Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Niat Mandi Wajib Setelah Haid beserta Tata Cara Pelaksanaannya
30 Januari 2025 12:10 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, perempuan yang telah selesai masa haidnya diperintahkan untuk mandi wajib . Tujuannya untuk menyucikan tubuh sebelum kembali melaksanakan ibadah yang dilarang pada waktu haid, seperti salat, puasa, dan membaca Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Perintah itu disampaikan Rasulullah SAW dalam salah satu hadis yang termaktub dalam kitab Bukhari dan Muslim. Berikut bunyi hadisnya:
“Diriwayatkan dari Aisyah r.a. katanya: Fatimah binti Abu Hubaisy telah datang menemui Nabi SAW., lalu bertanya: Wahai Rasulullah, aku adalah perempuan yang berdarah istihadah (yaitu darah penyakit), maka aku tidak suci. Adakah aku mesti meninggalkan salat? Lalu, Rasulullah SAW bersabda: Darah tersebut adalah darah penyakit bukannya haid. Apabila kamu didatangi haid, hendaklah kamu meninggalkan salat. Apabila darah haid berhenti dari keluar, hendaklah kamu mandi dan mendirikan salat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mandi wajib terdiri dari rukun dan tata cara yang berbeda dari mandi pada umumnya. Salah satu rukun mandi wajib adalah niat. Bagaimana niat mandi wajib setelah haid ? Simak bacaannya dalam artikel ini.
ADVERTISEMENT
Niat Mandi Wajib Setelah Haid
Dalam buku Kumpulan Doa Khusus Wanita susunan Arina Milatal Haq dijelaskan bahwa doa yang harus dibaca saat mandi wajib setelah haid adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadasil akbari minal haidi fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan oleh haid, wajib karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid
Dijelaskan dalam buku Fikih untuk Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah susunan Udin Wahyudin dkk., tata cara mandi wajib adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Tata cara di atas sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Aisyah r.a, yaitu:
“Sesungguhnya Nabi SAW apabila mandi junub, maka beliau memulai dengan mencuci kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan hingga ke tangan kirinya dan mencuci kemaluannya. Kemudian berwudu seperti halnya ketika hendak salat. Lalu mengambil air dan menyiramkannya kepada jari jemarinya ke dalam urat rambut hingga bila air terasa membasahi kulit, maka beliau meraupkan kedua telapak tangan lagi, lalu disiramkan ke atas kepalanya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau menuangkan atau menyiramkan air ke seluruh tubuhnya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada dasarnya, cara mandi wajib perempuan dan laki-laki tak berbeda. Namun, kaum hawa tidak wajib menguraikan ikatan rambutnya apabila tidak memungkinkan. Ketentuan ini lahir dari masalah yang pernah dihadapi Ummu Salamah r.a.
ADVERTISEMENT
Beliau tidak bisa menguraikan ikatan rambutnya karena sangat kuat. Kemudian beliau bertanya kepada Rasulullah SAW untuk meminta solusi. Rasulullah pun bersabda:
“Cukuplah engkau menuangkan air ke atasnya sebanyak 3 kali. Setelah itu, hendaklah engkau menyiramkan air ke seluruh tubuhmu. Dengan demikian, berarti engkau telah suci.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi yang mengatakannya hadis hasan sahih).
Baca Juga: Haid 2 Hari Apakah Normal? Ini Penjelasannya