Kisah Inspiratif Indah Shafira, Perempuan Lampung yang Raih Beasiswa di Harvard

29 Juli 2021 11:34 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indah Shafira, Perempuan Lampung yang Raih Beasiswa di Harvard. Foto: dok. Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Indah Shafira, Perempuan Lampung yang Raih Beasiswa di Harvard. Foto: dok. Instagram
ADVERTISEMENT
Menempuh pendidikan dan mendapatkan beasiswa di luar negeri bukanlah perkara yang mudah. Seseorang perlu memiliki tekad yang kuat untuk bisa menggapainya, seperti Indah Shafira. Ya, perempuan berumur 25 tahun ini mampu menginspirasi banyak orang, karena tekadnya yang kuat dalam menempuh pendidikan hingga ke negeri orang.
ADVERTISEMENT
Sosok perempuan asal dari Bandar Lampung ini mulai dikenal publik, setelah dirinya berhasil menempuh pendidikan S2 di Harvard University, Amerika Serikat, jurusan International Education Policy.
Tidak hanya itu, Indah juga mendapatkan beasiswa LPDP, program bagi putra-putri Indonesia yang ingin melanjutkan S2 atau magister di luar negeri tanpa dipungut biaya.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikannya dan meraih gelar sebagai Master of Education Harvard University, Indah melanjutkan karier dengan bekerja sebagai Education Consultant di World Bank, Amerika Serikat.
Karena kisah inspiratifnya tersebut, cukup banyak masyarakat yang penasaran dengan lika-liku perjalanannya selama menempuh pendidikan hingga bisa bekerja di luar negeri.
Indah Shafira di Harvard. Foto: dok. Instagram
Oleh karena itu, Indah Shafira membagikan kisahnya, melalui program terbaru kumparanWOMAN, Sister of Soul (SOS), yang digelar secara virtual lewat IG Live di Instagram kumparanWOMAN pada Rabu (28/7) kemarin.
ADVERTISEMENT

Merantau dan mengikuti program pertukaran pelajar

Sebelum memutuskan untuk melanjutkan sekolah menengah atas (SMA) di Jakarta, Indah sendiri merupakan anak perempuan dari pasangan yang berasal dari Lampung. Keputusannya untuk menempuh pendidikan SMA di pulau Jawa sudah ditekadkan sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Karena tekadnya yang kuat, ia pun melanjutkan pendidikan SMA-nya di salah satu boarding school, SMAI Nurul Fikri, Serang, Banten. Menurut Indah, keputusannya untuk melanjutkan sekolah di luar Lampung adalah hal yang tepat. Pasalnya, banyak hal yang ternyata tidak mungkin bisa didapatkan, apabila tetap bersekolah di Lampung.
"Kalau di Jakarta, aku bisa dapat info tentang banyak hal dari kakak kelas. Salah satunya soal pertukaran pelajar ke Amerika Serikat ini," jelas Indah dalam IG Live bersama kumparanWOMAN, dengan tema 'Sukses Sekolah di Luar Negeri? Perempuan Juga Bisa!'.
ADVERTISEMENT
Kemudian, di semester awal kelas tiga, Indah pun berhasil mendapatkan kesempatan untuk melakukan pertukaran pelajar ke Amerika Serikat selama satu tahun lamanya. Setelah merasakan bagaimana rasanya menuntut ilmu di negeri orang, Indah mengaku bahwa dirinya ingin meneruskan pendidikan jenjang kuliahnya di luar negeri.

Berkuliah S1 di Jepang

Setelah lulus SMA, Indah masih memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah di luar negeri. Akhirnya, ia pun memilih Jepang sebagai tempatnya untuk menuntut ilmu di Ritsumeikan Asia Pacific University (APU) Beppu, Prefektur Oita, Jepang, pada tahun 2015.
Kala itu, ia memang mendapatkan beasiswa, namun tidak sepenuhnya. Dan salah satu cara untuk bisa bertahan hidup di Jepang adalah dengan menambah pemasukan uang, melalui kerja paruh waktu. Indah mengakui bahwa selama berkuliah ia kerap melakukan kerja paruh waktu seperti bekerja di restoran, hotel, kafe, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
"Aku sempat di restoran, aku sempat di hotel, macam-macam banget. Semuanya aku lakukan waktu itu. Di tahun kedua, ketiga, dan keempat, itu sudah mulai adjust, mulai kerja di tempat yang lebih manusiawi. Aku banyaknya ngajar, jadi tour guide gitu karena bahasanya sudah fasih," ungkap Indah.
Meskipun melalui berbagai kesulitan untuk bisa bertahan hidup di luar negeri. Indah mengakui bahwa dirinya selalu memiliki motivasi tersendiri untuk bisa berjuang. Terlebih apabila mengingat bagaimana ekspektasi yang diberikan oleh orang tua dan keluarga besar kepadanya. Sehingga untuk memenuhi itu semua, ia harus bisa melakukan yang terbaik selama menempuh pendidikan di Jepang ini.
"Yang pertama, tanggung jawab ke orang tua, ke keluarga besar yang sudah berekspektasi tentang kita. Itu yang membuat aku tetap on track gitu, karena aku bagaimanapun juga jadi contoh. Kalau misalnya aku macam-macam, nanti dampaknya juga enggak bagus buat sepupu-sepupu, atau adik-adik aku yang akhirnya enggak bisa ke luar negeri," sambungnya.
ADVERTISEMENT

Melanjutkan kuliah di Harvard

Keinginan Indah untuk terus belajar memang perlu untuk diacungi jempol. Sebelum benar-benar dinyatakan lulus kuliah S1 di Jepang, Indah sudah mencari-cari informasi untuk melanjutkan kuliah S2-nya.
Pilihannya pun jatuh kepada Harvard University dengan mengambil jurusan International Educational Policy selama satu tahun lamanya. Indah mengaku setelah menyelesaikan segala urusan perkuliahan di Jepang dan mendapatkan surat keterangan lulus, ia langsung melakukan riset dan informasi tentang berbagai universitas yang akan dijadikan sebagai tempatnya menempuh S2.
"Aku tuh punya satu file Excel isinya 10 universitas yang aku riset sebelum memutuskan buat melanjutkan kuliah S2 di mana. Jadi, memang yang paling penting itu riset dulu tentang jurusan dan sebagainya," jelas Indah kembali.
Indah Shafira di Harvard. Foto: dok. Instagram
Setelah dinyatakan menjadi mahasiswa Harvard University, Indah mengaku jika sempat merasa salah mengambil jurusan. Ia juga merasa tidak percaya diri, saat melihat rekan-rekan mahasiswanya yang mayoritas sudah memiliki cukup banyak pengalaman dan ilmu.
ADVERTISEMENT
"S2 tuh capeknya minta ampun, sepertinya setahun aku belajar tuh sama kayak 10 kali aku empat tahun S1. Karena S1 aku banyak haha hihi kali, ya," tambahnya.
Namun, Indah mengaku bahwa selama berjuang untuk menempuh pendidikan baik di Jepang maupun Amerika, ia mendapatkan banyak pengalaman hidup yang bisa direalisasikan sebagai nilai-nilai kehidupan.
"Percaya bahwa suatu ilmu atau skill itu bisa kita pelajari. Dengan aku banyak ketemu orang-orang, aku jadi menyadari bahwa segala sesuatu itu kalau kita mau put effort, itu pasti bisa deh dipelajari. Jadi, punya growth mindset-nya itu sendiri dan enggak takut sama kegagalan," tutup Indah.