Lebih Dekat dengan Ruth Marini, Aktris Lampung Pemeran Sinto Gendeng

Konten Media Partner
2 April 2019 18:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ruth Marini bersama moderator Iin Mudmainah dalam acara dialog Semarak Hari Film Nasional 2019 di Gedung DKL, Way Halim | foto: Latifah Desti Lustikasari/Lampung Geh
Lampung Geh, Bandar Lampung - Nama Ruth Marini kian dikenal di ranah perfilman Indonesia, setelah ia dengan epik memerankan karakter Guru Sinto Gendeng dalam film Wiro Sableng (2018).
ADVERTISEMENT
Bayangkan saja, ia mampu menciptakan suara tertawa nenek-nenek berumur 80 tahunan dengan sedemikian khasnya berdasarkan dari membaca naskah saja.
Ruth lahir dan besar di Lampung, wanita berparas ayu itu merupakan alumni SMAN 9 Bandar Lampung dan lulusan MIPA Biologi Universitas Lampung.
"Tujuh tahun lalu mulai hijrah ke Jakarta, memang lebih banyak main teater, dan mulai debut film di tahun 2017, memerankan Sinto Gendeng," ujarnya pada Lampung Geh, saat perayaan Semarak Hari Film Nasional 2019 di Ruang Pemutaran DKL.
Dunia akting bukanlah hal baru baginya, karena memang sejak Kelas 1 SMA ia telah menggandrungi dunia pementasan drama. Perempuan-Perempuan Kesepian merupakan pementasan pertamanya saat masih di Lampung.
"Semua film itu berkesan, kalau Wiro Sableng karena memang film pertama, bagaimana mulai mengenal kamera, kerja dengan aktor yang sangat berpengalaman, seperti Vino G. Bastian, Marsha Timothy, hingga Lukman Sardi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Terlebih, di film itu ia bekerja dengan production house internasional yaitu Fox, bersama sutradara, Angga Dwimas Sangsoko, dengan peran yang unik dan tidak mudah.
Sukses denga peran Sinto Gendeng, Ruth kembali mengambil bagian dalam film Sebelum Iblis Menjemput (2018), dan film pendek Ballad of Blood and Two White Buckets (2018) yang meraih penghargaan sebagai Official Selection Toronto International Film Festival 2018.
Baginya memerankan sebuah tokoh yang dibangun dalam sebuah film adalah tantangan, "bagaimana aktor mengaitkan diri kepada intensitas emosi yang diperankan pada setiap scene-nya. Tantangan, apa yang ia lakukan sehingga menjadi virus yang menghipnotis penonton," jelasnya.
Terlebih karakter Ning, yang ia perankan dalam film karya sutradara Yoseph Anggi Noen sangat berbeda jauh dengan karakter Sinto Gendeng di film yang melejitkan namanya itu.
ADVERTISEMENT
Sinto Gendeng yang diperankan oleh Ruth Marini dalam film Wiro Sableng | foto: ist.
"Saat ini, aku lagi ada persiapan dengan Mo Brothers (sutradara film Rumah Dara) lagi bikin film horor yang ditulis Joko Anwar, bareng pemain Aryo Bayu dan Hannah Ar Rasyid, judulnya Ratu Ilmu Hitam," ujar Ruth Marini.
Di tengah kesibukannya di ibukota, ia masih menyempatkan hadir dan mengisi diskusi seusai special screening film pendek yang ia perankan bersama Klub Nonton Lampung.
Ia juga cukup terkejut perihal banyaknya sineas Lampung dan komunitas-komunitas film di dalamnya, "dulu tidak tahu kalau ada komunitas film seperti sekarang ini, tadi itu karya-karyanya luar biasa dan harus turun di festival,"
Ia juga berpesan kepada teman-teman sineas Lampung, "berkaryalah dengan hati baik sutradara dan semua yang turut mengambil bagian di dalamnya. Jangan jadikan hambatan sebagai halangan tapi justru sebagai tantangan untuk menghasilkan karya yang berkualitas." (*)
ADVERTISEMENT
---
Laporan reporter Lampung Geh Latifah Desti Lustikasari
Editor : M Adita Putra