Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
HUT ke-7 Tekab 308: Kilas Balik dan Mengenang 'Sayap-sayap Patah' dari Lampung
30 Agustus 2022 11:26 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Siapa yang tak mengenal Tekab 308? Team yang dibentuk khusus untuk memberantas bandit-bandit di wilayah hukum Polda Lampung.
ADVERTISEMENT
Tekab atau Team Khusus Anti Bandit 308, kini menginjak usia ke-7. Setelah insiden yang jadi sorotan publik pada tahun 2015 lalu, yakni anggota Brimob yang tewas ditembak pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas) di Bandar Lampung.
Serupa tapi tak sama, kematian anggota Brimob oleh terduga pelaku kejahatan di Lampung mengingatkan dengan film 'Sayap-sayap Patah' yang diperankan oleh Ariel Tatum dan Nicholas Saputra.
Film yang masih tayang di bioskop ini menceritakan Anggota Densus 88 yang diperankan Nicholas Saputra (Adji), meninggalkan istri tercinta yang diperankan Ariel Tatum (Nani).
Adji menjadi sandera kerusuhan tahanan dan tewas di tangan terduga pelaku teroris yang diamankan.
Sedangkan di Lampung, pada tahun 2015, Bharada Jefri personel Brimob Polda Lampung meninggalkan Ayah dan keluarga tercinta.
ADVERTISEMENT
Bharada Jefri yang masih aktif menjadi personel Polri tewas karena ditembak pelaku pencurian motor yang menggunakan senjata api.
Sang Ayah Bharada Jefri juga anggota Polri. Kala itu, ayah almarhum Bharada Jefri bertugas di Polsek Panjang, Polresta Bandar Lampung.
Insiden nahas yang dialami Bharada Jefri ini menjadi awal mula terbentuknya Tekab 308. Hingga akhirnya, pengungkapan pelaku curas terhadap Bharada Jefri diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) Tekab 308.
Kisah ini turut diingat kembali oleh Kepala Sub Unit (Kasubnit) atau Kepala Tim (Katim) Tekab 308 Polresta Bandar Lampung, Aipda Deni Oktarian.
"Pas kejadian itu, saya juga sebagai anggota Resmob (Reserse Mobile) Polresta Bandar Lampung," kata Deni saat ditemui Lampung Geh, Senin (30/8).
ADVERTISEMENT
Deni menerangkan, insiden Curas itu terjadi pada hari Kamis, 27 Agustus 2015, sekitar pukul 22.00 WIB. Kala itu, ia turut dalam menindaklanjuti kasus yang menewaskan Bharada Jefri.
"Waktu itu, kita menerima laporan bahwa ada warga yang ditembak pelaku curas di ATM kawasan Teuku Umar, Kedaton," terang Deni.
Ternyata, korban adalah Bharada Jefri anggota Brimob Polda Lampung yang hendak mengambil uang di ATM tersebut.
Ketika keluar dari ATM, Bharada Jefri melihat komplotan pencuri sedang mengotak-atik sepeda motornya. Para pelaku pun mengetahui saat terpergok oleh korban. Keempat pelaku yakni, Sudirman, Sahril Ramadon, Agus, dan Tomi.
Tak disangka, salah satu pelaku bernama Ramadon, warga Lampung Timur menembakkan 2 butir peluru ke tubuh Bharada Jefri.
ADVERTISEMENT
Bharada Jefri sempat dilarikan ke Rumah Sakit Advent, tapi nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Pada saat itu, kasus pencurian dengan kekerasan bisa disebut marak ya, karena lebih sering dari biasanya," kata Deni.
Tak hanya Bharada Jefri, Deni menceritakan bahwa warga sipil juga pernah tewas karena memergoki komplotan pencuri sedang mengotak-atik sepeda motonya.
"Dulu, ada juga warga (bukan polisi) yang mergoki maling malah ia ditembak oleh maling itu, hingga meninggal dunia," terang Deni.
Kembali ke kasus yang menewaskan Bharada Jefri, beberapa saat peristiwa tersebut, Kapolda Lampung saat itu Brigjen (Purn) Edward Syah Pernong mengambil sikap tegas dan membentuk tim khusus.
"Tim khusus ini bertugas untuk menangkap para bandit," kata Deni.
ADVERTISEMENT
Tak perlu waktu lama, tim khusus ini berhasil menangkap para pelaku pencurian kurang dari sepekan dari peristiwa tersebut.
Para pelaku berhasil diringkus di tempat persembunyiannya di kawasan Kecamatan Jabung dan Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur.
"Kita dapet penadah (yang membeli motor curian) lalu kita dapati lokasi persembunyian," kata Deni.
Saat melakukan penangkapan, tim yang dipimpin langsung oleh Kapolda saat itu pun mendapatkan perlawanan dari Ramadon. Hingga akhirnya, petugas terpaksa melakukan tindak tegas dan terukur kepada Ramadon.
"Dia (Ramadon) melakukan perlawanan saat penangkapan," katanya.
Pengungkapan kasus ini dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2015. Akhirnya, tim khusus ini diabadikan menjadi Team Khusus Anti Bandit. Angka 308 sendiri berasal dari pengungkapan pada tanggal 30 bulan 8 atau Agustus.
ADVERTISEMENT
Tekab 308 ini dimiliki Polda Lampung maupun masing-masing jajaran wilayah kepolisian Polda Lampung.
Para personel ini merupakan anggota Resmob masing-masing satuan yang bertugas menangkap para pelaku tindak kriminalitas yang meresahkan warga masyarakat.
Jadi, tiap tanggal 30 Agustus, kepolisian daerah Lampung beserta jajaran memperingati HUT Tekab 308 dan juga mengenang personel Brimob yang tewas ditembak para pelaku pencurian dengan kekerasan. (*)