Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, kabar mengenai kerajaan Thailand sedang menarik perhatian netizen. Sebab, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn baru saja mencabut seluruh gelar dan pangkat selirnya, Sineenat Wongvajirapakdi, lantaran dianggap tidak patuh terhadap peraturan kerajaan dan berusaha menggulingkan Ratu Suthida dari posisinya.
ADVERTISEMENT
Selir atau gundik adalah hubungan perkawinan di luar nikah antara seorang lelaki dengan alasan tertentu. Biasanya alasan paling umum karena perbedaan status sosial, agama, hingga ras. Terkadang, terjadinya pergundikan ini juga karena adanya larangan dalam masyarakat untuk memiliki lebih dari satu istri.
Raja Maha Vajiralongkorn dikenal memiliki banyak selir. Kehidupan rumah tangganya berantakan dengan tiga pernikahan berakhir perceraian. Sampai akhirnya ia menikahi mantan pramugari yang sekarang menjadi Ratunya, Suthida.
Baru dua bulan menikahi Suthida, Raja memutuskan untuk memberikan gelar ‘Chao Kun Phra’ atau Permaisuri Mulia kepada Sineenat. Hal ini membuat Sineenat sebagai perempuan pertama yang bergelar Permaisuri Mulia setelah hampir seabad.
Pada umumnya, permaisuri merujuk pada seorang istri dari raja yang berkuasa. Namun di Thailand, permaisuri kerajaan digunakan sebagai istilah pendamping raja selain istri raja. Dalam sejarah Thailand, melakukan poligami dan mempunyai permaisuri dianggap sebagai simbol kesetiaan keluarga di kerajaan.
ADVERTISEMENT
Sejarah mencatat, terakhir kali Raja Thailand mempunyai banyak istri dan selir pada 1920-an. Sampai akhirnya, gelar selir atau permaisuri di Thailand tidak digunakan lagi sejak negara itu menjadi konstitusional pada 1932.
Sineenat Wongvajirapakdi adalah selir pertama yang ditunjuk oleh raja dalam 100 tahun terakhir. Ia juga sering terlihat di sisi Raja Vajiralongkorn, bahkan setelah sang Raja resmi menikahi Ratu Suthida di 2019.
Namun, pangkat selir ini tak lama digenggamnya. Tindak-tanduknya membuat Raja Vajiralongkorn kehilangan kepercayaan terhadapnya dan membuatnya turun tahta.
Seperti apa sosok Sineenat Wongvarjirapakdi dan apa yang menyebabkan raja mencabut gelarnya? Berikut ulasannya.
Lama berkecimpung di dunia militer
Sineenat memiliki latar belakang yang cukup kuat di bidang militer. Menurut Reuters, perempuan berusia 34 tahun ini pernah mempelajari keperawatan di sebuah perguruan tinggi militer dan bekerja di beberapa rumah sakit, sebelum mengabdi untuk Vajiralongkorn--yang ketika itu masih merupakan pangeran mahkota--di 2012.
ADVERTISEMENT
Setelahnya, ia sempat menjadi penjaga kerajaan dengan gelar mayor di Royal Thai Army pada 2015 dan memimpin batalyon di 2018. Sebelum naik tahta menjadi selir, ia dipromosikan menjadi seorang jenderal mayor.
Melansir Thai PBS, ia adalah mantan perawat tentara yang bertugas di unit pengawal kerajaan Raja. Mantan selir ini juga pernah mengikuti kursus peperangan, menjadi pilot pesawat tempur, dan melakukan uji coba di hutan. Ia juga sempat menghabiskan sebagian besar hidupnya di Jerman untuk berlatih militer.
Sementara, setelah menikahi Raja, perempuan dengan nama asli Niramon Ounprom ini sempat dianugerahi beberapa medali oleh Raja, termasuk medali Most Noble Order of The Crown of Thailand dan medali Most Exalted Order of the White Elephant, Special Class.
ADVERTISEMENT
Dikabarkan berambisi menggeser posisi Ratu
Menurut laporan BBC, alasan sebenarnya di balik gelar selir Sineenat yang dicabut mungkin tak akan pernah terungkap mengingat aturan yang ketat dari kerajaan. Namun, hal ini disinyalir karena ambisi yang dimilikinya.
Berdasarkan pernyataan resmi kerajaan Thailand, Sineenat Wongvarjirapakdi memiliki kelakuan buruk dan tidak setia terhadap Raja Thailand . Ia juga dinilai terlalu ambisius dan berusaha mengangkat dirinya ke posisi yang sama dengan ratu melalui berbagai cara.