih meningkatkan kesadaran tentang keamanan saat naik MRT sekaligus mencari terobosan lain agar semakin banyak perempuan yang menggunakan MRT sebagai moda transportasinya.
ADVERTISEMENT