Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Salah Satu Moderator Debat Capres Ke-5, Ternyata Pemuda Asal Lampung
16 April 2019 11:05 WIB
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Jakarta - Debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Ke-5 yang dilaksanakan pada Sabtu (13/4) malam kemarin menjadi debat penutup pemilu tahun 2019. Namun siapa sangka, bahwa salah satu moderator debat merupakan orang asal Lampung.
ADVERTISEMENT
Tomy Ristanto pemuda asal Lampung sebagai Moderator Debat Capres dan Cawapres Ke 5 yang juga berkerja sebagai presenter di Net TV ini mengungkapkan rasa syukurnya atas kesuksesan debat ke 5 itu.
"Pertama Alhamdulilah saya bersyukur bisa menjadi moderator debat ke 5 Calon Presiden RI. Ini anugerah dari Tuhan saya bisa terpilih, itu yang paling saya syukuri," katanya saat dihubungi Lampung Geh, Senin (15/4) malam.
Pria yang lahir di Desa Banjarsari, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung ini menjelaskan, sepanjang prosesi debat berlangsung tidak ada kendala yang cukup signifikan.
"Saya syukuri debatnya juga berjalan dengan lancar, tidak ada kesalahan yang fatal responnya positif semua Alhamdulilah mengapresiasi," sambungnya.
Menurutnya, pemilihan moderator pada debat ini lantaran semua televisi nasional yang ada di Indonesia ini dibagi dalam 5 kelompok.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan yang kelima ini penyelenggaranya itu Net, TV One, Berita Satu dan ANTV. Setiap penyelenggara itu masing-masing mengusulkan nama-nama presenternya. Kemudian dipilih untuk menjadi kandidat moderator," ujarnya.
Setelah diseleksi, beberapa kandidat itu dilakukan rapat KPU RI bersama dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'aruf Amin.
Bercerita, bagaimana untuk menjadi presenter profesional. Toni menjalaskan, bahwa ini merupakan buah hasil kerja yang panjang.
"Saya memulai karir jurnalistik itu sejak 2004 itu di Metro TV, lalu kemudian 2010 akhir pindah ke Trans 7, baru pada 2015 akhir gabung ke Net," ucap dia.
Sebelumnya juga, Tomy pernah berkuliah di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta pada Fakultas Hukum.
"Karena awalnya ingin jadi pengacara. Sampai menjelang wisuda, itu ada lomba SCTV Goes To Campus saya yang gak punya pengalaman broadcast sama sekali ikut nekat," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ternyata dirinya mampu bersaing dengan orang-orang yang lebih berpengalaman dan telah menjadi finalis di Yogyakarta
"Berbekal sertifikat itu saya daftar diterima Radio Wijaya Jogja sekitar satu bulan saya diterima di Metro TV," katanya.
Atas kegigihannya dalam menata karir, dirinya tidak pernah melupakan Sang Bumi Ruwa Jurai dimana ini merupakan tanah kelahirannya.
"Bagaimanapun Lampung itu tanah kelahiran dan rumah saya, jadi saya tidak akan pernah melupakan itu. Maka itu saya sering merangkul dan memberikan informasi itu pengen menginspirasi bukan tujuannya untuk pamer," kesannya.
Maka itu, Ia berpesan kepada generasi muda untuk selalu bersemangat dalam memperjuangkan cita-cita.
"Kalau pesan saya selalu bilang, kamu bisa apapun yang kamu mau. Tapi kalau ingin sukses, itu butuh proses, kerja keras, komitmen, ketekunan dan perjuangan," pesannya.(*)
ADVERTISEMENT
---
Laporan reporter Lampung Geh Obbie Fernando
Editor : M Adita Putra