Tips Atur Pengeluaran Sekunder Agar Tidak Bangkrut saat Krisis Corona

27 Maret 2020 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengatur pengeluaran sekunder ada keuangan tetap aman selama krisis corona. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Mengatur pengeluaran sekunder ada keuangan tetap aman selama krisis corona. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ladies, menjalani kehidupan di tengah wabah corona seperti sekarang ini membutuhkan banyak sekali kalkulasi. Terutama dalam hal keuangan. Jika tak cermat dan kurang bijak, kondisi keuangan kita bisa berantakan karena ada banyak pengeluaran yang tidak bisa diprediksi. Untuk itu kita harus memperhatikan pengelolaan keuangan kita sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dalam acara Media Gathering: Bijak Finansial dengan #BelanjaDariRumah bersama Shopee Indonesia, Farah Dini Novita, Co-Founder dan Vice-CEO dari Jouska Indonesia menjelaskan bahwa ada cara bijak untuk mengatasi krisis keuangan di tengah wabah corona ini. Salah satunya adalah dengan menekan pengeluaran sekunder kita.
Nah, pengeluaran sekunder ini yang menurut Farah Dini harus diwaspadai karena seringnya pengeluaran sekunder bisa jadi lebih banyak daripada pengeluaran primer. Di masa krisis seperti sekarang ini, sebisa mungkin pengeluaran sekunder seperti nonton film, jajan, belanja skin care dan makeup, atau belanja baju sebaiknya dibatasi saja. Kemudian alokasikan dananya untuk dana darurat atau anggaran kesehatan.
Atur pengeluaran sekunder dengan cermat. Foto: Dok. Shutterstock
“Dengan adanya COVID-19 ini sebenarnya ada banyak hal yang bisa ditekan dalam pengeluaran sekunder. Dana itu itu bisa dialihkan untuk dua hal. Pertama menabung dana darurat, karena kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berlangsung. Lalu yang kedua kita tetap bisa belanja untuk membantu perekonomian Indonesia dengan membantu UMKM. Cari produk atau promo apa saja yang mereka tawarkan dan beli sesuai dengan kebutuhan kita. Tapi kalau tidak butuh, kita bisa tetap beli tapi untuk dibagikan bagi yang lebih membutuhkan. Karena kalau kita punya dana berlebih, kenapa enggak. Jadi kita bisa saling membantu sekaligus juga bisa tetap membuat ekonomi tetap jalan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Supaya lebih bijak memilah keuangan di masa krisis seperti sekarang ini, ada baiknya Anda mengurangi kebutuhan yang sebenarnya tidak begitu diperlukan di momen work from home atau #dirumahaja seperti sekarang ini.
“Yang harus diefisienkan adalah pengeluaran yang sifatnya sekunder. Jadi apabila ada bahan dan barang yang belum dibutuhkan saat ini, mungkin bisa dihemat dulu. Kalau mau belanja, pastikan itu memang butuh dan bisa mendukung kita selama work from home ini. Jadi jangan menimbun stok bahan pokok, belanja sewajarnya,” jelas Farah.
Beli kebutuhan primer yang diperlukan selama work from home. Foto: Dok. Thinstock
Farah Dini juga menekankan agar kita melupakan budget liburan dan kebutuhan entertainment lainnya. Tunda pembelian barang yang bersifat barang mewah karena kita semua belum tahu sampai kapan pandemi ini akan berakhir.
ADVERTISEMENT
“Lupakan budget liburan, gunakan dananya untuk kebutuhan lain. Tunda pembelian yang bersifat luxury, karena kita belum tahu ujungnya pandemi ini sampai kapan. Dan untuk biaya entertainment bisa dialokasikan ke kesehatan yang saat ini jauh lebih penting,” tutup Farah Dini.
Farah juga menyarankan agar kita bisa mengelola keuangan seperti biasa. Tetap penuhi kebutuhan konsumsi seperti biasanya. Hal terpenting yang harus diutamakan adalah kebutuhan pokok kita apa saja, kemudian tentukan kebutuhan sekunder.
“ Kita tetap butuh konsumsi untuk menggerakkan ekonomi, tapi kita bisa beli seperlunya saja. Utamakan kebutuhan pokok seperti belanja makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Kemudian penuhi kewajiban yang harus dibayar. Mulai dari asuransi, biaya sekolah anak, dan cicilan. Setelah itu baru atur pengeluaran sekunder,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran virus Corona. Yuk, bantu donasi sekarang!